skip to main content

Pengaruh Buangan Limbah Tambak Terhadap Kelimpahan Perition pada Daun Lamun Enhalus acoroides di Teluk Awur dan Pulau Panjang, Jepara

*Melinda Sri Asih  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Widianingsih Widianingsih  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ita Riniatsih  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Perifiton merupakan sekelompok organisme yang hidup menempel pada permukaan tumbuhan air yang terendam, tidak menembus substrat, diam atau bergerak di permukaan substrat. Perifiton yang menempel pada daun lamun berperan sebagai faktor penunjang produktivitas primer pada ekosistem lamun, namun apabila kelimpahan perifiton terus meningkat maka akan menghambat pertumbuhan lamun karena lamun akan tertekan dan tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh buangan limbah tambak terhadap kelimpahan perifiton yang menempel pada daun lamun Enhalus acoroides di Perairan Pantai Teluk Awur dan yang tidak ada buangan limbah tambak di Pulau Panjang, Jepara. Penelitian ini menggunakan Metode Line Transek Kuadran. Pengambilan sampel perifiton dilakukan dengan menggunakan metode sapuan dan pengamatan perifiton dilakukan dengan menggunakan metode sensus dengan bantuan Sedgwick-Rafter. Kelimpahan perifiton di Stasiun 1 dan Stasiun 2 berturut-turut 127,51 ind/cm2 dan 86,25 ind/cm2. Kelimpahan tertinggi ditemukan pada Stasiun 1 karena memiliki pengaruh buangan limbah tambak udang yang ditemukan 3 kelas dan terdiri dari 18 genus, sedangkan pada Stasiun 2 ditemukan 2 kelas yang terdiri dari 13 genus. Kelas perifiton yang mendominasi adalah Bacillariophyceae karena kelas ini dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak stabil.

 

 

Periphyton is a group of organisms that live attached to the surface of submerged aquatic plants, do not penetrate the substrate, remain stationary or move on the surface of the substrate. Periphyton attached to seagrass leaves acts as a primary productivity supporting factor in the seagrass ecosystem, but if the abundance of periphyton continues to increase it will inhibit seagrass growth because the seagrass will be depressed and unable to perform photosynthesis properly. This study aims to determine the effect of pond waste disposal on the abundance of Enhalus acoroides seagrass periphyton in the waters of Teluk Awur and Panjang Islands, Jepara. This study used the Quadrant Line Transect Method. Periphyton sampling was carried out using the sweeping method and periphyton observations were carried out using the census method with the aid of a Sedgwick-Rafter. The abundance of periphyton at Station 1 and Station 2 is 127.51ind / cm2 and 86.25 ind / cm2, respectively. The highest abundance was found at Station 1 because it influenced shrimp pond waste disposal which was found in 3 classes consisting of 16 genera. The dominating class of periphyton is Bacillariophyceae because this class can survive in unstable environmental conditions.

Fulltext View|Download
Keywords: Enhalus acoroides; Kelimpahan Perifiton; Teluk Awur; Pulau Panjang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.