skip to main content

Amankah Mengkonsumsi Kerang Hijau Perna viridis L nnaeus, 1758 (Bivalvia: Mytilidae) yang ditangkap di Perairan Morosari Demak?

*Alvi Akhmad Arifin  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Chrisna Adhi Suryono  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Wilis Ari Setyati  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kerang hijau (Perna viridis) merupakan komoditas perikanan yang sering dikonsumsi sebagai bahan pangan. Sampel yang diambil berasal dari perairan Morosari Demak pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2020. Tujuan dari penelitian ini untuk menduga kandungan logam berat Pb dan Cu yang terdapat pada air, sedimen dan kerang hijau serta menentukan batas toleransi untuk mengkonsumsi kerang hijau yang mengandung logam berat. Penelitian ini bertujuan juga untuk menentukan Faktor biokonsentrasi (BCF) yang merupakan nilai akumulasi bahan kimia (polutan) dalam tubuh kerang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel kerang hijau, air dan sedimen. Parameter lingkungan seperti suhu, salinitas, oksigen terlarut, kecerahan, pH diukur secara in situ. Hasil penelitian menunjukkan nilai kandungan logam berat dalam daging kerang hijau berkisar 0,140-0,617 mg/kg (Pb) dan 0,035-0,851 mg/kg (Cu). Kandungan Pb dan Cu pada kerang hijau di semua stasiun dan bulan pengambilan sampel masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (2009) untuk logam berat Pb sebesar 1,5 mg/kg dan FAO (1972) untuk logam berat Cu sebesar 1 mg/kg. Kemampuan kerang hijau dalam mengakumulasi logam berat Pb dan Cu pada setiap bulan bervariasi, sebagian besar memiliki kemampuan akumulasi organisme rendah dengan nilai FBK < 1, sebagian memiliki kemampuan akumulasi organisme sedang dengan nilai FBK >1 dan ≤2 dan beberapa memiliki kemampuan akumulasi organisme tinggi dengan nlai FBK >2. Analisis batas aman konsumsi kerang hijau yang tercemar logam berat pada lokasi penilitian menunjukan kerang hijau masih aman dikonsumsi hingga 2,43 kg/minggu pada orang dewasa dengan berat badan rata-rata 60 kg

 

Green mussels, Perna viridis is a fishery commodity that is often consumed as a food. The purpose of this study is to evaluate the concentration of pb and cu heavy metals contained in water, sediment and green mussels. The sample was collected in Morosari coastal waters Demak in June, July and August 2020 and determine the tolerance limit for consuming green mussels containing heavy metals. This research aims to determine the bioconcentration factor (BCF) which is the value of accumulation of chemicals (pollutants) in the body of shellfish. Samples of green mussels were taken from three stations which are ponds of green mussels belonging to Morosari fishermen. This study uses descriptive method, while location determination method using purposive sampling method. The materials used in this study were samples of green mussels, water and sediment. Environmental parameters such as temperature, salinity, dissolved oxygen, brightness, pH are measured in situ. The results showed the value of heavy metals in green shellfish ranging from 0.140-0.617 mg/kg (Pb) and 0.035-0.851 mg/kg (Cu). The content of Pb and Cu in green mussels in all stations and months of sampling is still below the threshold set by the National Standardization Body (2009) for pb heavy metals of 1.5 mg/kg and FAO (1972) for Cu heavy metals of 1 mg/kg. The ability of green shells in accumulating heavy metals Pb and Cu on a monthly vary, most have low organism accumulation ability with BCF value < 1, some have the ability to accumulate medium organisms with BCF values >1 and ≤2 and some have high organism accumulation ability with BCF >2. Analysis of the safe limit of consumption of green mussels contaminated with heavy metals at the research site showed green mussels were still safe to consume up to 2.43 kg/week in adults with an average body weight of 60 kg.

Fulltext View|Download
Keywords: Adsorpsi; Kerang; Pencemaran Air; Morosari

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.