skip to main content

Estimasi Biomassa dan Simpanan Karbon pada Vegetasi Lamun di Perairan Pantai Jepara

*Radila Widya Shafiya  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Ali Djunaedi  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Raden Ario  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Peningkatan emisi karbon yang berasal dari berbagai aktivitas manusisa dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas karbon adalah dengan memanfaatkan vegetasi pesisir seperti lamun yang dikenal dengan istilah blue carbon. Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem pesisir yang dapat menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan, tutupan lamun, nilai biomassa dan simpanan karbon pada lamun di Pantai Blebak dan Pantai Prawean, Kabupaten Jepara. Metode survei dan penentuan lokasi dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, sedangkan metode pengambilan data lamun melalui metode line transect quadrant dengan ukuran 50x50 cm yang mengacu pada metode LIPI 2017. Perhitungan kandungan karbon menggunakan metode Loss On Ignition (LOI). Hasil kerapatan lamun total pada Pantai Prawean yaitu sebesar 221,45 ind/m2 dan nilai tutupan total lamun sebesar 45,98%. Kerapatan lamun total pada Pantai Blebak yaitu sebesar 160 ind/m2 dan nilai tutupan total lamun sebesar 41,67%. Nilai biomassa bawah substrat dan atas substrat pada Pantai Prawean (726,25 gbk/m2 dan 500,50 gbk/m2) menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan nilai biomassa bawah substrat dan atas substrat pada Pantai Blebak (606,50 gbk/m2 dan 370,75 gbk/m2). Total kandungan karbon pada Pantai Prawean adalah 464,10 gC/m2 sedangkan pada Pantai Blebak adalah 357,79 gC/m2. Hasil perhitungan total stok karbon yang didapatkan menunjukkan bahwa Pantai Prawean memiliki nilai biomassa dan total stok karbon yang lebih tinggi daripada Pantai Blebak. 

 

Human activities lead to the increasing of carbon emission, which caused global warming. Seagrass and other coastal vegetation are being used to reduce carbon emission. This is known as blue carbon. The seagrass ecosystem is one of coastal ecosystem that can absorb and stock high amount of carbon in a short period of time. This study was done to determine the density, seagrass coverage, biomass, and carbon stock within the seagrass in Prawean and Blebak Beach, Jepara. Survey method and location determination method were done with purposive sampling method. Whereas, the seagrass data was collected by Line Transect Quadrant method 50x50 cm based on LIPI’s 2017 method. Loss on Ignition method was used to measure the carbon’s content. The density of total seagrass in Prawean beach is 221,45 ind/m2 and the total percentage of seagrass coverage is 45,98%. Total density of seagrass in Blebak Beach is 160 ind/m2 with a coverage percentage of 41,67%. The biomass below the substrate level and above the substrate level in Prawean Beach (726,25 gbk/m2 and 500,50 gbk/m2) showed a bigger amount than the amount of biomass in Blebak Beach (606,50 gbk/m2 and 370,75 gbk/m2). Total amount of carbon in Prawean is 464,10 gC/m2 meanwhile in Blebak, the amount of carbon is 357,79 gC/m2. The results of the total carbon stock obtained indicate that Prawean Beach has higher biomass and total carbon stock values than Blebak Beach.

Fulltext View|Download
Keywords: Biomassa; Blue Karbon; Jepara; Karbon; Lamun

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.