BibTex Citation Data :
@article{JMR28491, author = {Muhammad Zaky and Rini Pramesti and Ali Ridlo}, title = {Pengolahan Bioplastik Dari Campuran Gliserol, CMC Dan Karagenan}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {10}, number = {3}, year = {2021}, keywords = {Kappaphycus alvarezii; karagenan; bioplastik}, abstract = { Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah di laut dan 3,2 juta ton di antaranya adalah plastik. Pencemaran tersebut mendorong pencarian plastik berbahan dasar ramah lingkungan yang dapat terurai . Bioplastik yang merupakan alternatif kemasan plastik dan bersifat ramah lingkungan. Berbagai bahan dasar pembuatan bioplastik telah ditemukan, salah satunya dasar karagenan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik bioplastik hasil ekstraksi karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii dan mengetahui konsentrasi terbaik bioplastik hasil ekstraksi karagenan berdasarkan tebal film, kuat tarik dan persen pemanjangan. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratoris. Ekstraksi menggunakan perlakuan alkali dengan larutan KOH. Proses ekstraksi menghasilkan tepung karagenan yang digunakan sebagai bahan pembuatan bioplastik. Pembuatan bioplastik menggunakan campuran karagenan dengan 5 variasi massa karagenan, gliserol 10 ml dan 1,2 g CMC. Hasil ekstraksi menghasilkan rendemen 41,12%, kadar air 2,75%, kadar abu 19,10%, kekuatan gel 452,38 dyne/cm 2 dan viskositas 8,33 cP. Hasil penelitian tentang nilai ketebalan film bioplastik terbaik pada karagenan 3,5 g yaitu 0,093 mm, kuat tarik terbaik pada 1,5 g yaitu 2,587 Mpa, elongasi terbaik pada karagenan 1,5 g sebesar 44,992%. Berdasarkan data tersebut, hasil penelitian ini dapat diaplikasikan sebagai kemasan primer produk pangan. Sea pollution in Indonesia has increased every year with one of the pollutants is plastic. Indonesia produces 64 million tons of waste at sea and 3.2 million tons of which are plastic. The pollution is encouraging researchers to create plastic-based materials that are environmentally friendly and biodegradable. Bioplastics are an environmentally friendly alternative to plastic packaging. This study aims to determine the characteristics of bioplastics extracted from Kappaphycus alvarezii seaweed carrageenan and determine the best concentration of bioplastics from the extraction based on film thickness, tensile strength, and elongation percent age . The method that used in the research is experimental laboratory. The e xtraction uses alkaline treatment with KOH solution. The extraction process produces carrageenan flour which will be used as a bioplastic material. Making bioplastics using a mixture of carrageenan with 5 variations of concentration, glycerol 10 ml and 1.2 g CMC. The results of extraction showing 41.12% yield, 2.75% moisture content, 19.10% ash content, 452.38 dyne / cm2 gel strength, 8.33 cP viscosity. Carrageenan with the best value of bioplastic film thickness is 3.5 g which is 0.093 mm, the best tensile strength is achieved at 1.5 g with a tensile strength value of 2.587 MPa, the best elongation is achieved at 1.5 g with a value of 44.992%. Based on d ata show ing that this research can be applied as primary packaging for food products. }, issn = {2407-7690}, pages = {321--326} doi = {10.14710/jmr.v10i3.28491}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/28491} }
Refworks Citation Data :
Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah di laut dan 3,2 juta ton di antaranya adalah plastik. Pencemaran tersebut mendorong pencarian plastik berbahan dasar ramah lingkungan yang dapat terurai . Bioplastik yang merupakan alternatif kemasan plastik dan bersifat ramah lingkungan. Berbagai bahan dasar pembuatan bioplastik telah ditemukan, salah satunya dasar karagenan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik bioplastik hasil ekstraksi karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii dan mengetahui konsentrasi terbaik bioplastik hasil ekstraksi karagenan berdasarkan tebal film, kuat tarik dan persen pemanjangan. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratoris. Ekstraksi menggunakan perlakuan alkali dengan larutan KOH. Proses ekstraksi menghasilkan tepung karagenan yang digunakan sebagai bahan pembuatan bioplastik. Pembuatan bioplastik menggunakan campuran karagenan dengan 5 variasi massa karagenan, gliserol 10 ml dan 1,2 g CMC. Hasil ekstraksi menghasilkan rendemen 41,12%, kadar air 2,75%, kadar abu 19,10%, kekuatan gel 452,38 dyne/cm2dan viskositas 8,33 cP. Hasil penelitian tentang nilai ketebalan film bioplastik terbaik pada karagenan 3,5 g yaitu 0,093 mm, kuat tarik terbaik pada 1,5 g yaitu 2,587 Mpa, elongasi terbaik pada karagenan 1,5 g sebesar 44,992%. Berdasarkan data tersebut, hasil penelitian ini dapat diaplikasikan sebagai kemasan primer produk pangan.
Sea pollution in Indonesia has increased every year with one of the pollutants is plastic. Indonesia produces 64 million tons of waste at sea and 3.2 million tons of which are plastic. The pollution is encouraging researchers to create plastic-based materials that are environmentally friendly and biodegradable. Bioplastics are an environmentally friendly alternative to plastic packaging. This study aims to determine the characteristics of bioplastics extracted from Kappaphycus alvarezii seaweed carrageenan and determine the best concentration of bioplastics from the extraction based on film thickness, tensile strength, and elongation percentage. The method that used in the research is experimental laboratory. The extraction uses alkaline treatment with KOH solution. The extraction process produces carrageenan flour which will be used as a bioplastic material. Making bioplastics using a mixture of carrageenan with 5 variations of concentration, glycerol 10 ml and 1.2 g CMC. The results of extraction showing 41.12% yield, 2.75% moisture content, 19.10% ash content, 452.38 dyne / cm2 gel strength, 8.33 cP viscosity. Carrageenan with the best value of bioplastic film thickness is 3.5 g which is 0.093 mm, the best tensile strength is achieved at 1.5 g with a tensile strength value of 2.587 MPa, the best elongation is achieved at 1.5 g with a value of 44.992%. Based on data showing that this research can be applied as primary packaging for food products.
Article Metrics:
Last update: