BibTex Citation Data :
@article{JMR26705, author = {Miftahul Ghofari and Ali Ridlo and Rini Pramesti}, title = {Isolasi Glukosamin dari Limbah Cangkang Rajungan Portunus pelagicus (Linnaeus,1758) (Malacostraca:Portunidae) dengan Hidrolisis Asam Klorida}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {9}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Glukosamin; P pelagicus; Hidrolisis; asam klorida}, abstract = { ABSTRAK: Glukosamin merupakan monomer dari kitosan yang dapat diperoleh dari limbah cangkang rajungan ( P pelagicus ). Glukosamin dibutuhkan dalam pembentukan dan perbaikan tulang rawan dan jaringan tubuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik glukosamin dari limbah cangkang rajungan. Proses isolasi kitosan rajungan terdiri dari deproteinasi dengan NaOH 3N, demineralisasi dengan HCl 1N, dan deasetilasi dengan NaOH 50%. Kitosan yang diperoleh dianalisis karakteristik dan derajat deasetilasinya, selanjutnya kitosan dihidrolisis secara kimia dengan larutan HCl 20% pada suhu kamar selama 4 jam. Glukosamin yang dihasilkan dihitung rendemen, loss on drying (LoD), tingkat kelarutan dan derajat deasetilasinya. Hasil penelitian menunjukan rendemen kitosan cangkang rajungan adalah 11,3%, berwarna putih, tidak berbau, kadar air 9,2%, kadar abu 5,4%, dan derajat deasetilisasi 90,8%. Rendemen glukosamin sebesar 8,6%, dengan nilai Loss on Drying 1,3%, kelarutan sebesar 72% dan derajat deasetilisasi sebesar 96,95%. Spektra infrared menunjukan adanya gugus -NH, -OH, -CH dan –C=O yang sesuai dengan yang terdapat pada glukosamin. ABSTRACT: Glucosamine is a monomer from chitosan which can be obtained from small crab shell (P pelagicus) waste. Glucosamine is needed in the formation and repair of cartilage and other body tissues. This study aims to determine the characteristics of glucosamine from small crab shell waste. The process of isolating chitosan from small crab shells consisted of deproteination with 3N NaOH, demineralization with 1N HCl, and deacetylation with 50% NaOH. The chitosan obtained was analyzed its characteristics and degrees of deacetylation, then chitosan was chemically hydrolyzed with 20% HCl solution at room temperature for 4 hours. The resulting glucosamine is then calculated yield, loss on drying (LoD), solubility level and degree of deacetylation. The results showed that the yield of chitosan crab shells was 11.3%, white, odorless, 9.2% moisture content, 5.4% ash content, and 90.8% deacetylation rate. Glucosamine yield was 8.6%, with a Loss on Drying value of 1.3%, solubility of 72% and the degree of deacetylation of 96.95%. Infrared spectra show the presence of -NH, -OH, -CH and -C = O groups that match those found in glucosamine }, issn = {2407-7690}, pages = {151--158} doi = {10.14710/jmr.v9i2.26705}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/26705} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK: Glukosamin merupakan monomer dari kitosan yang dapat diperoleh dari limbah cangkang rajungan (P pelagicus). Glukosamin dibutuhkan dalam pembentukan dan perbaikan tulang rawan dan jaringan tubuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik glukosamin dari limbah cangkang rajungan. Proses isolasi kitosan rajungan terdiri dari deproteinasi dengan NaOH 3N, demineralisasi dengan HCl 1N, dan deasetilasi dengan NaOH 50%. Kitosan yang diperoleh dianalisis karakteristik dan derajat deasetilasinya, selanjutnya kitosan dihidrolisis secara kimia dengan larutan HCl 20% pada suhu kamar selama 4 jam. Glukosamin yang dihasilkan dihitung rendemen, loss on drying (LoD), tingkat kelarutan dan derajat deasetilasinya. Hasil penelitian menunjukan rendemen kitosan cangkang rajungan adalah 11,3%, berwarna putih, tidak berbau, kadar air 9,2%, kadar abu 5,4%, dan derajat deasetilisasi 90,8%. Rendemen glukosamin sebesar 8,6%, dengan nilai Loss on Drying 1,3%, kelarutan sebesar 72% dan derajat deasetilisasi sebesar 96,95%. Spektra infrared menunjukan adanya gugus -NH, -OH, -CH dan –C=O yang sesuai dengan yang terdapat pada glukosamin.
ABSTRACT: Glucosamine is a monomer from chitosan which can be obtained from small crab shell (P pelagicus) waste. Glucosamine is needed in the formation and repair of cartilage and other body tissues. This study aims to determine the characteristics of glucosamine from small crab shell waste. The process of isolating chitosan from small crab shells consisted of deproteination with 3N NaOH, demineralization with 1N HCl, and deacetylation with 50% NaOH. The chitosan obtained was analyzed its characteristics and degrees of deacetylation, then chitosan was chemically hydrolyzed with 20% HCl solution at room temperature for 4 hours. The resulting glucosamine is then calculated yield, loss on drying (LoD), solubility level and degree of deacetylation. The results showed that the yield of chitosan crab shells was 11.3%, white, odorless, 9.2% moisture content, 5.4% ash content, and 90.8% deacetylation rate. Glucosamine yield was 8.6%, with a Loss on Drying value of 1.3%, solubility of 72% and the degree of deacetylation of 96.95%. Infrared spectra show the presence of -NH, -OH, -CH and -C = O groups that match those found in glucosamine
Article Metrics:
Last update: