BibTex Citation Data :
@article{JMR26528, author = {Alfianisa Sari and Ervia Yudiati and Sunaryo Sunaryo}, title = {Toksisitas Partisi N-Heksan dan Etil Asetat pada Ekstrak Sargassum sp. terhadap Larva Aedes aegypti Instar III}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {9}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Aedes aegypti; LC50-72; Sargassum sp.}, abstract = { ABS TRAK: Kejadian demam berdarah dengue pada awal 2019 tercatat lebih dari 17.000 kasus demam berdarah dengan angka kematian mencapai 169 jiwa di seluruh Indonesia. Sargassum sp. merupakan jenis rumput laut cokelat berlimpah namun belum dimanffatkan dengan baik. Sargassum sp memiliki beragam aktivitas biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak rumput laut cokelat Sargassum sp. larva Aedes aegypti instar III. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi sampel Sargassum sp. dengan pelarut metanol, dilanjutkan partisi dengan pelarut n-heksana dan etil asetat serta analisis fitokimia menggunakan kromatografi lapis tipis. Sepuluh ekor larva nyamuk dipaparkan dalam 100 ml aquades dengan beberapa konsentrasi ekstrak (0, 50, 100, 250, 500 dan 1000 ppm), abate sebagai kontrol positif dan DMSO dengan tiga kali ulangan. Aktivitas larvasida ekstrak Sargassum sp. juga ditentukan dengan menghitung nilai LC 50 pada jam ke-72. Perubahan morfologi diamati secara mikroskopis. Fraksi n-heksana dan etil asetat Sargassum sp. memiliki nilai LC 50 berturut-turut sebesar 3129.15 ppm dan 996.28 ppm. Larva yang dipaparkan dengan ekstrak etil asetat Sargassum sp. memiliki kerusakan morfologi pada bagian kepala, siphon, saluran pencernaan, papila anal serta warna tubuh menjadi lebih gelap. Keseluruhan fraksi n-heksana dan etil asetat Sargassum sp. mengandung senyawa golongan fenolat dan terpenoid. Berdasarkan hasil tersebut, fraksi etil asetat Sargassum sp. berpotensi sebagai larvasida. ABS TRACT: In the early 2019, there has been 17,000 Indonesian people suffered and 169 died from Dengue epidemic. Sargassum sp. in Indonesian waters were plentiful, rich in biological activity and still unexpolitated. This study aimed to determine the 72-h LC 50 of Sargassum sp. extract to Aedes aegypti instar III larvae. Extraction was done by maseration with methanol, partitioned with n-hexane and ethyl acetate, folowed by TLC analysis. Ten larvae were exposed with 100 mL aqudest in a serial concentration (0; 50;100; 25; 500 dan 1000 ppm), completed with Abate® powder as positive, aquadest as negative control. All treatments were replicated three times. Observation on morphological aberration was done microscopically. 72-h LC 50 of n-hexane and ethyl acetate fraction were 3129.15 ppm dan 996.28 ppm, respectively. There were larval morphologically damage in head, siphon, digestive tract and papilla anal and dark coloured body. Extract were composed with phenolate and terpeniod coumpoud. It i s concluded that Sargassum sp. extract was a good source for larvacide. }, issn = {2407-7690}, pages = {143--150} doi = {10.14710/jmr.v9i2.26528}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/26528} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK: Kejadian demam berdarah dengue pada awal 2019 tercatat lebih dari 17.000 kasus demam berdarah dengan angka kematian mencapai 169 jiwa di seluruh Indonesia. Sargassum sp. merupakan jenis rumput laut cokelat berlimpah namun belum dimanffatkan dengan baik. Sargassum sp memiliki beragam aktivitas biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak rumput laut cokelat Sargassum sp. larva Aedes aegypti instar III. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi sampel Sargassum sp. dengan pelarut metanol, dilanjutkan partisi dengan pelarut n-heksana dan etil asetat serta analisis fitokimia menggunakan kromatografi lapis tipis. Sepuluh ekor larva nyamuk dipaparkan dalam 100 ml aquades dengan beberapa konsentrasi ekstrak (0, 50, 100, 250, 500 dan 1000 ppm), abate sebagai kontrol positif dan DMSO dengan tiga kali ulangan. Aktivitas larvasida ekstrak Sargassum sp. juga ditentukan dengan menghitung nilai LC50 pada jam ke-72. Perubahan morfologi diamati secara mikroskopis. Fraksi n-heksana dan etil asetat Sargassum sp. memiliki nilai LC50 berturut-turut sebesar 3129.15 ppm dan 996.28 ppm. Larva yang dipaparkan dengan ekstrak etil asetat Sargassum sp. memiliki kerusakan morfologi pada bagian kepala, siphon, saluran pencernaan, papila anal serta warna tubuh menjadi lebih gelap. Keseluruhan fraksi n-heksana dan etil asetat Sargassum sp. mengandung senyawa golongan fenolat dan terpenoid. Berdasarkan hasil tersebut, fraksi etil asetat Sargassum sp. berpotensi sebagai larvasida.
ABSTRACT: In the early 2019, there has been 17,000 Indonesian people suffered and 169 died from Dengue epidemic. Sargassum sp. in Indonesian waters were plentiful, rich in biological activity and still unexpolitated. This study aimed to determine the 72-h LC50 of Sargassum sp. extract to Aedes aegypti instar III larvae. Extraction was done by maseration with methanol, partitioned with n-hexane and ethyl acetate, folowed by TLC analysis. Ten larvae were exposed with 100 mL aqudest in a serial concentration (0; 50;100; 25; 500 dan 1000 ppm), completed with Abate® powder as positive, aquadest as negative control. All treatments were replicated three times. Observation on morphological aberration was done microscopically. 72-h LC50 of n-hexane and ethyl acetate fraction were 3129.15 ppm dan 996.28 ppm, respectively. There were larval morphologically damage in head, siphon, digestive tract and papilla anal and dark coloured body. Extract were composed with phenolate and terpeniod coumpoud. It is concluded that Sargassum sp. extract was a good source for larvacide.
Article Metrics:
Last update: