BibTex Citation Data :
@article{JMR25888, author = {Rr. Dyah Artati Akbarinissa and Nur Taufiq-Spj and Retno Hartati}, title = {Pengaruh Kedalaman Dan Lokasi Sarang Semi Alami Terhadap Masa Inkubasi Dan Daya Tetas Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas) Di Pantai Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Penyu Hijau; Kedalaman Sarang; Daya Tetas; Masa Inkubasi}, abstract = { ABSTRAK : Kedalaman sarang berpengaruh terhadap keberhasilan penetasan telur penyu yang berkaitan juga dengan suhu di dalam sarang, lama masa inkubasi dan daya tetas telur nantinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kedalaman dan lokasi sarang semi alami terhadap masa inkubasi dan daya tetas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan dua perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan yang digunakan adalah variasi kedalaman (40, 60 dan 80 cm) dan perbedaan lokasi sarang semi alami yaitu sarang semi alami terbuka, bawah semak dan bawah pohon. Parameter yang diambil antara lain suhu, kelembaban, komposisi dan ukuran butir substrat. Sedangkan analisa data yang dilakukan adalah analisa data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase tertinggi terdapat pada sarang semi alami bawah pohon sebesar 91,6%, kemudian sarang semi alami bawah semak 90,1% dan sarang semi alami terbuka 50,9%. Masa inkubasi paling singkat terdapat pada sarang semi alami terbuka kedalaman 60 cm yaitu 45 hari, dan paling lama terdapat pada sarang semi alami bawah semak kedalaman 80 cm yaitu 54 hari. Kisaran suhu keseluruhan antara 29,5 o C – 32,7 o C, sedangkan tingkat kelembaban sarang semi alami berkisar antara 69,9% - 91,8%. ABSTRACT : The effected depth of the nest on hatching success of turtle is also related to the temperature in the nest, the time of incubation. The purpose of this study was to determine the effect of depth and location of semi-natural nest Green Turtle (Chelonia mydas) incubation period and hatching success in Paloh Beach, Sambas, West Kalimantan. The method used is the experimental method. The study was conducted with two treatments and three repications. The treatment used is a variation of depths (40, 60 and 80 cm) and the difference in semi-natural nesting sites are open semi-natural nest, under shrubbery and under trees. The parameters taken i.e temperature, humidity, composition and grain size of the substrate. The results shows that highest percentage found in semi-natural nests under the trees (91.6%), then the semi-natural nest under a bush (90.1%) and semi-natural nest open (50.9%). Shortest incubation period contained in semi-natural nest open depth of 60 cm is 45 days, and the longest contained in a semi-natural nests under bushes with depth of 80 cm is 54 days. Overall temperature range between 29,5 o C - 32,7 o C, while the semi-natural nest moisture levels ranged between 69.9% - 91.8%. }, issn = {2407-7690}, pages = {59--68} doi = {10.14710/jmr.v7i1.25888}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/25888} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK : Kedalaman sarang berpengaruh terhadap keberhasilan penetasan telur penyu yang berkaitan juga dengan suhu di dalam sarang, lama masa inkubasi dan daya tetas telur nantinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kedalaman dan lokasi sarang semi alami terhadap masa inkubasi dan daya tetas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan dua perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan yang digunakan adalah variasi kedalaman (40, 60 dan 80 cm) dan perbedaan lokasi sarang semi alami yaitu sarang semi alami terbuka, bawah semak dan bawah pohon. Parameter yang diambil antara lain suhu, kelembaban, komposisi dan ukuran butir substrat. Sedangkan analisa data yang dilakukan adalah analisa data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase tertinggi terdapat pada sarang semi alami bawah pohon sebesar 91,6%, kemudian sarang semi alami bawah semak 90,1% dan sarang semi alami terbuka 50,9%. Masa inkubasi paling singkat terdapat pada sarang semi alami terbuka kedalaman 60 cm yaitu 45 hari, dan paling lama terdapat pada sarang semi alami bawah semak kedalaman 80 cm yaitu 54 hari. Kisaran suhu keseluruhan antara 29,5oC – 32,7oC, sedangkan tingkat kelembaban sarang semi alami berkisar antara 69,9% - 91,8%.
ABSTRACT : The effected depth of the nest on hatching success of turtle is also related to the temperature in the nest, the time of incubation. The purpose of this study was to determine the effect of depth and location of semi-natural nest Green Turtle (Chelonia mydas) incubation period and hatching success in Paloh Beach, Sambas, West Kalimantan. The method used is the experimental method. The study was conducted with two treatments and three repications. The treatment used is a variation of depths (40, 60 and 80 cm) and the difference in semi-natural nesting sites are open semi-natural nest, under shrubbery and under trees. The parameters taken i.e temperature, humidity, composition and grain size of the substrate. The results shows that highest percentage found in semi-natural nests under the trees (91.6%), then the semi-natural nest under a bush (90.1%) and semi-natural nest open (50.9%). Shortest incubation period contained in semi-natural nest open depth of 60 cm is 45 days, and the longest contained in a semi-natural nests under bushes with depth of 80 cm is 54 days. Overall temperature range between 29,5oC - 32,7oC, while the semi-natural nest moisture levels ranged between 69.9% - 91.8%.
Article Metrics:
Last update: