BibTex Citation Data :
@article{JKTS766, author = {Nidaaul Khasanah and Munjin S and Moga Narayudha and Ismiyati Ismiyati}, title = {ANALISA PERBANDINGAN KERUSAKAN JALAN ANTAR LAJUR AKIBAT PENGARUH BEBAN KENDARAAN PADA JALAN BEDONO – JAMBU KABUPATEN SEMARANG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {1}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {comparative; road deterioration; overload}, abstract = { ABSTRAK Jalan Bedono – Jambu merupakan jalan antar kota yang menghubungkan Semarang dengan Magelang , yang dilintasi truk dengan muatan melebihi batas yang diijinkan, sehingga menimbulkan kerusakan jalan. Apabila masing-masing lajur dibandingkan secara visual, terlihat bahwa lajur jalan yang menuju Semarang mengalami kerusakan lebih parah daripada menuju Magelang. Diperkirakan komposisi lalu lintas dan beban kendaraan berat mempengaruhi terjadinya perbedaan ini. Studi ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kerusakan jalan antar lajur yaitu pada arah Magelang – Semarang dan lajur arah Semarang – Magelang akibat volume lalu lintas dan beban kendaraan. Komposisi lalu lintas dapat diketahui melalui survai lalu-lintas harian rata-rata yang didapat dengan menghitung jumlah lalu lintas tiap golongan kendaraan yang melewati titik pos pengamatan dalam durasi waktu tiap 10 menit. Sementara, kerusakan jalan ditinjau secara visual dengan titik tinjauan tiap 100 m ( Km 46+000 s/d Km 49+500 ) . Kedua data ini digunakan untuk melihat hubungan antara beban kendaraan dengan kerusakan, jenis kendaraan yang berpengaruh besar terhadap kerusakan dan erhitungan kumulatif angka ekivalen beban sumbu kendaraan yang dihitung menggunakan beban standar dan beban berlebih (overload) dengan menggunakan metode Bina Marga yaitu Pd. T-05-2005-B. Pengaruh jenis kendaraan terhadap kerusakan jalan dianalisis dengan metode regresi. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa besarnya kerusakan pada arah menuju Magelang rata-rata sebesar 28,995%, sedangkan besarnya kerusakan pada arah menuju Semarang rata-rata sebesar 51,064%. Sementara, persentase volume lalu lintas untuk arah menuju Semarang yaitu 51,1% sepeda motor, 14,5% kendaraan berat dan sisanya untuk golongan kendaraan lain. Hal ini juga ditunjukkan pada arah menuju ke Magelang dengan 54,35% sepeda motor, 13,81% kendaraan berat dan sisanya dibagi dalam golongan kendaraan lain. Secara individual, pada arah menuju Magelang yaitu truk 2 sumbu dan truk 3 sumbu dalam keadaan terisi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kerusakan jalan, dengan model regresi Y = 1,968 + 0,001X 3 + 0,001X 6 + 0,001X 8 + 0,001X 9 + 0,003X 10 + 0,001X 11 + 0,001X 13 dan untuk arah menuju Semarang, dengan penyebab kerusakan didominasi truk 2 sumbu dalam keadaan bak terisi, dengan model regresi Y = 2,967 + 0,001X 5 + 0,001X 8 – 0,001X 13 . Besarnya nilai akumulasi ekivalen beban sumbu standar untuk arah menuju Semarang adalah sebesar 697846,789 dan untuk arah menuju Magelang adalah sebesar 451325,327. Akumulasi ekivalen beban overload untuk kedua arah pergerakan berturut-turut adalah sebesar 1520870,778 untuk pergerakan ke arah Semarang dan 810615,090 untuk pergerakan ke arah Magelang. Kata kunci : perbandingan, kerusakan jalan, overload ABSTRA CT Bedono – Jambu road is an inter-city roads connecting Semarang to Magelang, which is crossed by trucks with loads exceed the allowable limit, causing damage to the road. If each lane compared visually, it appears that lane road to Semarang suffered more damages than toward Magelang. Estimated composition of traffic and heavy vehicle loads affect the occurrence of these differences. In this study was conducted to compare the inter-lane road damage is on the way Magelang – Semarang and lane direction Semarang –Magelang due to traffic volume and vehicle load. Traffic composition can be determined through surveys of traffic daily average obtained by counting the number of each class of vehicle traffic that passes through the observation post within the time duration every 10 minutes. Meanwhile, the damage visually reviewed by point review every 100 m (Km 46 +000 to Km 49 +500). Both of these data will be used to examine the relationship between the weight of the vehicle with the damage, the types of vehicles that have a big impact damage and calculation of the cumulative number of equivalent axle load of vehicles is calculated using the standard load and overload using the method of Bina Marga is Pd. T-05-2005-B. Influence the types of vehicles against damage analyzed with regression methods. From the analysis the magnitude of damage in the direction toward Magelang is about 28.995%, meanwhile the extent of damage on the way to Semarang is about 51.064%. Meanwhile, the percentage of traffic volume to the direction towards Semarang is the 51.1% motorcycles, 14.5% of heavy vehicles and the remainder for other vehicle classes. It is also indicated in the direction toward Magelang with 54.35% motorcycle, 13.81% heavy vehicles and the remainder divided into groups of other vehicles. Individually, in the direction toward Magelang by the two axes truck and 3 axes truck in a state filled have a significant effect on the damage, with the regression model Y = 1,968 + 0,001X 3 + 0,001X 6 + 0,001X 8 + 0,001X 9 + 0,003X 10 + 0,001X 11 + 0,001X 13 and in the direction toward Semarang, the cause of the damage is dominated two axes truck in an air filled, with the regression model Y = 2,967 + 0,001X 5 + 0,001X 8 – 0,001X 13 . The value of the accumulated equivalent standard axle load for directions to Semarang amounted to 697,846.789 and for directions to Magelang amounted to 451,325.327. Accumulated equivalent overload for both the direction of the row is equal to 1,520,870.778 to move towards Semarang and 810,615.090 for movement toward Magelang. Key words : comparative, road deterioration, overload }, pages = {1--6} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/766} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Jalan Bedono – Jambu merupakan jalan antar kota yang menghubungkan Semarang dengan Magelang, yang dilintasi truk dengan muatan melebihi batas yang diijinkan, sehingga menimbulkan kerusakan jalan. Apabila masing-masing lajur dibandingkan secara visual, terlihat bahwa lajur jalan yang menuju Semarang mengalami kerusakan lebih parah daripada menuju Magelang. Diperkirakan komposisi lalu lintas dan beban kendaraan berat mempengaruhi terjadinya perbedaan ini. Studi ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kerusakan jalan antar lajur yaitu pada arah Magelang – Semarang dan lajur arah Semarang – Magelang akibat volume lalu lintas dan beban kendaraan.
Komposisi lalu lintas dapat diketahui melalui survai lalu-lintas harian rata-rata yang didapat dengan menghitung jumlah lalu lintas tiap golongan kendaraan yang melewati titik pos pengamatan dalam durasi waktu tiap 10 menit. Sementara, kerusakan jalan ditinjau secara visual dengan titik tinjauan tiap 100 m (Km 46+000 s/d Km 49+500). Kedua data ini digunakan untuk melihat hubungan antara beban kendaraan dengan kerusakan, jenis kendaraan yang berpengaruh besar terhadap kerusakan dan erhitungan kumulatif angka ekivalen beban sumbu kendaraan yang dihitung menggunakan beban standar dan beban berlebih (overload) dengan menggunakan metode Bina Marga yaitu Pd. T-05-2005-B. Pengaruh jenis kendaraan terhadap kerusakan jalan dianalisis dengan metode regresi.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa besarnya kerusakan pada arah menuju Magelang rata-rata sebesar 28,995%, sedangkan besarnya kerusakan pada arah menuju Semarang rata-rata sebesar 51,064%. Sementara, persentase volume lalu lintas untuk arah menuju Semarang yaitu 51,1% sepeda motor, 14,5% kendaraan berat dan sisanya untuk golongan kendaraan lain. Hal ini juga ditunjukkan pada arah menuju ke Magelang dengan 54,35% sepeda motor, 13,81% kendaraan berat dan sisanya dibagi dalam golongan kendaraan lain. Secara individual, pada arah menuju Magelang yaitu truk 2 sumbu dan truk 3 sumbu dalam keadaan terisi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kerusakan jalan, dengan model regresi Y = 1,968 + 0,001X3 + 0,001X6 + 0,001X8 + 0,001X9 + 0,003X10 + 0,001X11 + 0,001X13 dan untuk arah menuju Semarang, dengan penyebab kerusakan didominasi truk 2 sumbu dalam keadaan bak terisi, dengan model regresi Y = 2,967 + 0,001X5 + 0,001X8 – 0,001X13. Besarnya nilai akumulasi ekivalen beban sumbu standar untuk arah menuju Semarang adalah sebesar 697846,789 dan untuk arah menuju Magelang adalah sebesar 451325,327. Akumulasi ekivalen beban overload untuk kedua arah pergerakan berturut-turut adalah sebesar 1520870,778 untuk pergerakan ke arah Semarang dan 810615,090 untuk pergerakan ke arah Magelang.
Kata kunci : perbandingan, kerusakan jalan, overload
ABSTRACT
Bedono – Jambu road is an inter-city roads connecting Semarang to Magelang, which is crossed by trucks with loads exceed the allowable limit, causing damage to the road. If each lane compared visually, it appears that lane road to Semarang suffered more damages than toward Magelang. Estimated composition of traffic and heavy vehicle loads affect the occurrence of these differences. In this study was conducted to compare the inter-lane road damage is on the way Magelang – Semarang and lane direction Semarang –Magelang due to traffic volume and vehicle load.
Traffic composition can be determined through surveys of traffic daily average obtained by counting the number of each class of vehicle traffic that passes through the observation post within the time duration every 10 minutes. Meanwhile, the damage visually reviewed by point review every 100 m (Km 46 +000 to Km 49 +500). Both of these data will be used to examine the relationship between the weight of the vehicle with the damage, the types of vehicles that have a big impact damage and calculation of the cumulative number of equivalent axle load of vehicles is calculated using the standard load and overload using the method of Bina Marga is Pd. T-05-2005-B. Influence the types of vehicles against damage analyzed with regression methods.
From the analysis the magnitude of damage in the direction toward Magelang is about 28.995%, meanwhile the extent of damage on the way to Semarang is about 51.064%. Meanwhile, the percentage of traffic volume to the direction towards Semarang is the 51.1% motorcycles, 14.5% of heavy vehicles and the remainder for other vehicle classes. It is also indicated in the direction toward Magelang with 54.35% motorcycle, 13.81% heavy vehicles and the remainder divided into groups of other vehicles. Individually, in the direction toward Magelang by the two axes truck and 3 axes truck in a state filled have a significant effect on the damage, with the regression model Y = 1,968 + 0,001X3 + 0,001X6 + 0,001X8 + 0,001X9 + 0,003X10 + 0,001X11 + 0,001X13 and in the direction toward Semarang, the cause of the damage is dominated two axes truck in an air filled, with the regression model Y = 2,967 + 0,001X5 + 0,001X8 – 0,001X13. The value of the accumulated equivalent standard axle load for directions to Semarang amounted to 697,846.789 and for directions to Magelang amounted to 451,325.327. Accumulated equivalent overload for both the direction of the row is equal to 1,520,870.778 to move towards Semarang and 810,615.090 for movement toward Magelang.
Last update: