BibTex Citation Data :
@article{JKTS22213, author = {As'ad Falah and Akhmad Khirzy M and Priyo Nugroho and Hari Nugroho}, title = {PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI BARON YOGYAKARTA}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {Pantai Baron; gelombang pasang; pemecah gelombang}, abstract = { ABSTRAK Gelombang swell yang terjadi pada daerah Samudera Hindia, menyebabkan kerusakan pada fasilitas pariwisata dan mundurnya garis pantai pada pantai Baron. Pantai Baron sangat memerlukan bangunan pelindung pantai untuk mengurangi dampak gelombang swell yang masuk ke daerah pesisir pantai. Dari analisis, didapat gelombang dominan dari arah Selatan dengan tinggi gelombang signifikan 1,284 m dan tinggi gelombang pecah sebesar 1,408 m pada kedalaman 1,6 m. Di samping itu, dengan mengamati karakteristik wilayah pantai Baron, maka dipilih perlindungan pantai yang akan digunakan adalah tipe shore-connected breakwater. Breakwater yang direncanakan tersusun dari kombinasi batu pecah dan tetrapod. Lapis inti menggunakan batu pecah dengan dimensi diameter 4-13 cm, lapis kedua menggunakan batu pecah dengan dimensi diameter 32-36 cm dan lapis luar breakwater menggunakan tetrapod dengan berat butir 500 kg, mutu f’c=26,4 MPa (K300) slump 12±2 cm. Panjang breakwater rencana 250 m dengan tinggi breakwater 3,4 m dan elevasi mercu +2,452 m. Pelaksanaannya direncanakan selama 37 minggu dengan biaya sebesar Rp 12.478.400.000,00. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/22213} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Gelombang swell yang terjadi pada daerah Samudera Hindia, menyebabkan kerusakan pada fasilitas pariwisata dan mundurnya garis pantai pada pantai Baron.
Pantai Baron sangat memerlukan bangunan pelindung pantai untuk mengurangi dampak gelombang swell yang masuk ke daerah pesisir pantai. Dari analisis, didapat gelombang dominan dari arah Selatan dengan tinggi gelombang signifikan 1,284 m dan tinggi gelombang pecah sebesar 1,408 m pada kedalaman 1,6 m. Di samping itu, dengan mengamati karakteristik wilayah pantai Baron, maka dipilih perlindungan pantai yang akan digunakan adalah tipe shore-connected breakwater.
Breakwater yang direncanakan tersusun dari kombinasi batu pecah dan tetrapod. Lapis inti menggunakan batu pecah dengan dimensi diameter 4-13 cm, lapis kedua menggunakan batu pecah dengan dimensi diameter 32-36 cm dan lapis luar breakwater menggunakan tetrapod dengan berat butir 500 kg, mutu f’c=26,4 MPa (K300) slump 12±2 cm. Panjang breakwater rencana 250 m dengan tinggi breakwater 3,4 m dan elevasi mercu +2,452 m. Pelaksanaannya direncanakan selama 37 minggu dengan biaya sebesar Rp 12.478.400.000,00.
Last update: