BibTex Citation Data :
@article{JKTS22192, author = {Andrivo Ferlian and Claudia bestari and slamet Hargono and Hari Nugroho}, title = {PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL BATAM CENTER, KEPULAUAN RIAU}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {Pelabuhan penumpang Internasional Batam; Kinerja dermaga; BOR.}, abstract = { ABSTRAK Batam adalah zona perdagangan bebas yang dipersiapkan menjadi pintu utama pengiriman dan pelayaran internasional. Pelabuhan Batam Center adalah pelabuhan penyeberangan internasional yang berada di pantai utara Pulau Batam , Provinsi Kepulauan Riau . Pelabuhan ini menghubungkan kota Batam dengan Pelabuhan Internasional Singapore dan Pelabuhan Internasional di Johor Baru, Malaysia . PT Synergy Tharada selaku Pengelola Pelabuhan Batam Center, telah melakukan banyak pengembangan untuk meningkatkan pelayanan, kenyamanan dan keamanan di Pelabuhan Batam Center. Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2014 hingga tahun 2016, Pelabuhan Internasional Batam Center termasuk kedalam klasifikasi pelabuhan Kelas I dengan waktu operasional 16 Jam/Hari, jumlah penumpang 4010 Org/Hari dan jumlah trip 59 Trip/Hari. Kunjungan kapal mengalami peningkatan hingga 0,144% tiap tahunnya. Trend Arus Penumpang kedatangan WNI naik sebesar 5,57% dan WNA naik sebesar 4,83 % tiap tahunnya. Untuk trend arus penumpang keberangkatan WNI naik sebesar 4,70% dan WNA naik sebesar 3,76% tiap tahunnya. Hasil analisis BOR (Berth Occopuncy Ratio) pelabuhan berdasarkan pemanfaatan dermaga sampai tahun 2021 sebesar 291,12%. Nilai ini telah melebihi nilai BOR UNCTAD dan perlu dilakukan penambahan dermaga untuk melayani aktivitas kapal, untuk itu disimpulkan perlu adanya penambahan dermaga 1 unit dengan panjang 30 meter dan lebar 3 meter. Luas gedung terminal yang dibutuhkan pada tahun 2021 adalah 6880 m² , artinya luas terminal saat ini 7250 m² masih mampu menampung pergerakan arus penumpang. Luas lahan parkir yang dibutuhkan pada tahun 2021 adalah 10783 m², sehingga perlu dilakukan penambahan area parkir dari luasan saat ini 9500 m² untuk menunjang aktivatas penumpang pada pelabuhan. }, pages = {396--405} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/22192} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Batam adalah zona perdagangan bebas yang dipersiapkan menjadi pintu utama pengiriman dan pelayaran internasional. Pelabuhan Batam Center adalah pelabuhan penyeberangan internasional yang berada di pantai utara Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pelabuhan ini menghubungkan kota Batam dengan Pelabuhan Internasional Singapore dan Pelabuhan Internasional di Johor Baru, Malaysia. PT Synergy Tharada selaku Pengelola Pelabuhan Batam Center, telah melakukan banyak pengembangan untuk meningkatkan pelayanan, kenyamanan dan keamanan di Pelabuhan Batam Center.
Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2014 hingga tahun 2016, Pelabuhan Internasional Batam Center termasuk kedalam klasifikasi pelabuhan Kelas I dengan waktu operasional 16 Jam/Hari, jumlah penumpang 4010 Org/Hari dan jumlah trip 59 Trip/Hari. Kunjungan kapal mengalami peningkatan hingga 0,144% tiap tahunnya. Trend Arus Penumpang kedatangan WNI naik sebesar 5,57% dan WNA naik sebesar 4,83 % tiap tahunnya. Untuk trend arus penumpang keberangkatan WNI naik sebesar 4,70% dan WNA naik sebesar 3,76% tiap tahunnya.
Hasil analisis BOR (Berth Occopuncy Ratio) pelabuhan berdasarkan pemanfaatan dermaga sampai tahun 2021 sebesar 291,12%. Nilai ini telah melebihi nilai BOR UNCTAD dan perlu dilakukan penambahan dermaga untuk melayani aktivitas kapal, untuk itu disimpulkan perlu adanya penambahan dermaga 1 unit dengan panjang 30 meter dan lebar 3 meter. Luas gedung terminal yang dibutuhkan pada tahun 2021 adalah 6880 m² , artinya luas terminal saat ini 7250 m² masih mampu menampung pergerakan arus penumpang. Luas lahan parkir yang dibutuhkan pada tahun 2021 adalah 10783 m², sehingga perlu dilakukan penambahan area parkir dari luasan saat ini 9500 m² untuk menunjang aktivatas penumpang pada pelabuhan.
Last update: