BibTex Citation Data :
@article{JKTS22135, author = {Panji Nindya D and Adhitya Wahyu Y and Ismiyati Ismiyati and Epf.Eko Priyono}, title = {ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN SRONDOL MIX-USED DEVELOPMENT KOTA SEMARANG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {pembangunan Srondol Mix-used Development; dampak lalu lintas; kinerja lalu lintas.}, abstract = { ABSTRAK Lippo group berencana membangun mall, hotel, Sekolah serta rumah sakit dalam proyek bernama Srondol Mix-used Development (SMUD). Untuk itu perlu dilakukan studi awal terhadap dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh adanya perubahan tata guna lahan yang baru sebagi persyaratan diterbitkannya IMB dari pemerintah kota Semarang. Analisis kinerja ruas jalan dan simpang mengacu pada MKJI 1997 namun pada simpang bersinyal perhitungan arus jenuh menggunakan metode time slice karena dengan metode MKJI dihasilkan kinerja yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Prediksi bangkitan dan tarikan mengacu pada peraturan Dinas Perhubungan dan perbandingan fungsi bangunan yang sama. Berdasarkan hasil analisis bangkitan SMUD, pada saat pembangunan sebesar 46 smp/jam dan pada saat operasional sebesar 1093 smp/jam. Sehingga pada tahun prediksi 2023 terjadi peningkatan DS dari kondisi eksisting terbesar pada ruas jalan Setiabudi A sebesar 1,147. Pada simpang Srondol mengalami peningkatan DS 1,039 pada pendekat utara dan Tundaan simpang rata-rata sebesar 120,45 det/smp. simpang Patung Diponegoro mengalami peningkatan DS 1,481 pada pendekat timur dan Tundaan simpang rata-rata sebesar 395,82 det/smp. Simpang Durian memiliki DS 1,2 dan tundaan simpang 33,9 det/smp. Pemecaham masalah pada ruas jalan dilakukan dengan manajemen lalu lintas dan peningkatan lebar efektif jalan sehingga dapat menyebabkan penurunan derajat kejenuhan menjadi 1,07. Pemecahan masalah pada simpang Srondol adalah dengan pembangunan simpang tak sebidang menghasilkan penurunan DS terbesar menjadi 0,8. Pemecahan masalah pada simpang Patung Diponegoro dengan menjadikan jalan Ngesrep Barat V satu arah menghasilkan penurunan DS menjadi 0,8 dengan tundaan rata-rata simpang 38,1 det/smp. Pemecahan masalah pada simpang Durian adalah dengan mengubah menjadi simpang bersinyal menghasilkan penurunan DS menjadi 0,9 dengan tundaan rata-rata simpang 71,24 det/smp. Demi terwujudnya kelancaran lalu lintas perlu kerjasama yang baik antara pengelola dan pemerintah. }, pages = {273--284} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/22135} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Lippo group berencana membangun mall, hotel, Sekolah serta rumah sakit dalam proyek bernama Srondol Mix-used Development (SMUD). Untuk itu perlu dilakukan studi awal terhadap dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh adanya perubahan tata guna lahan yang baru sebagi persyaratan diterbitkannya IMB dari pemerintah kota Semarang.
Analisis kinerja ruas jalan dan simpang mengacu pada MKJI 1997 namun pada simpang bersinyal perhitungan arus jenuh menggunakan metode time slice karena dengan metode MKJI dihasilkan kinerja yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Prediksi bangkitan dan tarikan mengacu pada peraturan Dinas Perhubungan dan perbandingan fungsi bangunan yang sama.
Berdasarkan hasil analisis bangkitan SMUD, pada saat pembangunan sebesar 46 smp/jam dan pada saat operasional sebesar 1093 smp/jam. Sehingga pada tahun prediksi 2023 terjadi peningkatan DS dari kondisi eksisting terbesar pada ruas jalan Setiabudi A sebesar 1,147. Pada simpang Srondol mengalami peningkatan DS 1,039 pada pendekat utara dan Tundaan simpang rata-rata sebesar 120,45 det/smp. simpang Patung Diponegoro mengalami peningkatan DS 1,481 pada pendekat timur dan Tundaan simpang rata-rata sebesar 395,82 det/smp. Simpang Durian memiliki DS 1,2 dan tundaan simpang 33,9 det/smp. Pemecaham masalah pada ruas jalan dilakukan dengan manajemen lalu lintas dan peningkatan lebar efektif jalan sehingga dapat menyebabkan penurunan derajat kejenuhan menjadi 1,07. Pemecahan masalah pada simpang Srondol adalah dengan pembangunan simpang tak sebidang menghasilkan penurunan DS terbesar menjadi 0,8. Pemecahan masalah pada simpang Patung Diponegoro dengan menjadikan jalan Ngesrep Barat V satu arah menghasilkan penurunan DS menjadi 0,8 dengan tundaan rata-rata simpang 38,1 det/smp. Pemecahan masalah pada simpang Durian adalah dengan mengubah menjadi simpang bersinyal menghasilkan penurunan DS menjadi 0,9 dengan tundaan rata-rata simpang 71,24 det/smp. Demi terwujudnya kelancaran lalu lintas perlu kerjasama yang baik antara pengelola dan pemerintah.
Last update: