BibTex Citation Data :
@article{JKTS22123, author = {Kintan Sedilana and Muklas Aji and Sutarto Edhisono and Sugiyanto Sugiyanto}, title = {PERENCANAAN PELABUHAN SAMUDERA JEPARA}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {Dermaga; Pelabuhan; SMB.}, abstract = { ABSTRAK Pelabuhan merupakan prasarana untuk mendukung sarana angkutan barang yang lebih efisien dibanding melalui angkutan darat dan udara. Pergerakan barang pada pelabuhan terus mengalami peningkatan, salah satunya pada Pelabuhan Tanjung Emas yang mengalami peningkatan aktivitas sebesar 3,5% sehingga diperlukan prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pembangunan Pelabuhan Samudera Jepara bermaksud untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor barang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Perencanaan Pelabuhan Samudera Jepara berupa perencanaan alur pelayaran, kolam pelabuhan, breakwater , serta struktur dermaga beserta kelengkapannya. Metode yang digunakan dalam perencanaan Pelabuhan Samudera Jepara yaitu windrose untuk analisis data angin, penentuan tinggi gelombang dengan menggunakan metode SMB ( Sverdrup Munck Bretschneider ), pasang surut selama satu tahun dianalisis dengan metode admiralty dan metode Mayerhof untuk menentukan daya dukung tanah. Pasang surut tertinggi terjadi pada bulan Desember 2017 dengan perbedaan muka air terendah dan muka air tertinggi sebesar 98,8 cm. Frekuensi kedatangan kapal tertinggi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang merupakan kapal pengangkut curah padat. Kapal pengangkut curah padat pada Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang memiliki frekuensi kedatangan tertinggi adalah tipe Panamax (50.000-80.000 DWT) dengan frekuensi 2.400 kapal per tahun. Beban terbesar yang berpengaruh pada struktur dermaga adalah beban hidup sebesar 25 kN/m 2 . Dalam perencanaan struktur dermaga ini, struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP 2000 ( Structural Analysis Program 2000 ) dengan metode matriks yang menghasilkan gaya dalam pada struktur, seperti BMD ( Bending Moment Diagram ), SFD ( Shear Force Diagram ), dan gaya axial . Alur pelayaran Pelabuhan Samudera Jepara menghadap ke arah Timur Laut dengan kedalaman minimal -11,3 m dengan lebar 245 m. Kedalaman kolam pelabuhan minimal -8,25 m dengan diameter 675 m. Breakwater bertipe sisi miring dengan kemiringan 1:1,5 dengan lapis lindung batu alam bersudut kasar. Dermaga berupa dermaga tipe jetty dengan panjang 520 m dan lebar 24 m yang dihubungan dengan trestle sepanjang 604 m dan lebar 24 m. Elevasi lantai dermaga 3,50 m di atas muka air laut terendah ( LLWL ). Pondasi menggunakan spun pile berdiameter 80 cm. Pile cap dengan dimensi 100 cm x 100 cm x 80 cm, balok 40 cm x 60 cm dan pelat lantai dengan tebal 30 cm menggunakan beton bertulang dengan mutu beton 35 MPa. }, pages = {245--258} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/22123} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Pelabuhan merupakan prasarana untuk mendukung sarana angkutan barang yang lebih efisien dibanding melalui angkutan darat dan udara. Pergerakan barang pada pelabuhan terus mengalami peningkatan, salah satunya pada Pelabuhan Tanjung Emas yang mengalami peningkatan aktivitas sebesar 3,5% sehingga diperlukan prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pembangunan Pelabuhan Samudera Jepara bermaksud untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor barang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Perencanaan Pelabuhan Samudera Jepara berupa perencanaan alur pelayaran, kolam pelabuhan, breakwater, serta struktur dermaga beserta kelengkapannya. Metode yang digunakan dalam perencanaan Pelabuhan Samudera Jepara yaitu windrose untuk analisis data angin, penentuan tinggi gelombang dengan menggunakan metode SMB (Sverdrup Munck Bretschneider), pasang surut selama satu tahun dianalisis dengan metode admiralty dan metode Mayerhof untuk menentukan daya dukung tanah. Pasang surut tertinggi terjadi pada bulan Desember 2017 dengan perbedaan muka air terendah dan muka air tertinggi sebesar 98,8 cm. Frekuensi kedatangan kapal tertinggi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang merupakan kapal pengangkut curah padat. Kapal pengangkut curah padat pada Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang memiliki frekuensi kedatangan tertinggi adalah tipe Panamax (50.000-80.000 DWT) dengan frekuensi 2.400 kapal per tahun. Beban terbesar yang berpengaruh pada struktur dermaga adalah beban hidup sebesar 25 kN/m2. Dalam perencanaan struktur dermaga ini, struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP 2000 (Structural Analysis Program 2000) dengan metode matriks yang menghasilkan gaya dalam pada struktur, seperti BMD (Bending Moment Diagram), SFD (Shear Force Diagram), dan gaya axial. Alur pelayaran Pelabuhan Samudera Jepara menghadap ke arah Timur Laut dengan kedalaman minimal -11,3 m dengan lebar 245 m. Kedalaman kolam pelabuhan minimal -8,25 m dengan diameter 675 m. Breakwater bertipe sisi miring dengan kemiringan 1:1,5 dengan lapis lindung batu alam bersudut kasar. Dermaga berupa dermaga tipe jetty dengan panjang 520 m dan lebar 24 m yang dihubungan dengan trestle sepanjang 604 m dan lebar 24 m. Elevasi lantai dermaga 3,50 m di atas muka air laut terendah (LLWL). Pondasi menggunakan spun pile berdiameter 80 cm. Pile cap dengan dimensi 100 cm x 100 cm x 80 cm, balok 40 cm x 60 cm dan pelat lantai dengan tebal 30 cm menggunakan beton bertulang dengan mutu beton 35 MPa.
Last update: