BibTex Citation Data :
@article{JKTS21319, author = {Viqi Ihsan and Vania Utami and Ismiyati Ismiyati and Kami Basuki}, title = {ANALISIS FINANSIAL PADA RENCANA PEMBANGUNAN LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) DI KOTA SEMARANG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {biaya operasional kendaraan; tarif; LRT}, abstract = { Abstrak Light Rail Transit (LRT) merupakan moda transportasi massal berbasis rel yang mempunyai jalur khusus di atas permukaan tanah ( Elevated Grade ) oleh karena itu membutuhkan biaya pembangunan infrastruktur yang besar. Hal ini yang membedakan perhitungan biaya operasional LRT dengan biaya operasional kendaraan lain. Komponen perhitungan biaya operasional LRT yaitu berupa biaya modal, biaya operasi, biaya perawatan, dan keuntungan. Biaya operasional kendaraan merupakan salah satu indikator penentuan tarif angkutan umum yang bisa digunakan sebagai dasar untuk menentukan tarif minimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Konsep TOD pada LRT dapat mengurangi kemacetan di Kota Semarang. Hasil dari penelitian ini adalah perhitungan biaya operasional kendaraan sebesar Rp81.903.135,00 per lintas dan tarif LRT yaitu sebesar Rp14.626,00 per orang per km. Nilai tarif tersebut melebihi kemampuan masyarakat membayar satu kali perjalanan LRT sehingga pemerintah diharapkan dapat memberikan subsidi tarif. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perhitungan biaya operasional kendaraan dan tarif perjalanan LRT di Kota Semarang. }, pages = {140--147} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/21319} }
Refworks Citation Data :
Light Rail Transit (LRT) merupakan moda transportasi massal berbasis rel yang mempunyai jalur khusus di atas permukaan tanah (Elevated Grade) oleh karena itu membutuhkan biaya pembangunan infrastruktur yang besar. Hal ini yang membedakan perhitungan biaya operasional LRT dengan biaya operasional kendaraan lain. Komponen perhitungan biaya operasional LRT yaitu berupa biaya modal, biaya operasi, biaya perawatan, dan keuntungan. Biaya operasional kendaraan merupakan salah satu indikator penentuan tarif angkutan umum yang bisa digunakan sebagai dasar untuk menentukan tarif minimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Konsep TOD pada LRT dapat mengurangi kemacetan di Kota Semarang. Hasil dari penelitian ini adalah perhitungan biaya operasional kendaraan sebesar Rp81.903.135,00 per lintas dan tarif LRT yaitu sebesar Rp14.626,00 per orang per km. Nilai tarif tersebut melebihi kemampuan masyarakat membayar satu kali perjalanan LRT sehingga pemerintah diharapkan dapat memberikan subsidi tarif. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perhitungan biaya operasional kendaraan dan tarif perjalanan LRT di Kota Semarang.
Last update: