BibTex Citation Data :
@article{JKTS21313, author = {Willy Barasa and Feby Adryan and Sri Tudjono and Hardi Wibowo}, title = {DESAIN STRUKTUR GEDUNG TRANSMART LAMPUNG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {SRPMK, Roller Coaster, Peraturan.}, abstract = { ABSTRAK Gedung Transmart Lampung adalah bangunan gedung 6 lantai, dimana terdapat 1 lantai basement untuk parkir kendaraan , 3 lantai store area untuk tempat perbelanjaan, 1 lantai kids city untuk tempat bermain, 1 lantai CGV cinema sebagai tempat menonton, dan 1 lantai atap untuk tempat cooling tower. Total ketinggian gedung ini adalah 41,13 meter. Desain struktur gedung ini mencakup perencanaan struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas direncanakan menggunakan atap rangka baja dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, dan kolom) sedangkan struktur bawah direncanakan menggunakan pondasi sumuran. Peraturan yang digunakan yaitu SNI 1727-2013 mengenai Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1726-2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung, SNI 2847-2013 mengenai Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, dan SNI- 03-1729-2015 untuk perencanaan struktur baja. Perencanaan struktur beton bertulang pada bangunan ini didesain menggunakan metode sistem rangka gedung dengan konfigurasi struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dari hasil analisis dan perencanaan, dapat disimpulkan bahwa partisipasi massa lebih dari 90% dicapai sampai dengan kombinasi mode 20 dan gaya geser dasar dinamik lebih besar 85% dari gaya geser dasar statik ekivalen. Pemilihan konfigurasi Sistem Rangka Gedung ini bertujuan mendapatkan daktilitas tinggi agar struktur dapat mengalami simpangan pasca elastis besar secara berulang kali sehingga mampu mempertahankan kekuatan struktur pada saat terjadi gempa kuat. Pembebanan yang ditinjau untuk perencanaan elemen struktur adalah beban mati, beban hidup, beban gempa, beban angin, dan juga beban khusus Roller Coaster . Karena adanya Beban Roller Coaster mengakibatkan torsi yang sangat besar sehingga untuk pengurangan torsi digunakan sistem balok anak bersilang pada joint kolom Roller Coaster . Struktur rangka kuda-kuda atap digunakan profil asal IWF 500.200.10.16 yang akan diubah menjadi CB 700.200.10.16. Pada perencanaan balok induk diperoleh hasil dimensi 400 mm × 700 mm dengan tulangan longitudinal D25 dan tulangan transversal D10 – 75, untuk perencanaan kolom diperoleh dimensi 650 mm × 650 mm dengan tulangan longitudinal 28D25 dan tulangan confinement D10 – 50. Pada perencanaan pondasi sumuran direncanakan sampai kedalaman 6 meter dengan diameter tiang 2200 mm. }, pages = {30--44} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/21313} }
Refworks Citation Data :
Gedung Transmart Lampung adalah bangunan gedung 6 lantai, dimana terdapat 1 lantai basement untuk parkir kendaraan, 3 lantai store area untuk tempat perbelanjaan, 1 lantai kids city untuk tempat bermain, 1 lantai CGV cinema sebagai tempat menonton, dan 1 lantai atap untuk tempat cooling tower. Total ketinggian gedung ini adalah 41,13 meter. Desain struktur gedung ini mencakup perencanaan struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas direncanakan menggunakan atap rangka baja dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, dan kolom) sedangkan struktur bawah direncanakan menggunakan pondasi sumuran. Peraturan yang digunakan yaitu SNI 1727-2013 mengenai Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1726-2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung, SNI 2847-2013 mengenai Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, dan SNI- 03-1729-2015 untuk perencanaan struktur baja. Perencanaan struktur beton bertulang pada bangunan ini didesain menggunakan metode sistem rangka gedung dengan konfigurasi struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dari hasil analisis dan perencanaan, dapat disimpulkan bahwa partisipasi massa lebih dari 90% dicapai sampai dengan kombinasi mode 20 dan gaya geser dasar dinamik lebih besar 85% dari gaya geser dasar statik ekivalen. Pemilihan konfigurasi Sistem Rangka Gedung ini bertujuan mendapatkan daktilitas tinggi agar struktur dapat mengalami simpangan pasca elastis besar secara berulang kali sehingga mampu mempertahankan kekuatan struktur pada saat terjadi gempa kuat. Pembebanan yang ditinjau untuk perencanaan elemen struktur adalah beban mati, beban hidup, beban gempa, beban angin, dan juga beban khusus Roller Coaster. Karena adanya Beban Roller Coaster mengakibatkan torsi yang sangat besar sehingga untuk pengurangan torsi digunakan sistem balok anak bersilang pada joint kolom Roller Coaster. Struktur rangka kuda-kuda atap digunakan profil asal IWF 500.200.10.16 yang akan diubah menjadi CB 700.200.10.16. Pada perencanaan balok induk diperoleh hasil dimensi 400 mm × 700 mm dengan tulangan longitudinal D25 dan tulangan transversal D10 – 75, untuk perencanaan kolom diperoleh dimensi 650 mm × 650 mm dengan tulangan longitudinal 28D25 dan tulangan confinement D10 – 50. Pada perencanaan pondasi sumuran direncanakan sampai kedalaman 6 meter dengan diameter tiang 2200 mm.
Last update: