BibTex Citation Data :
@article{JKTS21203, author = {Imam Wahyudi and Windy Kurniawan and Windu Partono and Muhrozi Muhrozi}, title = {STUDI ANALISIS SENSITIFITAS KEKUATAN GEDUNG TERHADAP GEMPA DENGAN BEBAN GEMPA RIWAYAT WAKTU}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {ketahanan bangunan, evaluasi pondasi; evaluasi kolom; riwayat waktu}, abstract = { ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara yang dilalui oleh cincin api sehingga negara ini sering dilanda gempa. Indonesia juga diapit oleh 3 lempeng yaitu lempeng benua Eurasia, Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Gempa yang terjadi dapat berupa gempa tektonik maupun gempa vulkanik. Guncangan dari gempa tersebut dapat merusak struktur bangunan. Maka, perlu diadakan penyelidikan mengenai ketahanan suatu bangunan dalam menerima guncangan gempa. Ketahanan suatu bangunan dapat dilihat dari struktur kolom dan pondasi karena jika struktur tersebut hancur maka struktur bangunan akan roboh. Ketahanan struktur bangunan terhadap gempa bumi disebut uji sensitifitas bangunan. Studi ini dilakukan untuk mengukur ketahanan bangunan terhadap gempa dengan jarak dan kekuatan gempa tertentu dengan menggunakan gempa riwayat waktu. Pada studi ini telah dilakukan pengujian tiga bangunan di kota Semarang. Bangunan tersebut adalah Semarang Medical Center mewakili tanah lunak, Training Center II undip mewakili tanah sedang dan City One Hotel mewakili tanah keras. Gempa riwayat waktu yang digunakan berkuatan 6 – 7 Magnitude momen (Mw) dengan jarak yang bervariasi. Berdasarkan hasil studi ini maka dapat diketahui ketahanan suatu bangunan terhadap guncangan gempa dengan kekuatan 6 – 7 Mw dan jarak tertentu. }, pages = {256--266} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/21203} }
Refworks Citation Data :
Indonesia merupakan salah satu negara yang dilalui oleh cincin api sehingga negara ini sering dilanda gempa. Indonesia juga diapit oleh 3 lempeng yaitu lempeng benua Eurasia, Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Gempa yang terjadi dapat berupa gempa tektonik maupun gempa vulkanik. Guncangan dari gempa tersebut dapat merusak struktur bangunan. Maka, perlu diadakan penyelidikan mengenai ketahanan suatu bangunan dalam menerima guncangan gempa. Ketahanan suatu bangunan dapat dilihat dari struktur kolom dan pondasi karena jika struktur tersebut hancur maka struktur bangunan akan roboh. Ketahanan struktur bangunan terhadap gempa bumi disebut uji sensitifitas bangunan. Studi ini dilakukan untuk mengukur ketahanan bangunan terhadap gempa dengan jarak dan kekuatan gempa tertentu dengan menggunakan gempa riwayat waktu. Pada studi ini telah dilakukan pengujian tiga bangunan di kota Semarang. Bangunan tersebut adalah Semarang Medical Center mewakili tanah lunak, Training Center II undip mewakili tanah sedang dan City One Hotel mewakili tanah keras. Gempa riwayat waktu yang digunakan berkuatan 6 – 7 Magnitude momen (Mw) dengan jarak yang bervariasi. Berdasarkan hasil studi ini maka dapat diketahui ketahanan suatu bangunan terhadap guncangan gempa dengan kekuatan 6 – 7 Mw dan jarak tertentu.
Last update: