BibTex Citation Data :
@article{JKTS20543, author = {Adika Cakranagara and Suripin Suripin and Hary Budieny}, title = {PERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI TUNTANG DI DESA SIDOHARJO KABUPATEN DEMAK}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {Pengendalian Banjir; Sungai Tuntang; Perencanaan tanggul}, abstract = { ABSTRAK Setiap tahun akibat kerusakan lahan dari bagian hulu hingga bagian tengah DAS Tuntang telah mengakibatkan banjir di Wilayah Kabupaten Demak dan Grobogan. Hal ini dikarenakan ketika bagian tengah dan hulu DAS rusak maka air yang seharusnya terserap tidak dapat di serap dengan baik mengakibatkan air tersebut melimpas ke sungai selain itu, menyebabkan potensi erosi dan sedimentasi besar sehingga mengurangi tampungan sungai. Karena berkurangnya tampungan sungai akibat erosi dan sedimentasi menyebabkan tampungan sungai semakin kecil terjadilah banjir akibatnya menyebabkan banyak kerugian seperti kerugian harta benda, gangguan kesehatan pasca banjir, mobilisasi yang tersendat dan lain sebagainya. Oleh sebab itu sangat mendesak untuk dilakukan penanganan secara khusus melalui Rencana Tindak Pengendalian Banjir Wilayah DAS Tuntang . Dalam beberapa waktu terakhir ini sudah dilakukan perencanaan pengelolaan wilayah sungai sebagai solusi untuk penanganan banjir seperti pembangunan bendungan, embung, normalisasi sungai, dan peningkatan saluran drainase. Akan tetapi terdapat beberapa kendala dalam perencanaan tersebut, terutama terkait dengan pembebasan lahan yang belum bisa terselesaikan sejak tahun 2009. Maksud dari perencanaan tanggul pada Sungai Tuntang ini adalah untuk menerapkan suatu sistem pengedalian banjir yang optimal dan dapat segera dilaksanakan pembangunannya karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang besar, atau paling tidak bisa meminimalkan kemungkinan pembebasan lahan, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi cepat dan tepat untuk pengendalian banjir di kawasan Sungai Tuntang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pada Sungai Tuntang, agar tidak terjadi luapan. Peningkatan kapasitas Sungai Tuntang dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan perbaikan penampang dan perencanaan tanggul. }, pages = {94--103} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/20543} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Setiap tahun akibat kerusakan lahan dari bagian hulu hingga bagian tengah DAS Tuntang telah mengakibatkan banjir di Wilayah Kabupaten Demak dan Grobogan. Hal ini dikarenakan ketika bagian tengah dan hulu DAS rusak maka air yang seharusnya terserap tidak dapat di serap dengan baik mengakibatkan air tersebut melimpas ke sungai selain itu, menyebabkan potensi erosi dan sedimentasi besar sehingga mengurangi tampungan sungai. Karena berkurangnya tampungan sungai akibat erosi dan sedimentasi menyebabkan tampungan sungai semakin kecil terjadilah banjir akibatnya menyebabkan banyak kerugian seperti kerugian harta benda, gangguan kesehatan pasca banjir, mobilisasi yang tersendat dan lain sebagainya. Oleh sebab itu sangat mendesak untuk dilakukan penanganan secara khusus melalui Rencana Tindak Pengendalian Banjir Wilayah DAS Tuntang . Dalam beberapa waktu terakhir ini sudah dilakukan perencanaan pengelolaan wilayah sungai sebagai solusi untuk penanganan banjir seperti pembangunan bendungan, embung, normalisasi sungai, dan peningkatan saluran drainase. Akan tetapi terdapat beberapa kendala dalam perencanaan tersebut, terutama terkait dengan pembebasan lahan yang belum bisa terselesaikan sejak tahun 2009. Maksud dari perencanaan tanggul pada Sungai Tuntang ini adalah untuk menerapkan suatu sistem pengedalian banjir yang optimal dan dapat segera dilaksanakan pembangunannya karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang besar, atau paling tidak bisa meminimalkan kemungkinan pembebasan lahan, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi cepat dan tepat untuk pengendalian banjir di kawasan Sungai Tuntang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pada Sungai Tuntang, agar tidak terjadi luapan. Peningkatan kapasitas Sungai Tuntang dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan perbaikan penampang dan perencanaan tanggul.
Last update: