BibTex Citation Data :
@article{JKTS19385, author = {Citra Victoria and Irene Hutapea and Salamun Salamun and Sugiyanto Sugiyanto}, title = {PERENCANAAN PERBAIKAN MUARA SUNGAI BANJIR KANAL TIMUR SEMARANG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Sedimentasi Sungai; Krib, Muara.}, abstract = { Salah satu permasalahan yang sering terjadi di berbagai sungai adalah permasalahan sedimentasi. Sedimentasi seringkali menjadi awal bagi permasalahan lainnya, seperti banjir, dan terhambatnya aliran sungai. Sedimentasi kerap diakibatkan oleh kecepatan aliran yang rendah. Kecepatan aliran yang rendah ini kemudian mengakibatkan terjadinya endapan yang berpotensi pada pendangkalan dasar sungai. Kawasan muara dari suatu sungai adalah yang paling rawan terhadap masalah ini. Letaknya yang berada berdekatan dengan garis pantai membuat aliran menjadi sangat lambat. Oleh karena itu pada muara yang kecepatan alirannya lambat, perlu dilakukan usaha untuk menaikkan kecepatan aliran. Dalam kasus Sungai Banjir Kanal Timur, melalui simulasi hidraulis dengan HEC-RAS 5.0.3. didapati kecepatan aliran pada saat pasang tertinggi dengan debit 79.0025 m 3 /detik adalah 0.18 m/detik, dengan diameter butiran d 50 sebesar 0,0059 mm. Jika dievaluasi dengan grafik Hjulstrom maka kondisi tersebut akan jatuh pada fase transisi, dimana sedimen baru akan mulai bergerak. Penempatan krib corrugated concrete sheet piles W 350 sebanyak 8 buah di kedua sisi sungai dengan jarak 30 m antar sheet piles, sepanjang 1000 m dari muara, pada debit 79,0025 m 3 /detik, ternyata memberikan penambahan kecepatan sebesar 0,72 m/detik. Sehingga kecepatan pada muara Sungai BKT menjadi 0,8 m/detik. Jika dievaluasi dengan grafik Hjulstrom maka kondisi tersebut akan jatuh pada fase bergerak atau fase dimana sedimen sudah tertransportasi. }, pages = {189--209} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/19385} }
Refworks Citation Data :
Salah satu permasalahan yang sering terjadi di berbagai sungai adalah permasalahan sedimentasi. Sedimentasi seringkali menjadi awal bagi permasalahan lainnya, seperti banjir, dan terhambatnya aliran sungai. Sedimentasi kerap diakibatkan oleh kecepatan aliran yang rendah. Kecepatan aliran yang rendah ini kemudian mengakibatkan terjadinya endapan yang berpotensi pada pendangkalan dasar sungai. Kawasan muara dari suatu sungai adalah yang paling rawan terhadap masalah ini. Letaknya yang berada berdekatan dengan garis pantai membuat aliran menjadi sangat lambat. Oleh karena itu pada muara yang kecepatan alirannya lambat, perlu dilakukan usaha untuk menaikkan kecepatan aliran.
Dalam kasus Sungai Banjir Kanal Timur, melalui simulasi hidraulis dengan HEC-RAS 5.0.3. didapati kecepatan aliran pada saat pasang tertinggi dengan debit 79.0025 m3/detik adalah 0.18 m/detik, dengan diameter butiran d50 sebesar 0,0059 mm. Jika dievaluasi dengan grafik Hjulstrom maka kondisi tersebut akan jatuh pada fase transisi, dimana sedimen baru akan mulai bergerak.
Penempatan krib corrugated concrete sheet piles W 350 sebanyak 8 buah di kedua sisi sungai dengan jarak 30 m antar sheet piles, sepanjang 1000 m dari muara, pada debit 79,0025 m3/detik, ternyata memberikan penambahan kecepatan sebesar 0,72 m/detik. Sehingga kecepatan pada muara Sungai BKT menjadi 0,8 m/detik. Jika dievaluasi dengan grafik Hjulstrom maka kondisi tersebut akan jatuh pada fase bergerak atau fase dimana sedimen sudah tertransportasi.
Last update: