BibTex Citation Data :
@article{JKTS19383, author = {Fajar Nurhariadi and Mohammad Hidayat and Amelia Kusuma and Djoko Purwanto}, title = {KARAKTERISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS PADA TIKUNGAN RAWAN KECELAKAAN DI JALAN PANTURA JAWA TENGAH}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Kecelakaan lalu lintas, tikungan; rawan kecelakaan; pantura; blackspot}, abstract = { Lokasi blackspot di Provinsi Jawa Tengah tersebar di berbagai wilayah, 56 titik berada di Jalan Pantura. Dari jumlah tersebut, sembilan titik merupakan tikungan dan empat titik diantaranya adalah tikungan tajam. Kecelakaan pada tikungan dapat disebabkan oleh kondisi geometrik, kecepatan kendaraan dan kesalahan manusia. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik kecelakaan pada tikungan rawan kecelakaan ditinjau dari aspek geometrik, kecepatan dan persepsi pengemudi. Lokasi penelitian berada di Jalan Losari Kabupaten Brebes, Sidorejo Kabupaten Pemalang, Plelen Kabupaten Batang dan Juwana Kabupaten Pati. Data yang diperlukan adalah data kronologis kecelakaan, geometrik tikungan, serta kecepatan operasional kendaraan dan persepsi pengemudi untuk m engetahui karakteristik pengemudi saat melewati tikungan. Komponen geometrik tikungan yang dievaluasi adalah radius tikungan, panjang lengkung spiral, superelevasi, lebar lajur, lebar bahu dan lebar median. Berdasarkan pengamatan, aspek geometrik yang umumnya tidak memenuhi standar teknis, adalah radius, lebar lajur , lebar bahu , dan median. Dari aspek kecepatan , kecepatan operasional di lokasi pengamatan lebih tinggi dari kecepatan teoritisnya kecuali di Tikungan Juwana. Kecelakaan di tikungan yang tidak mempunyai median (Tikungan Plelen dan Tikungan Juwana), didominasi oleh tabrakan jenis head on. Selain itu, tingkat fatalitas kecelakaan (EAN) cukup tinggi dibandingkan dengan tikungan yang mempunyai median. Pada tikungan yang mempunyai median (Tikungan Losari dan Tikungan Sidorejo), jenis tabrakan yang dominan adalah rear end dan Angle. Ketidaktersediaan rambu dan kurangnya lampu penerangan pada tikungan menyebabkan tingginya jumlah kecelakaan. Tikungan dengan radius yang lebih besar memiliki kecepatan operasional kendaraan yang juga tinggi. Rekomendasi penyelesaian untuk permasalahan tersebut adalah penambahan rambu lalu lintas, perbaikan superelevasi, penambahan lampu penerangan jalan dan median. }, pages = {131--141} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/19383} }
Refworks Citation Data :
Lokasi blackspot di Provinsi Jawa Tengah tersebar di berbagai wilayah, 56 titik berada di Jalan Pantura. Dari jumlah tersebut, sembilan titik merupakan tikungan dan empat titik diantaranya adalah tikungan tajam. Kecelakaan pada tikungan dapat disebabkan oleh kondisi geometrik, kecepatan kendaraan dan kesalahan manusia. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik kecelakaan pada tikungan rawan kecelakaan ditinjau dari aspek geometrik, kecepatan dan persepsi pengemudi.
Lokasi penelitian berada di Jalan Losari Kabupaten Brebes, Sidorejo Kabupaten Pemalang, Plelen Kabupaten Batang dan Juwana Kabupaten Pati. Data yang diperlukan adalah data kronologis kecelakaan, geometrik tikungan, serta kecepatan operasional kendaraan dan persepsi pengemudi untuk mengetahui karakteristik pengemudi saat melewati tikungan.
Komponen geometrik tikungan yang dievaluasi adalah radius tikungan, panjang lengkung spiral, superelevasi, lebar lajur, lebar bahu dan lebar median.
Berdasarkan pengamatan, aspek geometrik yang umumnya tidak memenuhi standar teknis, adalah radius, lebar lajur, lebar bahu, dan median. Dari aspek kecepatan, kecepatan operasional di lokasi pengamatan lebih tinggi dari kecepatan teoritisnya kecuali di Tikungan Juwana.
Kecelakaan di tikungan yang tidak mempunyai median (Tikungan Plelen dan Tikungan Juwana), didominasi oleh tabrakan jenis head on. Selain itu, tingkat fatalitas kecelakaan (EAN) cukup tinggi dibandingkan dengan tikungan yang mempunyai median. Pada tikungan yang mempunyai median (Tikungan Losari dan Tikungan Sidorejo), jenis tabrakan yang dominan adalah rear end dan Angle. Ketidaktersediaan rambu dan kurangnya lampu penerangan pada tikungan menyebabkan tingginya jumlah kecelakaan. Tikungan dengan radius yang lebih besar memiliki kecepatan operasional kendaraan yang juga tinggi.
Rekomendasi penyelesaian untuk permasalahan tersebut adalah penambahan rambu lalu lintas, perbaikan superelevasi, penambahan lampu penerangan jalan dan median.
Last update: