BibTex Citation Data :
@article{JKTS19381, author = {Puspania Okpatiasari and Lydia Tiara and Sri Prabandiyani and Siti Hardiyati}, title = {ANALISIS GEOTEKNIK PADA TAXIWAY DI PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA AHMAD YANI SEMARANG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {bandara; stabilitas tanah; preloading; pvd}, abstract = { Pertumbuhan suatu daerah menyebabkan peningkatan pula suatu kebutuhan tranportasi diiringi dengan fasilitas yang ada, tak terkecuali transportasi udara. Maka dari itu, pemerintah provinsi Jawa Tengah bersama PT Angkasa Pura I memulai proyek pengembangan Bandara Ahmad Yani untuk memenuhi standar internasional dalam pelayanan dan keselamatan penerbangan. Lokasi proyek pengembangan teletak di daerah bekas tambak, dimana elevasi dibawah permukaan air laut dan memiliki muka air tanah yang tinggi. Hal ini berarti proyek dibangun di atas tanah lunak yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan daya dukung tanah terhadap beban rencana.Sebelum dilakukan perbaikan, dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap tanah existing sehingga dapat menentukan perbaikan apa yang tepat dan sesuai. Analisis dilakukan dengan data-data hasil investigasi tanah, gambar rencana yang ada dan persamaan-persamaan yang sesuai dengan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah tidak aman (SF<1,3) untuk menahan beban rencana dan membutuhkan waktu 451 tahun untuk menyelesaikan penurunan primer sebesar 2,58 m , hingga kondisi stabil serta total seluruh penurunan yang terjadi sebesar 3,007 m. Dilihat dari hasil analisis tanah existing, maka diperlukan perbaikan tanah yang sesuai yaitu dengan PVD (Prefabricated Vertical Drain) , untuk mempercepat waktu penurunan sehingga waktu penurunan yang dibutuhkan hanya 487 hari dan preloading untuk meningkatkan daya dukung tanah (SF>1,3). }, pages = {121--130} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/19381} }
Refworks Citation Data :
Pertumbuhan suatu daerah menyebabkan peningkatan pula suatu kebutuhan tranportasi diiringi dengan fasilitas yang ada, tak terkecuali transportasi udara. Maka dari itu, pemerintah provinsi Jawa Tengah bersama PT Angkasa Pura I memulai proyek pengembangan Bandara Ahmad Yani untuk memenuhi standar internasional dalam pelayanan dan keselamatan penerbangan. Lokasi proyek pengembangan teletak di daerah bekas tambak, dimana elevasi dibawah permukaan air laut dan memiliki muka air tanah yang tinggi. Hal ini berarti proyek dibangun di atas tanah lunak yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan daya dukung tanah terhadap beban rencana.Sebelum dilakukan perbaikan, dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap tanah existing sehingga dapat menentukan perbaikan apa yang tepat dan sesuai. Analisis dilakukan dengan data-data hasil investigasi tanah, gambar rencana yang ada dan persamaan-persamaan yang sesuai dengan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah tidak aman (SF<1,3) untuk menahan beban rencana dan membutuhkan waktu 451 tahun untuk menyelesaikan penurunan primer sebesar 2,58 m, hingga kondisi stabil serta total seluruh penurunan yang terjadi sebesar 3,007 m. Dilihat dari hasil analisis tanah existing, maka diperlukan perbaikan tanah yang sesuai yaitu dengan PVD (Prefabricated Vertical Drain), untuk mempercepat waktu penurunan sehingga waktu penurunan yang dibutuhkan hanya 487 hari dan preloading untuk meningkatkan daya dukung tanah (SF>1,3).
Last update: