skip to main content

ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN STUNTING ANAK USIA 24-59 BULAN DITINJAU DARI STATUS BEKERJA IBU PADA KELUARGA BURUH INDUSTRI KOTA SEMARANG

*Sasi Pramita Jatiningsih  -  Study Program of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Negeri Semarang, Jl. Kelud Utara III, Kota Semarang, Jawa Tengah 50237 | Universitas Negeri Semarang,, Indonesia
Irwan Budiono scopus  -  Study Program of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Negeri Semarang, Jl. Kelud Utara III, Kota Semarang, Jawa Tengah 50237 | Universitas Negeri Semarang,, Indonesia
Received: 1 Jul 2023; Revised: 31 Jul 2023; Accepted: 31 Jul 2023; Published: 31 Jul 2023.

Citation Format:
Abstract

Stunting is a condition of short and very short nutritional status based on body length for age (PB/A) or height for age (TB/A) less than -2 standard deviations (SD) on the WHO standard growth curve. This research is an observational analytic research using quantitative research methods and cross sectional design. This research was conducted in the working area of the Bandarharjo Health Center, North Semarang from February to June 2023. The total sample in this study was 55 stunted toddlers aged 24-59 months who came from families of industrial workers. The sampling technique used total sampling according to the inclusion and exclusion criteria. Data analysis in this study used univariate, bivariate, and multivariate analysis. Bivariate analysis used the Kolmogorov Smirnov, Mann Whitney, Chi Square, and Fisher test techniques. While multivariate analysis using binary logistic regression.

The results of the analysis showed that the factors that had significant differences with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in the families of industrial workers were reviewed based on the mother's working status, namely a history of exclusive breastfeeding (p = 0.002); history of complementary feeding (p = 0.005); per capita income (p = 0.003); and energy adequacy level (p = 0.014). After being analyzed multivariately, the most dominant factor in this study was the history of complementary feeding (p = 0.023; OR = 0.194).

Fulltext View|Download
Keywords: stunting, industrial laborer families, mother’s working status

Article Metrics:

  1. ​Syabandini IP, Pradigdo SF, Suyatno, Pangestuti DR. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Daerah Nelayan (Studi Case-Control di Kampung Tambak Lorok, Kecamatan Tanjung Mas, Kota Semarang). J Kesehat Masy [Internet]. 2018;6(1):496–507. Tersedia pada: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
  2. ​Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, Izwardy D, Neufeld LM. A review of child stunting determinants in Indonesia. Matern Child Nutr. 2018;14(4):1–10
  3. ​Rita Kirana, Aprianti NWH. Pengaruh Media Promosi Kesehatan Terhadap Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Stunting Di Masa Pandemi Covid-19 (Pada Anak Sekolah Tk Kuncup Harapan Banjarbaru). J Inov Penelit. 2022;2(9):2899–906
  4. ​Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Kemenkes RI. 2022;1–14
  5. ​Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah. Dinkes Jawa Teng [Internet]. 2018;(September):1–219. Tersedia pada: http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profile2004/bab5.htm
  6. ​Dinkes Kota Semarang 2021. Profil Kesehatan Kota Semarang 2021. Dinas Kesehat Kota Semarang. 2021;30
  7. ​Mentari TS. Faktor yang Berhubungan dengan Pola Asuh Ibu Balita Stunting. Dr Diss UNNES [Internet]. 2019;1–73. Tersedia pada: https://lib.unnes.ac.id/36438/
  8. ​Rahayu Putri M. Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Status Gizi pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bulang Kota Batam. J Bidan Komunitas. 2019;2(2):96
  9. ​Nisa NS. Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas. Higea J Public Heal Res Dev. 2020;4(Special 3):595–605
  10. ​Noviana A. Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi (Studi pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang). UNNES J Public Heal. 2014;3(3):1–9
  11. ​Fauziyah N. Analisis Data Menggunakan Multiple Logistic Regression Test di Bidang Kesehatan Masyarakat dan Klinis. 2019. 1–41 hal
  12. ​Louis SL, Mirania AN, Yuniarti E. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita. Matern Neonatal Heal J. 2022;3(1):7–11
  13. ​Turyashemererwa F, Kikafunda J, Agaba E. Factors associated with stunting among children of age 24 to 59 months in Meskan District, Gurage Zone, South Ethiopia. African J Food, Agric Nutr Dev [Internet]. 2009;9(4):1–7. Tersedia pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4131046/ on August 13 2019
  14. ​Muldiasman M, Kusharisupeni K, Laksminingsih E, Besral B. Can early initiation to breastfeeding prevent stunting in 6–59 months old children? J Heal Res. 2018;32(5):334–41
  15. ​Yusida H, Fathurrahman F, Ardiansyah A. Gambaran Pola Asuh Anak Dan Higiene Sanitasi Terkait Kejadian Stunting Di Kelurahan Telawang Banjarmasin (Studi Kualitatif). An-Nadaa J Kesehat Masy. 2022;9(2):125
  16. ​Nur Hadibah Hanum. Hubungan Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. Amerta Nutr. 2019;3(2):78–84
  17. ​Gerungan GP, Malonda NS., Rombot D V. Hubungan antara Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 13-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. J Glaudia. 2013;392:0–5
  18. ​Hasan A, Kadarusman H, Sutopo A. Risk Factors Associated with the Incidence of Stunting in Toddlers Aged 6-24 Months Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-24 Bulan. 2023;14(1):133–42
  19. ​Wulandari WW, Rahayu F, . D. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2019. Avicenna J Ilm. 2019;14(02):6–13
  20. ​Rahayu SRI, Habibi J, Kesehatan FI, Bengkulu UD. Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Balita: Studi Retrospektif. J Midwifery. 2020;8(2):1–9
  21. ​Julianti E. Determinants of Stunting in Children Aged 12-59 Months. 2020;10(1):36–45
  22. ​Torlesse H, Cronin AA, Sebayang SK, Nandy R. Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health [Internet]. 2016;16(1):1–11. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.1186/s12889-016-3339-8
  23. ​Tongkonoo I, Wahyuni D, Solang M. Hubungan Faktor Sosial, Ekonomi, dan Ligkungan dengan Kejadian Balita Stunting. Jambura J. 2021;3(2):256–76
  24. ​Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty M. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan ( The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas ). 2015;3(1)
  25. ​Leo AR, Subagyo HW, Kartasurya MI, Gizi D, Kedokteran F, Diponegoro U, et al. Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Gunung dan Pesisir Pantai. J Gizi dan Pangan Soedirman. 2018;2(1):51–63
  26. ​Fikawati S, Syafiq A, Ririyanti RK, Cahya S. Energy and protein intakes are associated with stunting among preschool children in Central Jakarta , Indonesia : a case-control study. 2021;27(1):81–91
  27. ​Lestari W, Samidah I, Diniarti F. Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Kejadian Stunting di Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau. 2022;6(1995):3273–9
  28. ​Siringoringo ET, Syauqy A, Panunggal B, Purwanti R, Widyastuti N. Karakteristik Keluarga dan Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Baduta. J Nutr Coll. 2020;9(1):54–62

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.