skip to main content

Hubungan Gerakan Berulang dan Aktivitas Fisik dengan Cumulative Trauma Disordes (CTDs) Pekerja Packing di PT Madurasa Unggulan Nusantara, Wonogiri

*Ananda Bagus Trikuncahyo  -  Departement of Occupational Health and Safety, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126 | Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Seviana Rinawati  -  Departement of Occupational Health and Safety, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126 | Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Yusuf Ari Mashuri  -  Departement of Occupational Health and Safety, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126 | Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Received: 2 Dec 2022; Revised: 30 Aug 2023; Accepted: 12 May 2023; Available online: 31 May 2023; Published: 30 May 2023.

Citation Format:
Abstract

PT Madurasa Unggulan Nusantara merupakan industri yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan madu dalam kemasan. Salah satu potensi bahaya pada proses produksi packing adalah CTDs yang dapat disebabkan oleh aktivitas fisik dan gerakan berulang berlebihan dalam jangka waktu lama dan tanpa istirahat yang cukup dalam pelaksanaan proses produksi. Tujuan dari penelitian in adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara gerakan berulang dengan CTDs dan hubungan antara aktivitas fisik dengan CTDs. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan Teknik sampling jenuh sehingga didapatkan sampel sebanyak 40 responden. Peniliaian variabel gerakan berulang menggunakan stopwatch dan variabel aktivitas fisik dan CTDs menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji somers’d dan analisis multivariable menggunakan uji regresi logistic ordinal. Uji somers’d menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gerakang berulang dengan CTDs (nilai p=0,039, r=0,38) dan aktivitas fisik dengan CTDs (nilai p=0,003, r=0,509). Hasil regresi uji logistic ordinal diperoleh bahwa aktivitas fisik (OR=13,673) memiliki pengaruh lebih besar terhadap CTDs dibandingkan gerakan berulang (OR=7,583). Terdapat hubungan yang signifikan antara gerakan berulang dengan CTDs dan aktivitas fisik dengan CTDs pada pekerja packing di PT Madurasa Unggulan Nusantara, Wonogiri.

Fulltext View|Download
Keywords: Gerakan Berulang; Aktivitas Fisik; Cumulative Trauma Disorders

Article Metrics:

  1. Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja (II). Harapan Press
  2. International Labour Office. 2014. The prevention occupational diseases. Encyclopedia of Toxicology: 3rd Ed. pp:1075–1076
  3. Kroemer, K. H. E. 2019. Cumulative trauma disorders: Their recognition and ergonomics measures to avoid them. Applied Ergonomics. 20(4):274–280
  4. Desriani, P., Jayanti, S., & Wahyuni, I. 2017. Hubungan sikap kerja dan karakteristik individu dengan gejala cumulative trauma disorders (CTDs) pada pekerja bagian pencetakan kulit lumpia di kelurahan kranggan semarang tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(5):299-310
  5. Kementrian PPN. 2018. Kelompok Usia. https://sepakat.bappenas.go.id/wiki/Kelompok_Usia. (13 September 2022)
  6. Umima, S. 2021. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pekerja Laundry Di Percutsei Tuan. Skripsi. Sumatera Utara: Universitas Islam Negeri
  7. Helmina, Diani, N., & Hafifah, I. 2019. Hubungan umur, jenis kelamin, masa kerja dan kebiasaan olahraga dengan keluhan musculoskeletal disorders (msds) pada perawat. Caring Nursing Jounal. 3(1):24
  8. Muhammad, J. 2020. Perkembangan kebugaran fisik orang dewasa muda ditinjau dari jenis kelamin. Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan. 4(1):42–50
  9. Rell, M. J., & J. Robert Galvin. (2008). What are cumulative trauma disorders? Who is at risk for ctds?. Connecticut Department of Public Health Environmental and Occupational Health Assessment Program. pp:1–7
  10. Ningrum, F. F. K. (2016). Hubungan postur kerja duduk dan gerakan berulang dengan keluhan cumulative trauma disorder (CTD) pada penjahit di CV maju abadi garment sukoharjo. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
  11. Lehto, M, & Landry, S. J. 2013. Introduction to HUMAN FACTORS and ERGONOMICS for ENGINEERS (II). CRC Press
  12. Nur Sabrina, R. 2021. Hubungan aktivitas fisik dengan tingkat nyeri otot pada usia produktif di puskesmas banguntapan ii bantul. Jurnal Riset Daerah, 21(4):4009–4114
  13. WHO. 2020. Physical activity. www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/physical-activity. (10 Juli 2022)
  14. Anderson, V. P. 2010. Cumulative trauma disorders: A manual for musculoskeletal diseases of the upper limbs. Informa Healthcare. pp:3-7
  15. Dangayach, G. S., Meena, M. L., Chaudhary, H., & Singh, A. K. 2018. Ergonomic evaluation of cumulative trauma disorders among female carpet weavers in India: guidelines to an effective sustainability in work system design. International Journal of Human Factors and Ergonomics. 5(2):129–150
  16. Nelson, E., Ekechukwu, D., Okolo, N. C., & Atueyi, B. C. 2021. Ergonomic evaluation and the predictors of occupation related musculoskeletal disorders among tailors in Enugu Metropolis. Journal of the Nigeria Society of physiotherapy. 20(1):33-41
  17. Sonia Xavier, A. 2020. A Review on Ergonomic Risk Factors Causing Musculoskeletal Disorders among Construction Workers. International Journal of Engineering Research & Technology. 9(6):1234–1236
  18. Dinas Kesehatan Kota Batam. 2021. Senam peregangan di tempat kerja. https://dinkes.batam.go.id/2021/04/29/senam-peregangan-di-tempat-kerja (11 Oktober 2022)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.