skip to main content

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, PRAKTIK PENGASUHAN DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA LOKUS STUNTING WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARON KABUPATEN NGAWI

*Qurotul Ainin  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jl. Kalimantan Kampus Bumi Tegal No.I / 93, Sumbersari, Jember, Indonesia 68121 | Universitas Jember, Indonesia
Yunus Ariyanto  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jl. Kalimantan Kampus Bumi Tegal No.I / 93, Sumbersari, Jember, Indonesia 68121 | Universitas Jember, Indonesia
Citra Anggun Kinanthi  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jl. Kalimantan Kampus Bumi Tegal No.I / 93, Sumbersari, Jember, Indonesia 68121 | Universitas Jember, Indonesia
Received: 19 Sep 2022; Revised: 4 Jan 2023; Accepted: 5 Jan 2023; Published: 31 Jan 2023.

Citation Format:
Abstract
Stunting was a condition in which body length or height of toddlers doesn’t meet WHO’s standard, namely under minus 2 of standard deviation. Ngawi Regency had the fourth highest prevalence of stunting in East Java in 2018 with 40.5% cases. Paron Primary Health Center was the area with the most stunting cases and locus in 2022. The purpose of this study was conducted to dertermine the correlation between mother’s education, parenting practice, and environment sanitation with stunting in toddlers. This research is observational study with a case-control design. The samples of this research were 45 cases and 45 control. The sampling technique was proportional stratified random sampling. The analysis of used chi-square test. The results showed that there was correlation between of mother’s education (p = 0,002, OR = 4.429), parenting practice (p = 0,001, OR = 6,833) and environment sanitation (p = 0,042, OR = 4,529) with stunting incidence. The Primary Health Center was need to do consistently provide education on parenting includyng feeding, and personal hygiene of toddlers. Mother should be more give more attention to parenting, especially related to feeding, maintaining the personal hygiene of toddlers, and as well as repairing sanitation facilities.
Fulltext View|Download
Keywords: Stunting, mother’s education, parenting practice, environment sanitation

Article Metrics:

  1. United Nations. 2021. Sustainable Development Goal Indicator: Metadata Repository. https://unstats.un.org/sdgs/metadata/?Text=&Goal=2&Target= [Diakses pada 9 December 2021]
  2. UNICEF. 2021. Home Environment. https://data.unicef.org/topic/early-childhood-development/home-environment/ [Diakses pada 4 February 2022]
  3. World Health Organization. 2013. Childhood Stunting: Context, Causes and Consequences. World Health Organization
  4. World Health Organization. 2021. Stunting, Wasting, Overweight and Underweight. https://apps.who.int/nutrition/landscape/help.aspx?menu=0&helpid=391〈=EN [Diakses pada 8 November 2021]
  5. Kementerian PPN/Bappenas. 2019. Kajian Sektor Kesehatan Pembangunan Gizi Di Indonesia. Kementerian PPN/Bappenas
  6. Kementerian PPN/Bappenas dan UNICEF. 2017. Laporan Baseline SDG Tentang Anak-Anak Di Indonesia. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan United Nations Children’s Fund
  7. Kementerian Kesehatan RI. 2021. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
  8. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
  9. TNP2K. 2019. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). Jakarta: Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
  10. Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI
  11. Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. 2021. Data Balita Stunting Tahun 2018 Sampai 2021. Ngawi: Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi
  12. Puskesmas Paron. 2021. Profil Puskesmas Paron Tahun 2020. Ngawi: Puskesmas Paron
  13. Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi. 2019. Kecamatan Paron Dalam Angka 2019. Ngawi: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi
  14. Supariasa N. D. I., Bakri B., Fajar I.,2002. Penilaian Status Gizi, Antropometri Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
  15. Alma’as, A. 2021. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita di desa payung kecamatan bodeh kabupaten pemalang. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta
  16. Fadzila, D. dan E. Tertiyus. 2019. Ketahanan pangan rumah tangga anak stunting usia 6-23 bulan di wilangan, kabupaten nganjuk. Amerta Nutr. 18–23
  17. Sutarto, R. Indriyani, R. Sari, Surya, dan R. Oktarlina. 2021b. Hubungan kebersihan diri, sanitasi, dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan. Jurnal Dunia Kesmas. 10(1)
  18. Femidio, M. dan L. Muniroh. 2020. Perbedaan pola asuh dan tingkat kecukupan zat gizi pada balita stunting dan non-stunting di wilayah pesisir kabupaten probolinggo. Amerta Nutr. 4(1)
  19. Sutarto, T. Azqinar, R. Himayani, dan W. Wardoyo. 2020. Hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas lampug selatan. Juke Unila. 3(2)
  20. Sukmawati, U. W. Abidin, dan Hasmia. 2021. Hubungan hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting pada balita di desa kurma. Journal Peqguruang: Conference Series/. 3(2):495–501
  21. Bella, F., A. Nur, dan M. Misnaniarti. 2020. Hubungan antara pola asuh keluarga dengan kejadian balita stunting pada keluarga miskin di palembang. Epidemiologi Kesehatan Komunitas. 5(1):15–22
  22. Aulia, D. Puspitasari, N. Huzaimah, Y. Wardita, dan A. Sandi. 2021. Stunting dan faktor ibu (pendidikan, pengetahuan gizi, pola asuh, dan self efikasi). Journal of Health Science Research. 6(1)
  23. Adha, A. S., N. W. Bahtiar, I. A. Ibrahim, Syarfaini, dan Nildawati. 2021. Analisis hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita di kabupaten jeneponto. Public Health Nutrition Journal. 1(2):71–82
  24. Nurdin, S., D. Katili, dan Z. Ahmad. 2019. Faktor ibu, pola asuh anak, dan mpasi terhadap kejadian stunting di kabupaten gorontalo. Riset Kebidanan Indonesia,. 3(2):74–81
  25. Noorhasanah, E. dan N. I. Tauhidah. 2021. Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 12-59 bulan. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak. 4(1):37–42
  26. Ramadhani, F., Kandarina, dan Gunawan. 2019. Pola asuh dan pola makan sebagai faktor risiko stunting balita usia 6-24 bulan suku papua dan non- papua. BKM Journal of Community Medicine and Public Health. 35(4)
  27. Hasanah, S., S. Handayani, dan I. R. Wilti. 2021. Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di indonesia (studi literatur). Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan. 2(2):83–94
  28. Tatu, S. S., D. T. Mau, dan Y. M. Rua. 2021. Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di desa kabuna kecamatan kakuluk masak kabupaten belu. Jurnal Sahabat Keperawatan. 3(1)
  29. Fauzan, A. 2021. Hubungan sanitasi dengan kejadian stunting. Jurnal Medika Hutama. 3(1)
  30. Rahim, F. dan Rusisska. 2019. Determinan sosial kesehatan kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di kabupaten kuningan. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal. 10(2)
  31. Choirunnisa, R., T. Indrayani, dan F. L. Anshor. 2020. Analysis of factors related to stunting in toddlers aged 25-59 months in puspasari village, puspahiyang, tasikmalaya 2019. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan. 9(1)
  32. Rahmawati, N., N. Fajar, dan H. Idris. 2020. Faktor sosial, ekonomi, dan pemanfaatan posyandu dengan kejadian stunting balita keluarga miskin penerima pkh di palembang. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 17(1)
  33. Cahyati, W. H., G. N. Prameswari, C. Wulandari, dan Karnowo. 2019. Kajian stunting di kota semarang. Jurnal Riptek. 12(2):101–106

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.