skip to main content

HUBUNGAN FAKTOR KETERCUKUPAN AIR BERSIH DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA ABI KECAMATAN OENINO KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN.

*Curniasti Duhitantia Haryati Boimau  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 | Universitas Diponegoro, Indonesia
Nurjazuli Nurjazuli  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 | Universitas Diponegoro, Indonesia
Nur Endah Wahyuningsih  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 | Universitas Diponegoro, Indonesia
Received: 14 Dec 2021; Revised: 5 Mar 2022; Accepted: 27 Mar 2022; Available online: 27 Mar 2022; Published: 29 Mar 2022.

Citation Format:
Abstract

Abi  is one of the villages with the lowest percentage of healthy latrines ownership compared to other  in Oenino Subdistrict.There are 46 household (18,5%) that have access to healthy latrines in Abi village. The purpose of this study was to analyze what factors influence the ownership of healthy latrines  in Abi Village Oenino District of Timor Tengah Selatan. This study is an observational study using a cross sectional design, as more as 78 respondents taken with simple random sampling techniques. Independent variables studied (knowledge, attitudes, socioeconomic level, clean water adequacy, role of village governments, and the role of health officers) and dependent variables (healthy latrines ownership). The collected data would be analyzed chi-square test. The results showed that 51,3%   low public knowledge, 51,3% had a negative public attitude,69,2%  low socio-economic level of society, 56,4% of clean water need were not fulfilled, 39,7 did not receive support from the village government, 53,8% did not receive support from health workers. There is a relationship between knowledge  and the ownership of healthy latrines (p =0.007), attitude (p=0.002), sosioeconomic level (p=0.002), the adequacy of clean water (p=0.000), the Role of Village Government, (p=0.026), The Role of Health officers (p=0.011). The low ownership of healthy latrines in Abi village is influenced by factors of low socioeconomic level and   adequacy of water needs because clean water sources are far away and limited clean water reservoirs.

Fulltext View|Download
Keywords: Clean water; Latrines; Sosioeconomic.

Article Metrics:

  1. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta. Kementerian Kesehatan. 2019
  2. Nengah Darsana I, Made I, Mahayana B, Patra IM. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Jamban Keluarga Di Desa Jehem Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;Vol 4 No 2, November 2014:Hal 124-133.Doi: doi.org/10.35730/jk.v11i2.523
  3. Ratma JN. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Jamban Di Desa Blimbing Kecamatan Dolop Kabupaten Madiun. Skripsi. Madiun. STIKES Bhakti Husada Mulia. 2019; Hal 75-80
  4. Ulina YI, Darmana A, Aini N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Tidak Memanfaatkan Jamban Di Desa Aek Kota Batu. Jurnal Prima Medika sains 2019;Vol 01 No 1, Desember 2019: Hal 40–48
  5. Kementerian Kesehatan. Profil Kesehatan tahun 2019. Jakarta kementerian Kesehatan 2020
  6. Ainurrohman M, Prayitno J, Hadi MI, Ridlo IA, Husna Z, Megatsari H, et al. Akselerasi Mencapai Open Defecation Free ( Studi kasus Di Desa Kaliasri, Kalipare dan malang). 2019; Vol 1 No 1, Mei 2019: Hal 187–208. Doi: https://doi.org/10.31227/osf.io/za8c7
  7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Keluarga Sehat Provinsi Nusa TenggaraTimur Tahun 2018. 2019;
  8. Putra GS, Selviana S. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat Di Desa Empakan Kecamatan Kayan Hulu. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa. 2017;Vol 4 No 3: Hal 238–43. DOI: 10.29406/jkmk.v4i3.866
  9. Wahyu Wijayanti, Maulana M. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat Di Dusun Tanggungrejo Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.2019; September 2019:Hal 1–15. Diakses dari: http://eprints.uad.ac.id/14818/1/T1_1500029358_NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
  10. Hanaya, Raviola, Aryani E. Hubungan Cakupan Kepemilikan Jamban Di kelurahan Kampung Baru Kota Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Global. 2020; Vol 3 No 1, Januari 2020:Hal 9–17
  11. Doi: 10.33085/jkg.v3i1.4536
  12. Julina D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Kepemilikan Jamban Sehat Diwilayah Kerja Puskesmas Teupah Tengah Kabupaten Simeulue. Skripsi. 2018; Hal 80-99
  13. Widyastutik O. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat Di Desa Malikian, Kalimantan Barat. Ikesma.2017; Vol 13 No 1: Hal 1-10 . Doi: doi.org/10.19184/ikesma.v13i1.5223
  14. Kurniawati LD. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Kepala Keluarga Dalam Pemanfaatan Jamban Di Pemukiman Kampung Nelayan Tambak Lorok Semarang. Universitas Negeri Semarang 2015; Vol 2 NO 1:Hal 85–103
  15. Notoatmodjo S. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: PT Rineka Cipta,. 2003;
  16. Suryawati, Tri. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Jamban Pada Masyarakat di Desa Ombolata Kecamatan Alasa Kabupaten Nias Utara. Skripsi. Medan. Institut Kesehatan Helvetia. 2019
  17. Erlinawati Pane, Pengaruh Perilaku Keluarga Terhadap Penggunan Jamban. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional .2009;Vol 3 No 5, April 2009: Hal 230-234. DOI: http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v3i5.215
  18. Sumiarni L. Hubungan Pengetahuna dan Status Ekonomi dengan Kepemilikan Jamban Sehat Di Desa Talang Segegah Kecamatan Renah Pembarap Tahun 2018. Jurnal Kesehatan dan Sains Terapan STIKes Merangin . 2019; Vol 5 No 2: Hal 51–60

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.