BibTex Citation Data :
@article{JKM28719, author = {Fitri Aviana and Sutopo Patria Jati and Rani Tiyas Budiyanti}, title = {SYSTEMATIC REVIEW PELAKSANAAN PROGRAMMATIC MANAGEMENT OF DRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT}, journal = {Jurnal Kesehatan Masyarakat}, volume = {9}, number = {2}, year = {2021}, keywords = {PMDT; Tuberculosis, Drug Resistance}, abstract = { Drug Resistance Tuberculosis (DR TB) adalah penyakit TB yang telah mengembangkan resistansi terhadap satu atau lebih obat anti tuberkulosis (OAD) berdasarkan uji laboratorium yang terstandarisasi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengancam keberhasilan pengendalian TB. WHO membentuk Programmatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis (PMDT) sebagai upaya pengendalian DR TB. Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi PMDT dalam pengendalian DR TB. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematis dengan pendekatan sederhana. Pencarian artikel dilakukan pada sepuluh database dengan kriteria pencantuman artikel berbahasa Indonesia dan Inggris, batasan publikasi tahun 2011-2020, open access, full text, dan menggunakan strategi PMDT dalam pengobatan. Sebanyak 138 artikel ditemukan dalam pencarian awal. Hasil pemilihan artikel diperoleh 21 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Konsep DOTS Plus atau PMDT menggunakan framework yang sama dengan strategi DOTS dalam upaya pengendalian kasus RO TB. Prosedur PMDT mencakup penemuan pasien; diagnosa; pengobatan; manajemen pasien yang putus pengobatan dan gagal; dan pengobatan pasien dengan TB MDR dan koinfeksi HIV. Hasil pengobatan TB DR dengan strategi PMDT menunjukkan hasil yang berbeda: di Indonesia keberhasilan pengobatan hanya 47,8%, di India rata-rata keberhasilan pengobatan ≥55%, dan di Taiwan keberhasilan pengobatan 82,9%. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengobatan RO TB adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan pasien, lama waktu pengobatan, dana, dan efek samping obat. Konsep DOTS Plus atau PMDT menggunakan framework yang sama dengan strategi DOTS dalam upaya pengendalian kasus RO TB. Prosedur PMDT mencakup penemuan pasien; diagnosa; pengobatan; manajemen pasien yang putus pengobatan dan gagal; dan pengobatan pasien dengan TB MDR dan koinfeksi HIV. Hasil pengobatan TB DR dengan strategi PMDT menunjukkan hasil yang berbeda: di Indonesia keberhasilan pengobatan hanya 47,8%, di India rata-rata keberhasilan pengobatan ≥55%, dan di Taiwan keberhasilan pengobatan 82,9%. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengobatan RO TB adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan pasien, lama waktu pengobatan, dana, dan efek samping obat. Konsep DOTS Plus atau PMDT menggunakan framework yang sama dengan strategi DOTS dalam upaya pengendalian kasus RO TB. Prosedur PMDT mencakup penemuan pasien; diagnosa; pengobatan; manajemen pasien yang putus pengobatan dan gagal; dan pengobatan pasien dengan TB MDR dan koinfeksi HIV. Hasil pengobatan TB DR dengan strategi PMDT menunjukkan hasil yang berbeda: di Indonesia keberhasilan pengobatan hanya 47,8%, di India rata-rata keberhasilan pengobatan ≥55%, dan di Taiwan keberhasilan pengobatan 82,9%. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengobatan RO TB adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan pasien, lama waktu pengobatan, dana, dan efek samping obat. manajemen pasien yang putus pengobatan dan gagal; dan pengobatan pasien dengan TB MDR dan koinfeksi HIV. Hasil pengobatan TB DR dengan strategi PMDT menunjukkan hasil yang berbeda: di Indonesia keberhasilan pengobatan hanya 47,8%, di India rata-rata keberhasilan pengobatan ≥55%, dan di Taiwan keberhasilan pengobatan 82,9%. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengobatan RO TB adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan pasien, lama waktu pengobatan, dana, dan efek samping obat. manajemen pasien yang putus pengobatan dan gagal; dan pengobatan pasien dengan TB MDR dan koinfeksi HIV. Hasil pengobatan TB DR dengan strategi PMDT menunjukkan hasil yang berbeda: di Indonesia keberhasilan pengobatan hanya 47,8%, di India rata-rata keberhasilan pengobatan ≥55%, dan di Taiwan keberhasilan pengobatan 82,9%. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengobatan RO TB adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan pasien, lama waktu pengobatan, dana, dan efek samping obat. }, issn = {2356-3346}, pages = {215--222} doi = {10.14710/jkm.v9i2.28719}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/28719} }
Refworks Citation Data :
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM, p-ISSN: 2715-5617, e-ISSN:2356-3346) and Faculty of Public Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKM journal and Faculty of Public Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKM journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKM journal]The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkm@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-ISSN: 2356-3346, p-ISSN: 2715-5617) is published by Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia, under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats