skip to main content

STATUS KERENTANAN NYAMUK Aedes aegypti TERHADAP INSEKTISIDA SIPERMETRIN DI PELABUHAN TANJUNG BALAI KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

*Suhartati Suhartati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Martini Martini scopus  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Retno Hestiningsih scopus  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Praba Ginandjar scopus  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Received: 9 Jul 2020; Published: 2 Nov 2020.

Citation Format:
Abstract

Aedes aegypti merupakan vektor utama penyakit Demam Berdarah Dengue. Vektor Pengendalian menggunakan insektisida merupakan upaya yang sering digunakan untuk mencegah angka insiden DBD. Penelitian Penyanyi bertujuan untuk review mengetahui statusnya kerentanan nyamuk Aedes aegypti   Terhadap insektisida Sipermetrin di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan dan mempelajari status pelaporan nyamuk Aedes aegypti   terhadap insektisida Sipermetrin yang diujikan dengan menggunakan metode uji kerentanan (WHO standar) dengan menggunakan kertas diresapi yang mengandung 0,05% Sipermetrin. Nyamuk Aedes aegypti diperoleh dari area perimeter dan penyangga Tanjung Balai Karimun dengan menggunakan ovitrap, telur yang diperoleh dari pemasangan ovitrap kemudian di pemeliharaan menjadi nyamuk dewasa generasi pertama. Nyamuk yang digunakan sebanyak 240 sampel Aedes aegypti betina pada 3-5 hari, nyamuk dikontakkan selama 1 jam dan diholding selama 24 jam dan dihitung persentase kematiannya. Berdasarkan Standar WHO persentase kematian nyamuk ≥ 98% rentan, 90% ˂98% terduga resisten dan ˂90% resisten. Nyamuk Aedes aegypti dari pelabuhan Tanjung Balai Karimun menunjukkan masih rentan terhadap insektisida sipermetrin 98,75% untuk daerah perimeter dan 100% untuk daerah penyangga.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Untitled
Subject
Type Research Instrument
  Download (126KB)    Indexing metadata
Keywords: Aedes aegypti; Kerentanan; Sipermetrin; Karimun

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan RI. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta; 2011
  2. Ditjen PPM&PL, Depkes RI. Pedoman Survei Entomologi Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Depkes RI; 2002
  3. WHO. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: EGC; 2002
  4. Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun. Profil Kesehatan Kabupaten Karimun Tahun 2016. Karimun; 2017
  5. Sukmawati S, Ishak H, Arsin A. Uji Kerentanan untuk Insektisida Malathion dan Cypermethrine (Cyf 50 EC) Terhadap Populasi Nyamuk Aedes aegypti di Kota Makassar dan Kabupaten Barru. Higine. 2018; 4(1): 41-47
  6. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Penggunaan Insektisida. Jakarta: Kemenkes RI. 2012
  7. Sigit SH , Koesharto FX , Hadi UK. Hama Pemukiman Indonesia: Pengenalan, Biologi dan Pengendalian. Bogor: IPB Press; 2006
  8. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya. 2017
  9. Pradani FY, Ipa M, Marina R, Yuliasih Y. Penentuan Status Resistensi Aedes Aegypti Dengan Metode Susceptibility Di Kota Cimahi Terhadap Cypermethrin. Jurnal Vektora. 2011; 3(1):35-43
  10. Ghiffari A, Fatimi H, Anwar C. Deteksi Resistensi Insektisida Sintetik Piretroid Pada Aedes Aegypti (L.) Strain Palembang Menggunakan Teknik Polymerase Chain Reaction. Aspirator. 2013; 5(1);37-44
  11. World Health Organization. Test Procedures For Insecticide Resistance Monitoring In Malaria Vector Mosquitoes: Second edition. WHO Technical Report Series. 2016
  12. Kementerian Kesehatan RI. Panduan Monitoring Resitensi Vektor Terhadap Insektisida. Jakarta: Kemenkes RI. 2018
  13. Karauwan IG, Bernadus JBB, Wahongan GP. Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypty Dewasa Terhadap Cypermethrin Di Daerah Pasar Tua Bitung 2016. Jurnal Kedokteran Klinik. 2016; 1(3)42-46
  14. Ikawati B, Sunaryo.S Widiastuti D. Peta Status Kerentanan Aedes Aegypti (Linn.) Terhadap Insektisida Cypermethrin Dan Malathion Di Jawa Tengah. Aspirator. 2015; 7(1)23-28
  15. Rahayu N, Sulasmi S, Suryatinah Y. Status Kerentanan Ae. aegypti Terhadap Beberapa Golongan Insektisida Di Provinsi Kalimantan Selatan. JHECDs. 2017; 3(2)56-62
  16. Widiarti W, Boewono DT, Garjito TA dkk. Identifikasi Mutasi Noktah Pada ” Gen Voltage Gated Sodium Channel ” Aedes aegypti Resisten Terhadap Insektisida Pyretiroid Di Semarang Jawa Tengah. Buletin Penelitian Kesehatan. 2012; 40(1)31-38
  17. Widiastuti D, Sunaryo S, Pramestuti N, Martini M. Aktivitas Enzim Monooksigenase Pada Populasi Nyamuk Aedes aegypti Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Aspirator. 2015; 7(1)1-6
  18. Soendjono SJ, Suwarja S, Pandean MM. Status Resistensi Vektor Demam Berdarah Dengue Aedes aegypti terhadap Malathion di Kota Tomohon. Jurnal Vektor Penyakit. 2017; 11(2)43-48
  19. Seniawati N, Hakim L. Status Kerentanan Nyamuk Anopheles Sundaicus Terhadap Insektisida Cypermerthrin Di Kabupaten Garut. Aspirator. 2010; 2(1)55-60

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.