slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
KEJADIAN DROP OUT ALAT KONTRASEPSI HORMONAL PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG TAHUN 2018 | Kuntalawati | Jurnal Kesehatan Masyarakat skip to main content

KEJADIAN DROP OUT ALAT KONTRASEPSI HORMONAL PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG TAHUN 2018

*Theresia Christiarini Kuntalawati  -  Mahasiswa Peminatan Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Cahya Tri Purnami scopus  -  Bagian Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
R. Djoko Nugroho  -  Bagian Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Farid Agushybana scopus  -  Bagian Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Received: 29 Dec 2019; Published: 12 Feb 2020.

Citation Format:
Abstract

The contraceptive drop out rate in East Semarang District is the highest among other district in Semarang City. This study aims to describe the characteristic of women of childbearing age couple in the event of contraceptive drop out. This study uses explanatory research methods and cross sectional study design with a population of 1065 people who stop using contraception in 2018. Study sample taken by simple random sampling of 63 women of childbearing age couples. The results that contraceptive drop out occurs most frequently in women of childbearing age who are of an unhealthy reproductive age (50,8%), advanced education level (77,8%), not working (81,0%), have a good level of knowledge (63,0%), and low parity (77,8%).

Fulltext View|Download
Keywords: Contraceptive drop out; characteristic of women of childbearing age

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Aksi Nasional Pelayanan Keluarga Berencana 2014-2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013. 52-53 p
  2. Semarang PK. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kota Semarang Tahun 2018. Semarang: Pemerintah Kota Semarang; 2018. 36-37 p
  3. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Semarang. Laporan Tingkat Drop Out Kesertaan Ber-KB. Semarang; 2018
  4. Kurniawati R, Rokayah Y. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku drop out KB di Desa Caringin Kabupaten Pandeglang Banten. J Kesehat. 2015;6(1):1–9
  5. Soedirman I, Marliana E. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kontrasepsi Suntikan dengan Kejadian Drop Out Kontrasepsi Suntikan pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas. Pharmacy. 2009;6(1):76–81
  6. Aini AN, Mawarni A, Dharminto. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Drop Out Akseptor KB di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. J Kesehat Masy FKM UNDIP. 2016;4:169–77
  7. Handayani S. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihanna; 2010. 30-32 p
  8. Hardiati S, Salmah AU, Sarake M. Karakteristik Peserta KB Drop Out Kecamatan Wakatobi Kabupaten Konawe Provinsi Sulawasi Tenggara. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013. 1-14 p
  9. Sukardi, Ashriady, Akbar F. Analisis faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Efek Samping pada Akseptor Putus Pakai IUD / Implant di Kabupaten Mamuju Tengah. J Kebidanan. 2019;43–50
  10. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014. 194-195 p
  11. BKKBN, BPS, Kesehatan K, USAID. Demographic and Health Survey 2012. 2012
  12. Kementerian Kesehatan RI. Situasi Keluarga Berencana di Indonesia. Bul Jendela Data dan Inf Kesehat. 2013;2:11–6
  13. Nurjannah SN, Susanti E. Determinan kejadian drop out penggunaan kontrasepsi pada pasangan usia subur (pus) di kabupaten kuningan. J Ilmu Kesehat Bhakti Hiusada Kuningan. 2017;6(2):1–10
  14. Mufdilah, Aryekti K. Faktor-faktor Penyebab Akseptor Kontrasepsi Drop Out. Kesmas Natl Public Heal J. 2018;12(4):202–6
  15. Liwang F, Bhargah A, Kusuma IBH, Prathiwindya GG, Indaya IG, Putra S, et al. Gambaran penggunaan kontrasepsi hormonal dan non hormonal di wilayah kerja UPT Puskesmas Tampak Siring 1. Intisari Sains Medis. 2018;9(3):41–6
  16. Prasetyo SE. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Drop Out Akseptor KB Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2015. 40-42 p
  17. Rujianto W, Sudarso, Setiawan D. Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Kejadian Drop Out Kontrasepsi Suntikan di Kabupaten Cilacap. Pharmacy. 2009;6(3):73–81
  18. BKKBN, BPS, Kementerian Kesehatan, USAID. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta; 2018. 101-136 p
  19. Amru DE. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Keterjangkauan Jarak Pelayanan Kesehatan terhadap Kejadain Dop Out Alat Kontrasepsi Suntik pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang Kota Batam. J Bidan Komunitas. 2019;I(2):117–25
  20. Mutahar R, Etrawati F, Utama F. Paritas dan Peran Suami dalam Pengambilan Keputusan terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi. J MKMI. 2017;13(4):362–8

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.