BibTex Citation Data :
@article{JKM11876, author = {Herlinda Christi and Dina Pangestuti and Sri Nugraheni}, title = {FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BAYI USIA 6 – 12 BULAN YANG MEMILIKI STATUS GIZI NORMAL (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Candilama Kota Semarang)}, journal = {Jurnal Kesehatan Masyarakat}, volume = {3}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Faktor intrinsik danekstrinsik, Bayi usia 6-12 bulan, status gizi normal}, abstract = { Wilayah k erja Puskesmas Candilama K ota Semarang merupakan daerah dengan insiden rate (IR) ISPA tertinggi pada bayi di tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu i faktor -faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada bayi usia 6-12 bulan yang memiliki status gizi normal di wilayah kerja Puskesmas Candilama K ota Semarang. Metode penelitian ini menggunakanstud i kuantitatif dengan pendekata n cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 12 bulan yang menderita dan tidak menderita ISPA serta memiliki status gizi normal di wilayah kerja Puskesmas Candilama kota Semarang. Sampe l penelitian berjumlah 68 responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling . Data diolah secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin bayi dengan kejadian ISPA pada bayidi Puskesmas Candilama Kota Semarang dengan uji chi squaredidapatkan nilai p= 0, 023 < α=0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan pada status ekonomi didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi keluarga dengan kejadian ISPA pada bayidi Puskesmas Candilama Kota Semarang dengan uji chi squaredidapatkan nilai p=0 , 002 < α=0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor -faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada bayi usia 6-12 yang memiliki status gizi normal di wilayah kerja Puskesmas Candilama meliputi jenis kelamin bayi (faktor intrinsik) dan status ekonomi keluarga (faktor ekstrinsik). Disarankan agar petugas puskesmas secara intensif dapat memberikan penyuluhan dan informasi terbaru kepada masyarakat sekitarnya dalam hal penyuluhan tentang ISPA pada bayi. }, issn = {2356-3346}, pages = {107--117} doi = {10.14710/jkm.v3i2.11876}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/11876} }
Refworks Citation Data :
Wilayah kerja Puskesmas Candilama Kota Semarang merupakan daerah dengan insiden rate (IR) ISPA tertinggi pada bayi di tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada bayi usia 6-12 bulan yang memiliki status gizi normal di wilayah kerja Puskesmas Candilama Kota Semarang. Metode penelitian ini menggunakanstudi kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 12 bulan yang menderita dan tidak menderita ISPA serta memiliki status gizi normal di wilayah kerja Puskesmas Candilama kota Semarang. Sampel penelitian berjumlah 68 responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diolah secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin bayi dengan kejadian ISPA pada bayidi Puskesmas Candilama Kota Semarang dengan uji chi squaredidapatkan nilai p=0,023 < α=0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan pada status ekonomi didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi keluarga dengan kejadian ISPA pada bayidi Puskesmas Candilama Kota Semarang dengan uji chi squaredidapatkan nilai p=0,002 < α=0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada bayi usia 6-12 yang memiliki status gizi normal di wilayah kerja Puskesmas Candilama meliputi jenis kelamin bayi (faktor intrinsik) dan status ekonomi keluarga (faktor ekstrinsik). Disarankan agar petugas puskesmas secara intensif dapat memberikan penyuluhan dan informasi terbaru kepada masyarakat sekitarnya dalam hal penyuluhan tentang ISPA pada bayi.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM, p-ISSN: 2715-5617, e-ISSN:2356-3346) and Faculty of Public Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKM journal and Faculty of Public Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKM journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKM journal]The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkm@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-ISSN: 2356-3346, p-ISSN: 2715-5617) is published by Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia, under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats