skip to main content

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA KARYAWAN SHIFT SINAR JAYA HOUSEWARE TEGAL)

*Yuli Evatun Khasanah  -  Department of Business Administration, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia, Indonesia
Hari Susanta Nugraha  -  Department of Business Administration, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia, Indonesia
Reni Shinta Dewi  -  Department of Business Administration, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright 2025 Yuli Evatun Khasanah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Abstraksi: Turnover intention adalah niat karyawan untuk meninggalkan perusahaan dalam waktu dan alasan tertentu, yang menjadi perhatian penting dalam perilaku organisasi. Tingginya turnover intention dapat berdampak negatif pada stabilitas dan produktivitas perusahaan serta meningkatkan biaya rekrutmen dan pelatihan. Oleh karena itu, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intention sangat penting untuk meningkatkan retensi karyawan. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh work-life balance terhadap turnover intention dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada karyawan shift yang sudah menikah di Sinar Jaya Houseware Tegal. Metode yang digunakan adalah explanatory research dengan analisis data menggunakan Smart PLS 4.1 dan Microsoft Excel. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala penilaian, melibatkan 71 karyawan shift yang sudah menikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) work-life balance tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention; (2) work-life balance berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja; (3) kepuasan kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention; dan (4) work-life balance berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja. Berdasarkan temuan ini, perusahaan disarankan untuk meningkatkan work-life balance karyawan guna memperbaiki kepuasan kerja, yang pada gilirannya dapat mengurangi turnover intention. Implementasi kebijakan fleksibel dan program peningkatan kepuasan kerja akan membantu mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan keterlibatan karyawan.

Fulltext View|Download
Keywords: Turnover Intention, Work-Life Balance, Kepuasan Kerja.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.