skip to main content

TINGKAT PEMANFAATAN DAN OPTIMALISASI FASILITAS DASAR DAN FUNGSIONAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI SADENG GUNUNGKIDUL DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP

*Putri Ayu Riandani  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Azis Nur Bambang  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
- Ismail  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Gunungkidul dimulai sejak tahun 1980-an dan mulai berkembang pada tahun 2000 didominasi oleh nelayan dari Cilacap dan Jawa Timur. Sadeng merupakan salah satu sentra perikanan tangkap di Kabupaten Gunungkidul dan merupakan salah satu Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang besar. Namun potensi perikanan yang besar belum didukung oleh fasilitas pelabuhan yang optimal serta pengelolaan yang maksimal, kondisi fasilitas di PPP Sadeng beberapa diantaranya lumpuh ataupun tidak difungsikan seperti lumpuhnya pabrik es, peran koperasi, serta showchase ikan yang tidak difungsikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fasilitas di PPP Sadeng, menganalisa tingkat pemanfaatan dan kebutuhan fasilitas dasar dan fungsional, serta melakukan analisis strategi pengembangan PPP Sadeng dalam menunjang perikanan tangkap. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di PPP Sadeng. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif bersifat studi kasus, analisis tingkat pemanfaatan  digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas dan analisis SWOT digunakan untuk strategi pengembangan PPP Sadeng. Hasil penelitian diperoleh bahwa fasilitas dasar dan fungsional yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng memiliki tingkat pemanfaatan panjang dermaga 93%, kolam pelabuhan > 5 GT (luas kolam 52 %, kedalaman kolam 76%, dan dibutuhkan kolam putar 40 m), kolam pelabuhan < 5 GT (luas kolam 62 %, kedalaman kolam 51 %, dan dibutuhan kolam putar 22 m), alur pelayaran dengan kedalaman 85 % dan lebar alur 50 %, serta tingkat pemanfaatan TPI 72%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pemanfaatan dan kebutuhan fasilitas dasar dan fungsional keseluruhan masih memadai untuk saat ini, namun memerlukan penambahan kapasitas beberapa fasilitas untuk 5 tahun mendatang. Hasil analisis SWOT didapatkan hasil penerapan strategi S-O (Strength-opportunity) yang artinya Strategi dalam penerapannya digunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dengan kebijakan yang bersifat agresif.

 

Fisheries activities in Gunungkidul began in the 1980s and began to develop in 2000 was dominated by fishermen from Cilacap and East Java.Sadeng is one of the centers of fisheries in Gunungkidul and is one of the Special Region of Yogyakarta, which has great potential fishery resources. However, the potential for great fishing port facilities have not been supported by optimal and maximum manageability, condition of facilities in PPP Sadeng some are paralyzed or not functioned as the collapse of the ice factory, the role of cooperatives, as well as fish showchase are not enabled. The reserch objective  to determine the condition of the facilities analyze of level utilization and optimalitation analysis of PPP Sadeng development strategy in supporting fisheries. This study was conducted in January 2015 in PPP Sadeng. This study was conducted on  January 2015 in PPP Sadeng. The method used in this study was descriptive method  with case study, utilization level analysis were used to know utilization rate of facilities and SWOT analysis were used to development strategy of PPP Sadeng. The research results show that the existing facilities at the Port of Fisheries Sadeng with a utilization rate of wharf at 93%, the pool area > 5 GT (wide pool at 52%, depth of the pool  at 76%, lap pool and needed 40 m), the pool area < 5 GT (wide pool at  62%, depth of the pool at 51%, and needed 22 m to lap pool), rate of  deep water ways utilization at 85% and rate of  widht water ways utilization at 50%, and utilization rate of TPI at 72%. These results can be concluded that the level of utilization and the need of basic and functional still sufficient for now, but some facilities require additional capacity for the next five years. SWOT analysis results showed the application of SO strategy (Strength-opportunity) which means that strategy in practice were used force to take advantage of an opportunity to be aggressive policy.

Fulltext View|Download
Keywords: PPP Sadeng; Optimalisasi; Perikanan Tangkap

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.