skip to main content

Analisis Perbedaan Umpan dan Kedalaman Pada Pancing Kalar terhadap Hasil Tangkapan Ikan Gabus (Ophiocepalus striatus) di Perairan Rawapening, Kabupaten Semarang

*Septian Adi Kurniawan  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
- Pramonowibowo  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Herry Boesono  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Rawapening banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Salah satu ikan hasil tangkapan yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan gabus, dimana ikan gabus (Ophiochepalus striatus) ini cukup banyak ditangkap di perairan Rawapening dengan hasil tangkapan sekitar 72.182 kg/th. Pancing Kalar merupakan alat tangkap pasif yang dioperasikan di perairan Rawapening, umpan yang biasa digunakan pada alat tangkap tersebut adalah katak/precil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan jenis umpan dan kedalaman alat tangkap pancing kalar terhadap hasil tangkapan ikan gabus (Ophiochepalus striatus), serta mengetahui ada tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut. Metode eksperimental pada penelitian ini menggunakan 2 variabel atau 2 faktor yaitu perbedaan umpan dan kedalaman. Analisis data yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan analisis One Way Anova dengan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Anova menunjukan penggunaan jenis umpan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan, dimana nilai sig untuk umpan anakan katak/precil (0,00) dan umpan katak palsu (0,00) < 0,05. Sedangkan kedalaman penangkapan baik 1 m maupun kedalaman 3 m juga berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan nilai sig (0,00) dan (0,00) < 0,05. Selain itu tidak ada interaksi antara jenis umpan dengan waktu penangkapan dibuktikan dengan nilai sig 0,394 > 0,05.

 

The people of Rawapening area mostly worked as a fisherman. One of the most valuable species that utilized is snakehead fish (Ophiocepalus striata). This species is commonly catched in the area with production rate reaches 72.182 kg/year. Pancing Kalar” is a passive fishing gear that used small frogs as it bait. The aim of the research was to revealed the effect of bait giving and operation depth variations to snakehead fish (Ophiochepalus striatus) catches and also knowing the interaction between both factors. The research used experiment method with two kind of variables. Data was analyzed by normality test, homogeny test and One Way Anova with SPSS 16 software support. The Anova test showed that variations of bait giving were significantly effected the total catch of snakehead fish, with sig value for original small frogs was (0,00) an the imitation was (0,00) < 0,05. while the depth variation were also significantly effected the totl catch with sig value for 1 m and 3 m depth were (0,00) < 0,05. The result also showed that there’re no interaction between bait and time variation proofed with sig value 0,394 > 0,05.

Fulltext View|Download
Keywords: Umpan; Kedalaman; Ikan Gabus (Ophiochepalus striatus); Pancing Kalar

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.