BibTex Citation Data :
@article{JFRUMT5369, author = {Hariyadian Apriliyanto and - Pramonowibowo and Taufik Yulianto}, title = {ANALISIS DAERAH PENANGKAPAN RAJUNGAN DENGAN JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILLNET) DI PERAIRAN BETAHWALANG, DEMAK}, journal = {Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology}, volume = {3}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {Rajungan (Portunus pelagicus); bottom gillnet; Daerah Penangkapan}, abstract = { Rajungan ditemukan hampir di seluruh perairan Indonesia dengan kondisi perairan substrat pasir berlumpur. Informasi tentang distribusi rajungan sangat penting bagi nelayan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan, sehingga diperlukan adanya penelitian. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis hasil tangkapan rajungan dengan bottom gillnet; (2) menganalisis daerah penangkapan rajungan di Perairan Betahwalang; (3) menganalisis hubungan antara kedalaman, salinitas, dan substrat terhadap hasil tangkapan rajungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan fakta yang diteliti jumlah hasil tangkapan rajungan dengan parameter oseanografi (kedalaman, salinitas, substrat dasar perairan). Analisis data metode regresi berganda yaitu Uji F dengan SPSS. Pengolahan data menggunakan pemetaan sebaran dari hasil tangkapan rajungan dan parameter oseanografi, didukung dengan citra satelit Landsat ETM 7 serta program aplikasi ER Mapper 7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 stasiun daerah penangkapan diperoleh sebagai berikut; kedalaman perairan 4–7 meter, salinitas 29‰–29,5‰, kandungan bahan organik 10% - 14%, dan sebagian besar substrat berlumpur. Hasil menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan rajungan adalah kedalaman (P < 0,05). Blue Swimming crabs was found across the Indonesian waters, particulary in muddy sand substrate. Information of blue swimming crabs distribution was important for fisherman to optimize the catches, so that the study needed. The purpose of the research were: (1) to analyze the blue swimming crabs catched by gillnet; (2) to analyze the blue swimming crab’s fishing ground in Betahwalang; (3) to analyze the influences between depth, salinity, sediment to blue swimming crab catch. R esearch carried out by descriptive methods with the fact who analyze such as catch of swimming crabs with oceanography parameters (depth, salinity, sediment). The data are analysis by using multiple regression are F test with SPSS program. The blue swimming crabs distribution data and oceanography parameters were analyzed, supported by Landsat ETM 7 satellite imagery and ER Mapper 7.0 application program. The results showed that from 22 fishing ground stasion, the data could be obtained as follows; depth 4 - 7 meters, salinity 29 - 29.5‰, organic material content 10 – 14%, and mostly muddy substrate. The results showed that influences variable to blue swimming crabs cathced is depth (P < 0,05). }, pages = {71--79} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jfrumt/article/view/5369} }
Refworks Citation Data :
Rajungan ditemukan hampir di seluruh perairan Indonesia dengan kondisi perairan substrat pasir berlumpur. Informasi tentang distribusi rajungan sangat penting bagi nelayan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan, sehingga diperlukan adanya penelitian. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis hasil tangkapan rajungan dengan bottom gillnet; (2) menganalisis daerah penangkapan rajungan di Perairan Betahwalang; (3) menganalisis hubungan antara kedalaman, salinitas, dan substrat terhadap hasil tangkapan rajungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan fakta yang diteliti jumlah hasil tangkapan rajungan dengan parameter oseanografi (kedalaman, salinitas, substrat dasar perairan). Analisis data metode regresi berganda yaitu Uji F dengan SPSS. Pengolahan data menggunakan pemetaan sebaran dari hasil tangkapan rajungan dan parameter oseanografi, didukung dengan citra satelit Landsat ETM 7 serta program aplikasi ER Mapper 7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 stasiun daerah penangkapan diperoleh sebagai berikut; kedalaman perairan 4–7 meter, salinitas 29‰–29,5‰, kandungan bahan organik 10% - 14%, dan sebagian besar substrat berlumpur. Hasil menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan rajungan adalah kedalaman (P < 0,05).
Blue Swimming crabs was found across the Indonesian waters, particulary in muddy sand substrate. Information of blue swimming crabs distribution was important for fisherman to optimize the catches, so that the study needed. The purpose of the research were: (1) to analyze the blue swimming crabs catched by gillnet; (2) to analyze the blue swimming crab’s fishing ground in Betahwalang; (3) to analyze the influences between depth, salinity, sediment to blue swimming crab catch. Research carried out by descriptive methods with the fact who analyze such as catch of swimming crabs with oceanography parameters (depth, salinity, sediment). The data are analysis by using multiple regression are F test with SPSS program. The blue swimming crabs distribution data and oceanography parameters were analyzed, supported by Landsat ETM 7 satellite imagery and ER Mapper 7.0 application program. The results showed that from 22 fishing ground stasion, the data could be obtained as follows; depth 4 - 7 meters, salinity 29 - 29.5‰, organic material content 10 – 14%, and mostly muddy substrate. The results showed that influences variable to blue swimming crabs cathced is depth (P < 0,05).
Last update:
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
<
View My Stats