BibTex Citation Data :
@article{JFRUMT20530, author = {Farkhan Jamal and Sardiyatmo Sardiyatmo and Faik Kurohman}, title = {KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN ROBAN BARAT KABUPATEN BATANG}, journal = {Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {R/C rasio, Gill net, Trammel net, Bubu lipat, Arad}, abstract = { Kelayakan usaha dari kegiatan penangkapan ikan merupakan aspek yang penting untuk keberlanjutan operasional kegiatan penangkapan ikan. Kegiatan usaha penangkapan ikan yang baik adalah kegiatan usaha yang memberikan keuntungan pada pelaku usaha yakni nelayan. Pelarangan penggunaan alat tangkap arad oleh Kementerian Kelautan Perikanan merupakan kebijakan yang membuat nelayan khawatir, karena menurut nelayan yang ada di Tempat Pelelangan Ikan Roban Barat Kabupaten Batang, alat tangkap arad dinilai sangat menguntungkan dan tidak ada alat tangkap lain yang dapat memberikan keuntungan yang cukup tinggi bagi nelayan, karena hal tersebut alat tangkap arad menjadi alat tangkap yang dominan, sebanyak 96 nelayan dari 124 nelayan menggunakan alat tangkap arad. Alat tangkap yang beroperasi di Tempat Pelelangan Ikan Roban Barat diantaranya Arad, Gill net , Trammel net , dan Bubu lipat, semua jenis alat tangkap dioperasikan dengan kapal berukuran < 5 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan kegiatan usaha penangkapan ikan dengan menggunakan R/C ratio , yaitu membandingkan antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, dengan teknik pengambilan sampel dengan metode snowball sampling . Hasil R/C ratio Arad bernilai 1,84, trammel net 1,52, gill net 1,46, dan bubu lipat 1,57. Semua jenis alat tangkap yang beroperasi di Tempat Pelelangan Ikan Roban Barat dinilai layak untuk dijalankan. }, pages = {84--88} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jfrumt/article/view/20530} }
Refworks Citation Data :
Kelayakan usaha dari kegiatan penangkapan ikan merupakan aspek yang penting untuk keberlanjutan operasional kegiatan penangkapan ikan. Kegiatan usaha penangkapan ikan yang baik adalah kegiatan usaha yang memberikan keuntungan pada pelaku usaha yakni nelayan. Pelarangan penggunaan alat tangkap arad oleh Kementerian Kelautan Perikanan merupakan kebijakan yang membuat nelayan khawatir, karena menurut nelayan yang ada di Tempat Pelelangan Ikan Roban Barat Kabupaten Batang, alat tangkap arad dinilai sangat menguntungkan dan tidak ada alat tangkap lain yang dapat memberikan keuntungan yang cukup tinggi bagi nelayan, karena hal tersebut alat tangkap arad menjadi alat tangkap yang dominan, sebanyak 96 nelayan dari 124 nelayan menggunakan alat tangkap arad. Alat tangkap yang beroperasi di Tempat Pelelangan Ikan Roban Barat diantaranya Arad, Gill net, Trammel net, dan Bubu lipat, semua jenis alat tangkap dioperasikan dengan kapal berukuran < 5 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan kegiatan usaha penangkapan ikan dengan menggunakan R/C ratio, yaitu membandingkan antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, dengan teknik pengambilan sampel dengan metode snowball sampling. Hasil R/C ratio Arad bernilai 1,84, trammel net 1,52, gill net 1,46, dan bubu lipat 1,57. Semua jenis alat tangkap yang beroperasi di Tempat Pelelangan Ikan Roban Barat dinilai layak untuk dijalankan.
Last update:
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
<
View My Stats