BibTex Citation Data :
@article{JFRUMT18919, author = {Chahyawati Ummaiyah and Aristi Dian Fitri and Bogi Jayanto}, title = {ANALISIS KERAMAHAN LINGKUNGAN BUBU RAJUNGAN MODIFIKASI CELAH PELOLOSAN DI PERAIRAN KABUPATEN REMBANG}, journal = {Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology}, volume = {6}, number = {3}, year = {2017}, keywords = {Bubu Rajungan, Rembang, hasil tangkapan dan keramahan lingkungan}, abstract = { Kajian mengenai keramahan lingkungan perlu dilakukan pada semua alat penangkap ikan, agar tercipta alat tangkap yang ramah lingkungan, yaitu alat tangkap yang tidak merusak lingkungan dan sumberdaya ikan, sehingga akan terwujud perikanan tangkap yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian adalah menentukan tingkat keramahan lingkungan alat tangkap bubu modifikasi. Penelitian dilakukan pada bulan November 2016 di Perairan Rembang. Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental fishing dengan penambahan celah pelolosan dengan ukuran P x L yaitu 10 cm x 2 cm pada bubu rajungan A 1 (tanpa celah), bubu A 2 (1 celah pelolosan), dan bubu A 3 (2 celah pelolosan) pada bubu rajungan. Hasil tangkapan rajungan ( Portunus pelagicus ) 236 ekor (65%), dan hasil tangkapan sampingan Kroyo ( Paratelphusa maculata ) 40 ekor (11%), Kerapu Macan ( Ephinephelu fuscoguttatus ) 20 ekor (6%), Keong Macan ( Babylonia spirata ) 68 ekor (18%). Ukuran rajungan yang telah matang gonad CW ( carapace weigth ) 10,56 cm. Berdasarkan proporsi jumlah tangkapan (ekor) dan segi bobot tangkapan bubu A 1 , A 2 , dan A 3 > 60%, maka dapat dikatakan ramah lingkungan, sedangkan hasil tangkapan sampingan (HTS) bubu ini A 1 , A 2 , dan A 3 ramah lingkungan karena > 60%. Berdasarkan data Lm ( length at first maturity ) rajungan, bubu A 1 ramah lingkungan karena persentase jumlah tangkapan Lm > 10 cm, sedangkan bubu A 2 dan A 3 tidak ramah lingkungan karena Lm < 60%. }, pages = {47--55} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jfrumt/article/view/18919} }
Refworks Citation Data :
Kajian mengenai keramahan lingkungan perlu dilakukan pada semua alat penangkap ikan, agar tercipta alat tangkap yang ramah lingkungan, yaitu alat tangkap yang tidak merusak lingkungan dan sumberdaya ikan, sehingga akan terwujud perikanan tangkap yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian adalah menentukan tingkat keramahan lingkungan alat tangkap bubu modifikasi. Penelitian dilakukan pada bulan November 2016 di Perairan Rembang. Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental fishing dengan penambahan celah pelolosan dengan ukuran P x L yaitu 10 cm x 2 cm pada bubu rajungan A1 (tanpa celah), bubu A2(1 celah pelolosan), dan bubu A3 (2 celah pelolosan) pada bubu rajungan. Hasil tangkapan rajungan (Portunus pelagicus) 236 ekor (65%), dan hasil tangkapan sampingan Kroyo (Paratelphusa maculata) 40 ekor (11%), Kerapu Macan (Ephinephelu fuscoguttatus) 20 ekor (6%), Keong Macan (Babylonia spirata) 68 ekor (18%). Ukuran rajungan yang telah matang gonad CW (carapace weigth) 10,56 cm. Berdasarkan proporsi jumlah tangkapan (ekor) dan segi bobot tangkapan bubu A1, A2, dan A3 > 60%, maka dapat dikatakan ramah lingkungan, sedangkan hasil tangkapan sampingan (HTS) bubu ini A1, A2, dan A3 ramah lingkungan karena > 60%. Berdasarkan data Lm (length at first maturity) rajungan, bubu A1 ramah lingkungan karena persentase jumlah tangkapan Lm > 10 cm, sedangkan bubu A2 dan A3 tidak ramah lingkungan karena Lm < 60%.
Last update:
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
<
View My Stats