BibTex Citation Data :
@article{JFRUMT11817, author = {Gianova Putri and Dian Wijayanto and Indradi Setiyanto}, title = {ANALISIS KELAYAKAN USAHA GALANGAN KAPAL DI KABUPATEN BATANG}, journal = {Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology}, volume = {5}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {Galangan Kapal; Kelayakan Usaha; Batang}, abstract = { Aktifitas penangkapan ikan dalam prosesnya membutuhkan sarana prasana untuk mendukung kegiatan penangkapan tersebut. Salah satu sarananya adalah kapal perikanan sebagai sarana apung. Kegiatan penangkapan akan memberikan pengaruh terhadap permintaan kapal perikanan. Pemintaan akan kapal perikanan akan mempengaruhi galangan kapal sebagai tempat pembuatan kapal. Semakin besar kegiatan penangkapan ikan maka semakin besar kebutuhan akan kapal perikanan, sehingga permintaan akan kapal perikanan di galangan kapal semakin besar. Batang mempunyai potensi akan produsen kapal perikanan yang produknya sudah diakui kualitasnya karena kapal hasil dari galangan Batang memiliki stabilitas yang baik dibanding dengan galangan yang lainya. sehingga keberlanjutan dari usaha galangan ini perlu ditinjau mengenai kelayakan usahanya, usaha ini apakah layak dilanjutkan atau tidak layak dilanjutkan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif bersifat studi kasus dan menggunakan analisis regresi untuk mengetahui nilai dari indikator-indikator kelayakan usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV, IRR,B/C Ratio, dan PP galangan kapal di Batang berturut-turut sebesar Rp 20.536.249.000,00, 51 %, 1,15, dan 3 tahun. Hasil-hasil tersebut melebihi dari batas kelayakan usaha, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa usaha galangan kapal di Batang layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan. Fish captured in the process requires the infrastructure to support the arrest. One of them is fishing vessels as a means of float infrastructure. Fishing activities have an impact on demand for fishing vessel. Demand will affect the fishing vessel the shipyard as a shipbuilding. The larger the fishing activities, the greater the need for fishing vessels, so that the demand for fishing vessel in the larger shipyards. Batang regency has the potential to be a manufacturer a high quality of fishing vessels . Batang has good stability compared with the other shipyard. so that the sustainability of this shipyard businesses need to be reviewed on the feasibility of their business, this business is worth continuing or not worth continuing. The method used descriptive with case study method and regression analysis to determine the value of the indicators feasibility of their business. The result showed that NPV, IRR, B / C ratio, and PP of shipyard in Batang regency IDR 20 , 536 , 249 , 00 0; 51%, 1.15, and 3 years. These results exceed the limit of feasibility, so these results indicate that the venture shipyard in Batang deserves to be continued and developed . }, pages = {10--18} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jfrumt/article/view/11817} }
Refworks Citation Data :
Aktifitas penangkapan ikan dalam prosesnya membutuhkan sarana prasana untuk mendukung kegiatan penangkapan tersebut. Salah satu sarananya adalah kapal perikanan sebagai sarana apung. Kegiatan penangkapan akan memberikan pengaruh terhadap permintaan kapal perikanan. Pemintaan akan kapal perikanan akan mempengaruhi galangan kapal sebagai tempat pembuatan kapal. Semakin besar kegiatan penangkapan ikan maka semakin besar kebutuhan akan kapal perikanan, sehingga permintaan akan kapal perikanan di galangan kapal semakin besar. Batang mempunyai potensi akan produsen kapal perikanan yang produknya sudah diakui kualitasnya karena kapal hasil dari galangan Batang memiliki stabilitas yang baik dibanding dengan galangan yang lainya. sehingga keberlanjutan dari usaha galangan ini perlu ditinjau mengenai kelayakan usahanya, usaha ini apakah layak dilanjutkan atau tidak layak dilanjutkan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif bersifat studi kasus dan menggunakan analisis regresi untuk mengetahui nilai dari indikator-indikator kelayakan usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV, IRR,B/C Ratio, dan PP galangan kapal di Batang berturut-turut sebesar Rp 20.536.249.000,00, 51 %, 1,15, dan 3 tahun. Hasil-hasil tersebut melebihi dari batas kelayakan usaha, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa usaha galangan kapal di Batang layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan.
Fish captured in the process requires the infrastructure to support the arrest. One of them is fishing vessels as a means of float infrastructure. Fishing activities have an impact on demand for fishing vessel. Demand will affect the fishing vessel the shipyard as a shipbuilding. The larger the fishing activities, the greater the need for fishing vessels, so that the demand for fishing vessel in the larger shipyards. Batang regency has the potential to be a manufacturer a high quality of fishing vessels. Batang has good stability compared with the other shipyard. so that the sustainability of this shipyard businesses need to be reviewed on the feasibility of their business, this business is worth continuing or not worth continuing. The method used descriptive with case study method and regression analysis to determine the value of the indicators feasibility of their business. The result showed that NPV, IRR, B / C ratio, and PP of shipyard in Batang regency IDR 20,536,249,000; 51%, 1.15, and 3 years. These results exceed the limit of feasibility, so these results indicate that the venture shipyard in Batang deserves to be continued and developed.
Last update:
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
<
View My Stats