skip to main content

PERFORMA KEMATANGAN GONAD, FEKUNDITAS, DAN DERAJAT PENETASAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) MELALUI SUBTITUSI CACING LAUT DENGAN CACING TANAH

*Puput Pujianti  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
- Suminto  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Diana Rachmawati  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pemberian subtitusi cacing laut dengan cacing tanah pada pembenihan udang windu diharapkan dapat meningkatkan kematangan gonad, fekunditas dan derajat penetasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi cacing laut dengan cacing tanah dan untuk mengetahui jumlah subtitusi cacing laut dengan cacing tanah yang terbaik terhadap kematangan gonad, fekunditas dan derajat penetasan pada induk udang windu (Penaeus monodon Fab.). Materi yang digunakan induk udang windu yang berasal dari Pangandaran dengan berat tubuh rata-rata 160.47±14.88 gram. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu perlakuan A (Cumi-cumi 30%, Tiram 40%, Cacing laut 30%), perlakuan B (Cumi-cumi30%, Tiram 40%, Cacing laut 22,5%, Cacing tanah 7,5%), perlakuan C (Cumi-cumi30%, Tiram 40%, Cacing laut 15%, Cacing tanah 15%), perlakuan D (Cumi-cumi30%, Tiram 40%, Cacing laut 7,5%, Cacing tanah 22,5%), dan perlakuan E (Cumi-cumi30%, Tiram 40%, Cacing tanah 30%) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian subtitusi cacing laut dengan cacing tanah perlakuan A memberikan tingkat kematangan gonad paling cepat yaitu selama 4 – 5 hari. Hasil itu menunjukkan bahwa pemberian subtitusi cacing laut dengan cacing tanah berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap derajat penetasan (HR) dengan nilai tertinggi pada perlakuan B yaitu sebesar 94,40±1,49% tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kematangan gonad dan fekunditas induk udang windu (P. monodon Fab.). Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pemberian cacing tanah sebanyak 25% dari total pemberian cacing laut dapat digunakan sebagai substitusi cacing laut dalam strategi pemberian pakan induk udang windu.

 

The substitute mudworm with earthworm in the tiger prawn hatchery can be expected to increase the maturation, fecundity and hatching rate. The purpose of the research was to observe the effect of the substitute mudworm with earthworm and to find out the best quantity of substitute earthworm on the maturation, fecundity and hatching rate (HR) brood stock of tiger prawn. This experiment used black tiger shrimp brood stock from Pangandaran with 160.47±14.88 grams weight. This experiment used was experimental method with completely randomized design with 5 treatments, i.e. treatment A (30% squid, 40% oyster, 30%mudworm, 0% earthworm), treatment B (30% squid, 40% oyster, 22,5%mudworm, and 7,5% earthworm), treatment C (30% squid, 40% oyster, 15%mudworm, and 15% earthworm), treatment D (30% squid, 40% oyster, 7,5%mudworm and 22,5% earthworm) and treatment E (30% squid, 40% oyster, 0% mudworm, 30% earthworm). The result showed that the substitute mudworm with earthworm in the treatment A was the fastest on the maturation during 4 – 5 days. the substitution treatments of mudworm with earthworm were significantly effect (P<0,05) on the Hatching Rate (HR) with the highest value in treatment B of 94,40±1,49% but not significantly effect (P>0,05) on the maturation and the fecundity of tiger prawn, P. monodon Fab. Base on the results and conclusion suggested that the gift of  earthworm 25% of total giving mudworn  can used  as substitution of  mudworm  in giving feed strategy for tiger prawn, P. monodon Fab.

Fulltext View|Download
Keywords: Cacing laut; Cacing tanah; Fekunditas; Kematangan gonad; HR; Induk; Udang windu

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.