skip to main content

PENGARUH PADAT TEBAR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH LELE (Clarias gariepinus) DALAM MEDIA BIOFLOK

*Teguh Eko Suryo Agil Hermawan  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Agung Sudaryono  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Slamet Budi Prayitno  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Intensifikasi budidaya membawa dampak yang kurang baik terhadap kelestarian dan kesehatan lingkungan yang berupa penurunan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat tebar berbeda terhadap produktifitas, pertumbuhan, rasio konversi pakan (FCR) dan kelulushidupan benih lele (C. gariepinus) dalam media bioflok. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah padat tebar berbeda dalam media bioflok A (1500/m3), B (1000/m3), dan C (500/m3). Hewan uji menggunakan benih lele  (Clarias gariepinus) dengan bobot rata-rata individu sebesar 1,24±0,1 g. Benih lele dipelihara dalam kolam terpal berdiameter 100 cm dengan volume air ±800 L selama 42 hari dan pemberian pakan 4% dari berat biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar berbeda dalam media bioflok berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan, produktifitas dan efisiensi pakan namun tidak berbeda nyata terhadap kelulushidupan benih lele. Laju pertumbuhan spesifik yang dicapai pada perlakuan A, B, dan C berturut-turut adalah 3.508±0.011; 3.554±0.031; dan 3.868±0.014%/hari. Produktifitas lele pada perlakuan A, B dan C berturut-turut adalah 6405.967±39.4; 4380.389±72.4; dan 2588.656±19.2 (g/m2). Rasio konversi pakan yang dicapai berturut-turut adalah 0.939±0.011; 0.926±0.014; dan 0.841±0.008. Nilai kelulushidupan lele berkisar antara 91.389-91.833%. Perbedaan padat penebaran tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kelulushidupan, namun memberi pengaruh nyata terhadap produktifitas, laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan.

 

The intensification of farming has unfavorable impact on the sustainability and environmental health in the form of environmental quality degradation. This study aims to determine the effect of different stocking densities on growth, productivity, Food Conversion Ratio (FCR) and survival rate of catfish seeds (C. gariepinus) in bioflok technology. This study used a completely random design with 3 treatments and 3 replications. The treatments tested were different stocking densities in bioflok technology which are A (1500/m3), B (1000/m3), and C (500/m3). Animal trials using catfish seed (C. gariepinus) with an average individual weight of 1.24±0.1 g. Catfish seeds reared in ponds diameter of 100 cm with a volume of 800 L of water for 42 days and feeding 4% of the weight of biomass. The result of the study showed that different stocking densities in biofloc technology have a significant effect (P<0.05) on productivity, growth and Food Conversion Ratio but did not significantly affect the survival rate of catfish seed. Specific growth rate achieved in treatment A, B, and C, were, 3,508±0.011; 3,554±0.031, and 3,868±0.014 %/day. Productivity catfish on treatment A, B and C, respectively, 6405.967±39.4; 4380,389±72.4, and 2588,656±19.2 (g/m2), respectively food conversion ratio of treatment A, B, and C were 0.939±0.011; 0.926±0.014, and 0.841±0.008. Catfish survival values ranged between 91.389-91.833%. The different densities had no significant effect on survival rate, but had a significant effects on productivity, specific growth rate, and food conversion ratio.

Fulltext View|Download
Keywords: Bioflok; Lele dumbo; Padat tebar; Clarias gariepinus; C/N rasio

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.