skip to main content

PATOGENISITAS ISOLAT K14 YANG DIISOLASI DARI LELE DUMBO (Clarias gariepinus) YANG BERASAL DARI DEMAK

*Ayu Wulandari  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Slamet Budi Prayitno  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
- Sarjito  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Budidaya lele (Clarias gariepinus) berkembang pesat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan lele dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air tebatas serta padat penebaran tinggi.  Pertumbuhan ikan lele cepat dan pemasaran mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat patogenisitas dan leukosit total ikan lele dumbo (C. gariepinus) yang telah diinfeksi Isolat bakteri K14 dengan kepadatan yang berbeda serta identifikasi Isolat bakteri K14 pada lele dumbo secara biomolekuler berbasis PCR 16S rDNA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele dumbo sebanyak 210 ekor dengan ukuran 8.02 ± 0.6 cm Kepadatan Isolat bakteri K14 yang digunakan dalam penelitian adalah perlakuan (A) 100 CFU/mL, perlakuan (B) 104 CFU/ml, perlakuan (C) 105 CFU/ml, perlakuan (D) 106 CFU/ml, perlakuan (E) 107 CFU/ml, perlakuan (F) 108 CFU/ml, dan perlakuan (G) 109 CFU/ml. Pengamatan gejala klinis dilakukan selama 96 jam dan pengamatan leukosit total dilakukan setiap 24 jam sekali selama 6 hari. Hasil penelusuran sequen 16S rDNA mengunakan internet melalui sistem BLAST. Hasil pengamatan gejala klinis lele dumbo yang diinfeksi Isolat bakteri K14 adalah ikan berenang lemah di dasar air, berenang vertikal, nafsu makan berkurang, kulit mengelupas, haemorragic pada tubuh, kemudian timbulnya radang kemudian menjadi luka yang terbuka (ulcer). Kematian ikan tertinggi terlihat pada perlakuan F (108 CFU/mL) dan G (109 CFU/mL) yaitu 30 ekor, kemudian perlakuan E (107 CFU/mL) sebesar 24 ekor, perlakuan D (106 CFU/mL) sebesar 23 ekor, perlakuan C (105 CFU/mL) sebesar 22 ekor, dan kematian ikan paling sedikit dialami pada perlakuan B (104 CFU/mL) sebesar 2 ekor. Nilai LD50 dalam uji patogenisitas menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri yang dapat mematikan 50% populasi ikan lele dumbo dalam waktu 96 jam adalah 4.977x105 CFU/ml. Jumlah leukosit total tertinggi setelah 24 jam penyuntikan Isolat bakteri K14 pada perlakuan G adalah 3.41x104 sel/mm3 dan terendah pada perlakuan A sebanyak 1.57x104 sel/mm3. Hasil penelusuran berdasarkan 16S rDNA menggunakan sistem BLAST diperoleh bahwa homogenitas sebesar 96% terhadap Aeromonas sp.

 

Catfish farming have high value and high demand because a catfish can growt in limited water resources with high density. Catfish growth fast and easy to sell them. The purpose of this research was to determine the level of pathogenicity of K14 isolate to catfish (C. gariepinus that have inframoscularly nipelia misl K14 isolateat different densities and then biomolecularly identified based on PCR 16S Rdna. This research used experimental method. The fish sample was used catfish with 8.02 ± 0.6 cm leght. The density of bacteria used in this research were (A) PBS, (B) 104 CFU/mL, (C) 105 CFU/mL, (D) 106 CFU/mL, (E) 107 CFU/mL, (F) 108 CFU/mL, (G) 109 CFU/mL. The observation of clinical signs carried out for 96 hours and total leukocytes were observed every 24 hours for 6 days. 16S rDNA  sequences of K14 isolate was casuistry the BLAST system. The clinical sign of catfish that infected by K14 isolates obtained that fish showed swimming weakly, found till vertically, poor appetite, skin peeling, haemoragic then followed by the inflammation and ulcer. The highest fish mortality was seen in the treatments F (108 CFU/mL) and G(109 CFU/mL) by 30 animals, E (107 CFU/mL) treatments 24 animal, D treatment  106 CFU/mL was valued 23 animals, C treatment 105 CFU/mL was 22 animals and B treatment 104 CFU/mL was 2 animals respectively. LD50 value of K14 demonstrated that the concentration of 105 CFU/mL has able to kill 50% of treated catfish within 96 hours. The highest total leukocytes after 24 hours injection of K14 isolate was found in the G treatment valued 3.41 x 104 cells/mm3 and the lowest found in A treatment at 1.57 x 104 cells/mm3. Reidentification of K 14 isolate using moleculer approach 16S rDNA then presented the sequence againt existing gen bank by BLAST system indicated that genetically the K14 isolate closes 96% to Aeromonas sp.

Fulltext View|Download
Keywords: Lele Dumbo (C. gariepinus); Leukosit Total; Patogenisitas

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.