BibTex Citation Data :
@article{JAMT5266, author = {Nailil Muna and Slamet Prayitno and - Sarjito}, title = {AGENSIA PENYEBAB PENYAKIT BAKTERI PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DARI KENDAL}, journal = {Journal of Aquaculture Management and Technology}, volume = {3}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {Kepiting bakau; Penyakit; Mortalitas; Bakteri}, abstract = { Permintaan pasar yang meningkat membuat produksi kepiting bakau ( Scylla serrata ) tinggi. Tetapi pada tahun 2011 produksi kepiting bakau di Jawa tengah mengalami penurunan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah penyakit. Penyakit bakterial yang menyerang kepiting bakau dapat menyebabkan mortalitas 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agensia penyebab penyakit bakteri pada kepiting bakau. Materi yang digunakan yaitu 6 ekor kepiting bakau sakit (17,53±0,82 cm) yang berasal dari Kendal. Isolasi bakteri menggunakan media NA, GSP, dan TCBS dengan metode spread plate yang diambil dari karapas (luka), insang, hepatopankreas dan hemolimph sebanyak 1 ml dari 10 -1 , 10 -3 dan 10 -5 . Isolat murni didapatkan dengan ±3kali ulangan, kemudian disimpan pada NA miring. Hasil isolasi diperoleh 24 isolat bakteri yang kemudian dipilih 7 isolat bakteri secara morfologi untuk postulat koch (SJK1, SJK5, SJK6, SJK11, SJK21, SJK22 dan SJK23). Uji postulat koch menghasilkan tingkatan mortalitas yang beragam yaitu 100%, 66,67-100% dan 33,33-66,67%. Berdasarkan hasil karakterisasi secara morfologi dan biokimia ketujuh isolat agensia penyebab penyakit pada kepiting bakau dari Kendal adalah Vibrio harveyi (SJK1), Moraxella sp. (SJK5), V. ordalii (SJK6 dan SJK11), Staphylococcus delphini (SJK21), Micrococcus luteus (SJK22) dan Pseudomonas putida (SJK23). Increasing market demand of mud crabs (Scylla serrata) makes its production high. But, in 2011, mud crab production in Central Java was declined. One of the inflluence factor was disease outbreak. Bacterial disease that infected mud crab can cause mortality of 90%. This study aims to determine the bacterial agents that cause disease in mud crab. Samples of 6 infected mud crabs with 17.53±0.82 cm length from Kendal were used in this study. Bacteria was isolated on media NA, GSP and TCBS, under spread plate method taken from the carapace (the wound), gills, hepatopancreas and hemolymph as much as 1 ml of dilution. Pure isolates obtained with 3 replications , then stored in the NA slant . The isolation produced 24 isolates of bacteria. Seven isolates were selected morphologically for postulate koch (SJK1, SJK5, SJK6, SJK11, SJK21, SJK22 and SJK23). Koch postulate resulted in vary mortality levels i.e. 100%, 66.67-100% and 33.33-66.67%. Based on the results of morphological and biochemical characterization, 7 isolated causative agents bacterial disease of mud crabs from Kendal were Vibrio harveyi (SJK1), Moraxella sp. (SJK5), V. ordalii (SJK6 dan SJK11), Staphylococcus delphini (SJK21), Micrococcus luteus (SJK22) dan Pseudomonas putida (SJK23). }, pages = {135--142} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/5266} }
Refworks Citation Data :
Permintaan pasar yang meningkat membuat produksi kepiting bakau (Scylla serrata) tinggi. Tetapi pada tahun 2011 produksi kepiting bakau di Jawa tengah mengalami penurunan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah penyakit. Penyakit bakterial yang menyerang kepiting bakau dapat menyebabkan mortalitas 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agensia penyebab penyakit bakteri pada kepiting bakau. Materi yang digunakan yaitu 6 ekor kepiting bakau sakit (17,53±0,82 cm) yang berasal dari Kendal. Isolasi bakteri menggunakan media NA, GSP, dan TCBS dengan metode spread plate yang diambil dari karapas (luka), insang, hepatopankreas dan hemolimph sebanyak 1 ml dari 10-1, 10-3 dan 10-5. Isolat murni didapatkan dengan ±3kali ulangan, kemudian disimpan pada NA miring. Hasil isolasi diperoleh 24 isolat bakteri yang kemudian dipilih 7 isolat bakteri secara morfologi untuk postulat koch (SJK1, SJK5, SJK6, SJK11, SJK21, SJK22 dan SJK23). Uji postulat koch menghasilkan tingkatan mortalitas yang beragam yaitu 100%, 66,67-100% dan 33,33-66,67%. Berdasarkan hasil karakterisasi secara morfologi dan biokimia ketujuh isolat agensia penyebab penyakit pada kepiting bakau dari Kendal adalah Vibrio harveyi (SJK1), Moraxella sp. (SJK5), V. ordalii (SJK6 dan SJK11), Staphylococcus delphini (SJK21), Micrococcus luteus (SJK22) dan Pseudomonas putida (SJK23).
Increasing market demand of mud crabs (Scylla serrata) makes its production high. But, in 2011, mud crab production in Central Java was declined. One of the inflluence factor was disease outbreak. Bacterial disease that infected mud crab can cause mortality of 90%. This study aims to determine the bacterial agents that cause disease in mud crab. Samples of 6 infected mud crabs with 17.53±0.82 cm length from Kendal were used in this study. Bacteria was isolated on media NA, GSP and TCBS, under spread plate method taken from the carapace (the wound), gills, hepatopancreas and hemolymph as much as 1 ml of dilution. Pure isolates obtained with 3 replications, then stored in the NA slant. The isolation produced 24 isolates of bacteria. Seven isolates were selected morphologically for postulate koch (SJK1, SJK5, SJK6, SJK11, SJK21, SJK22 and SJK23). Koch postulate resulted in vary mortality levels i.e. 100%, 66.67-100% and 33.33-66.67%. Based on the results of morphological and biochemical characterization, 7 isolated causative agents bacterial disease of mud crabs from Kendal were Vibrio harveyi (SJK1), Moraxella sp. (SJK5), V. ordalii (SJK6 dan SJK11), Staphylococcus delphini (SJK21), Micrococcus luteus (SJK22) dan Pseudomonas putida (SJK23).
Last update: