skip to main content

INFESTASI Octolasmis PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) HASIL BUDIDAYA DARI DESA SURODADI, KABUPATEN DEMAK, JAWA TENGAH

*Annisa Herlinawati  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
- - Sarjito  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
A.H. Condro Haditomo  -  Departemen Akuakultur, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kepiting bakau (S. serrata) memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga layak untuk dibudidayakan. Salah satu masalah pada budidaya kepiting adalah adanya parasit octolasmis. Parasit octolasmis dapat menyebabkan terganggunya sistem respirasi, penurunan bobot tubuh, kondisi inang menjadi lemah, dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis parasit octolasmis yang menginfeksi kepiting bakau, mengetahui gejala klinis kepiting bakau yang terinfeksi parasit octolasmis, dan mengetahui nilai intensitas, prevalensi, dan dominasi parasit octolasmis. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplorasi, dan metode pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Materi yang digunakan yaitu 100 ekor kepiting bakau yang berasal dari Desa Surodadi, Kabupaten Demak dengan panjang rerata 8,47 ± 0,53 cm dan bobot rerata 119,8 ± 25,71 g. Pengamatan parasit octolasmis dilakukan pada organ target yaitu organ insang pada kepiting bakau untuk selanjutnya diamati dibawah mikroskop. Parasit octolasmis yang telah ditemukan sebanyak dua jenis yaitu Octolasmis cor dan Octolasmis angulata. Gejala klinis pada kepiting bakau yang terinfeksi parasit octolasmis adalah insang berwarna hitam dan adanya struktur seperti kecambah pada bagian insang. Nilai intensitas intensitas (37), prevalensi (36%) dan dominasi (57,8%) dimiliki oleh parasit Octolasmis cor, sedangkan nilai intensitas (24), prevalensi (40%) dan dominasi (42,1%) dimiliki oleh parasit Octolasmis angulata.

 

Mud crab has a high economic value so very potential feasible to be cultivated. One of the problems in the cultivation of mud crab is the presence of parasites octolasmis. The parasites can causes disruption of octolasmis respiration system, decreased body weights, condition of the host to be weak, and death. This study aimed to know parasites octolasmis that infected mud crab, the determine clinical signs of mud crab infected parasites octolasmis, and determine intensity, prevalence, and dominasi of parasites octolasmis. This research was conducted in January to March 2017. The methode used in this research is a exploratory and a random sampling methode. This research used 100 of mud crab that culture from the Surodadi Village, Demak with an average length of 8,47 ± 0,53 cm and an average weight of 119,8 ± 25,71 g. Observation parasites octolasmis gills at mud crab to be observed under a microscope. Parasites that have been found are two types, namely Octolasmis cor and Octolasmis angulata. Mud crab whose infected by parasites octolasmis have clinical signs such as the gills are black and the structure like sprouts. The intensity (37), prevalence (36%), and dominasi (57,8%) is parasites Octolasmis cor and intensity (24), prevalence (40%), and dominasi (42,1%) is parasites Octolasmis angulata.

Fulltext View|Download
Keywords: Kepiting bakau; Octolasmis; Intensitas; Prevalensi; Dominansi

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.