skip to main content

PENGARUH PERENDAMAN RECOMBINANT GROWTH HORMONE (rGH) DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus, Linnaeus 1758)

*Richa Na’imatul Faramida  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Sri Rejeki  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Tristiana Yuniarti  -  Departemen Akuakultur, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan hasil perikanan yang sangat potensial dan menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan yang masih kurang optimal pertumbuhannya dan tingkat kelulushidupan benihnya sangat rendah. rGH berfungsi mengatur pertumbuhan tubuh, reproduksi, dan sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rGH dengan dosis yang berbeda melalui metode perendaman terhadap laju pertumbuhan, frekuensi pergantian kulit, periode pergantian kulit, dan kelulushidupan rajungan serta mengetahui dosis perendaman rGH yang terbaik dari masing-masing perlakuan. rGH yang digunakan berasal dari ikan kerapu kertang. Hewan uji adalah crablet muda rajungan yang berumur 30-40 hari dengan bobot 2,26±0,72 gram. Padat tebar yang digunakan adalah 30 ekor/kolam yaitu terdiri dari 1 perlakuan 3 ulangan. Pakan yang diberikan adalah pakan rucah yang diberikan secara fix feeding rate 5% dari bobot tubuh. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK). Pemeliharaan dilakukan pada kolam semi indoor dengan menggunakan basket untuk tiap individu. Pemberian rGH dilakukan secara langsung dengan dosis 0 mg/L, 2 mg/L, 4 mg/L, dan 6 mg/L dengan 1 kali perendaman di awal pemeliharaan selama 1 jam. Pemeliharaan dilakukan selama 40 hari dan dilakukan pengukuran pertumbuhan setiap 10 hari sekali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman hormon rGH berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap penambahan bobot dan laju pertumbuhan relatif bobot, dan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap frekuensi molting, periode molting dan kelulushidupan. Perlakuan perendaman hormon rGH (B, C dan D) menunjukkan hasil bahwa ke tiga perlakuan tersebut tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perendaman hormon rGH selama 1 jam mampu meningkatkan bobot (6,83±1,02), dan RGR (6,32 ±0,88).     

 

Blue swimming crab (Portunus pelagicus) is a potential fishery comodity and become one of the leading export that are still less than optimal growth and high mortality rate during on growing. rGH functions to regulated body growth, reproduction and immune system. The purpose of this research were to find out the effects of rGH hormon on the growth, moulting periode and frequency, and survival rate of blue swimming crab and to find out the dosege that gives the best growth and survival rate.  rGH hormone derived from giant crouper. Crablet of blue swimming crab 30 – 40 days old with average weight of 2,26±0,72 grams. Were used stocking density  was 30 individuals/tank. A Group Randomized Design was applied in this research. Maintenance of crab on a semi indoor pond with use of one basket for one individu. There were from treatments A 0 mg/L, B 2 mg/L, C 4 mg/L, and D 6 mg/L each treatment was replicated 3 times the blue swimming crab were immersed according to the treatment for 1 hours. Immersion is done directly without shocking salinity according to the prescribe dosage. Maintenance performed for 40 days and measured growth every 10 days.

 The result of the research showed that application of rGH significantly (P<0,05) affected relative growth rates, but no significant (P>0.05) affect on the moulting frequency, moulting period, and survival rate. Based on the result of this reaserch can be conclude and the dosage of 6 mg/L give the best result of growth (6,83±1,02) and RGR (6,32 ±0,88).              

Fulltext View|Download
Keywords: hormon pertumbuhan; perendaman; crablet; pertumbuhan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.