slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PEMANFAATAN TEPUNG TELUR AYAM AFKIR DALAM PAKAN BUATAN YANG BERPROBIOTIK TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN, DAN KELULUSHIDUPAN IKAN BAWAL (Colossoma macropomum) | Andaru | Journal of Aquaculture Management and Technology skip to main content

PEMANFAATAN TEPUNG TELUR AYAM AFKIR DALAM PAKAN BUATAN YANG BERPROBIOTIK TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN, DAN KELULUSHIDUPAN IKAN BAWAL (Colossoma macropomum)

*Hilda Ayu Andaru  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
- - Suminto  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Ristiawan Agung Nugroho  -  Departemen Akuakultur, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Ikan bawal air tawar merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang bernilai ekonomis tinggi dan telah berkembang pesat di Indonesia. Tingginya harga pakan pada proses produksi dapat diatasi dengan meningkatkan efisiensi pakan pada ikan bawal. Telur ayam afkir merupakan bahan pakan alternatif sebagai sumber protein yang keberadaannya berlimpah di alam dan selama ini hanya dianggap sebagai limbah. Telur ayam afkir mengandung nutrisi yang cukup baik yaitu protein kasar sebesar 54,14%, lemak kasar sebesar 22,44%, serat kasar sebesar 5,85%, abu sebesar 10,67% serta bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) sebesar 6,90%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung telur ayam afkir pada efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan, dan kelulushidupan ikan bawal (C. macropomum). Ikan uji yang digunakan adalah ikan bawal air tawar dengan bobot individu rata-rata 2,37±0,66 g/ekor. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perlakuan A dengan pakan tanpa penambahan telur ayam afkir dan perlakuan B, C dan D yang masing-masing merupakan pakan dengan tambahan tepung telur ayam afkir yang berbeda (15, 30, 45%).  Data yang diamati meliputi tingkat konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio konversi pakan (FCR), rasio efisiensi protein (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung telur ayam afkir yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, FCR, PER, dan RGR  namun tidak berpengaruh nyata (P≥0,05) terhadap SR. Perlakuan C memperoleh hasil tertinggi pada TKP sebesar 156,84 gram, EPP sebesar 60,86%, FCR 1,54; PER sebesar 1,79% dan RGR sebesar 6,48%/hari. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan uji.

 

Red belly fish is one of the freshwater fish commodities with high economic value and has grown rapidly in Indonesia. The high price of feed on the aquaculture process can be overcome by increasing the diet utilization on redbelly fish. Rejected chicken eggs are an alternative feed ingredient as a source of protein whose existence is abundant in nature and so far only considered as waste. Rejected chicken eggs contain good nutrition of 54.14% crude protein, 22.44% crude fat, crude fiber 5.85%, ash 10.67% and nitrogen extract (BETN) of 6,90%. The objectives of this research is to determine the effect of chicken egg starch addition on the efficiency of feed utilization, growth, and survival rate of redbelly fish (C. macropomum). The experimental fish used C. macropomum with average weight of 2.37 ± 0.66 g / fish. This research was conducted by experimental method using Completely Randomized Design with 4 treatments and 3 replications. The treatment were: treatment A with feed without the addition of rejected chicken eggs and B, C and D for treatments feed with different dose of rejected chicken eggs (15, 30, 45%). The measured data included total feed consumption (TFC), feed utilization efficiency (FUE), feed convertion ratio (FCR), protein efficiency ratio (PER), relative growth rate (RGR), survival rate (SR), and water quality. The results showed that the addition of different doses of rejected chicken starch gave significant effect (P<0,05) on TFC, FUE, FCR, PER,and RGR but no significantly effect (P≥0,05) on SR. Treatment of the feed by added 30% had the highest values of TFC (156,84 grams), FUE (60,86%), FCR (1,54), PER (1,79%) and RGR of (6,48%/day). Water quality in cultured media is within a suitable range for the maintenance of experimental fish.

Fulltext View|Download
Keywords: C. macropomum; Telur Ayam Afkir; Pemanfaatan Pakan; Pertumbuhan; Kelulushidupan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.