BibTex Citation Data :
@article{IO9294, author = {Mar'atul Hanifah and Wiwid Rakhmad and Taufik Suprihartini and Sri Lestari}, title = {Pemaknaan Jilbab Kreatif bagi Perempuan Muslim sebagai Identitas Diri}, journal = {Interaksi Online}, volume = {3}, number = {4}, year = {2015}, keywords = {jilbab, kreatif, tren, perempuan muslim}, abstract = { Peminat menggunakan jilbab meningkat setelah model-model jilbab kreatif mulai hadir menghiasi ranah fashion. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan jilbab sebagai trend fashion telah membuat sebagian perempuan muslim lainnya menjadi dapat berkreasi mengenai model jilbab seperti apa yang ingin dikenakannya. Karena jilbab yang dahulu dikenal dengan modelnya yang polosan dan ukuran yang besar atau lebar, telah berubah menjadi jilbab yang serba modern dan dinamis. Hal ini bergantung pada pengetahuan dan pengalaman perempuan muslim dalam memaknai jilbab. Penampilan masih terus berperan penting dalam mencerminkan identitas pemakainya, serta berdampak pada orang lain dalam menentukan sikap terhadap orang tersebut. Meskipun sebagian orang tidak memperdulikannya, dan hanya mengubah penampilan sesuai tren yang sedang berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemaknaan mengenai jilbab yang dipahami oleh perempuan muslim sebagai sarana mempresentasikan diri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan berdasarkan model analisis data fenomenologi dari Von Eckartsberg. Peneliti menggunakan teori dari Erving Goffman tentang presentasi diri yang menjelaskan beberapa hal seperti busana yang dipakai, tempat tinggal, cara berjalan, berbicara, dan lain-lain digunakan untuk presentasi diri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan indepth interview kepada lima informan yang telah dipilih oleh peneliti, yakni perempuan muslim yang menggunakan jilbab syar’i, menggunakan jilbab kreatif, dan belum menggunakan jilbab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan muslim memaknai jilbab kreatif sebagai pakaian yang modis, elegan, dan menjadikan penggunanya terlihat lebih cantik. Meski alasan mereka menggunakan jilbab adalah karena jilbab merupakan pakaian wajib bagi perempuan muslim, terkadang secara sadar ataupun tidak, jilbab kreatif tersebut mengabaikan beberapa aturan berjilbab dalam Islam dan lebih terpusat pada perkembangan tren. Meski demikian, adanya variasi model, bahan, dan aksesoris jilbab membuat perempuan muslim tertarik untuk mengenakannya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa kehadiran trend fashion jilbab kreatif menimbulkan bermacam makna mengenai jilbab. Namun, jilbab kreatif lebih memperhatikan aspek kecantikan dan tren yang sedang berkembang. Jilbab kreatif membuat beberapa perempuan muslim merasa lebih nyaman melaksanakan kewajiban berjilbab dengan tetap terlihat cantik dan modern. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/9294} }
Refworks Citation Data :
Peminat menggunakan jilbab meningkat setelah model-model jilbab kreatif mulai hadirmenghiasi ranah fashion. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan jilbab sebagai trend fashiontelah membuat sebagian perempuan muslim lainnya menjadi dapat berkreasi mengenai modeljilbab seperti apa yang ingin dikenakannya. Karena jilbab yang dahulu dikenal denganmodelnya yang polosan dan ukuran yang besar atau lebar, telah berubah menjadi jilbab yangserba modern dan dinamis. Hal ini bergantung pada pengetahuan dan pengalaman perempuanmuslim dalam memaknai jilbab. Penampilan masih terus berperan penting dalammencerminkan identitas pemakainya, serta berdampak pada orang lain dalam menentukansikap terhadap orang tersebut. Meskipun sebagian orang tidak memperdulikannya, dan hanyamengubah penampilan sesuai tren yang sedang berkembang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemaknaan mengenai jilbab yangdipahami oleh perempuan muslim sebagai sarana mempresentasikan diri. Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Sedangkan teknik analisis datadilakukan berdasarkan model analisis data fenomenologi dari Von Eckartsberg. Penelitimenggunakan teori dari Erving Goffman tentang presentasi diri yang menjelaskan beberapahal seperti busana yang dipakai, tempat tinggal, cara berjalan, berbicara, dan lain-laindigunakan untuk presentasi diri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakanindepth interview kepada lima informan yang telah dipilih oleh peneliti, yakni perempuanmuslim yang menggunakan jilbab syar’i, menggunakan jilbab kreatif, dan belummenggunakan jilbab.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan muslim memaknai jilbab kreatifsebagai pakaian yang modis, elegan, dan menjadikan penggunanya terlihat lebih cantik.Meski alasan mereka menggunakan jilbab adalah karena jilbab merupakan pakaian wajibbagi perempuan muslim, terkadang secara sadar ataupun tidak, jilbab kreatif tersebutmengabaikan beberapa aturan berjilbab dalam Islam dan lebih terpusat pada perkembangantren. Meski demikian, adanya variasi model, bahan, dan aksesoris jilbab membuat perempuanmuslim tertarik untuk mengenakannya.Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa kehadiran trend fashionjilbab kreatif menimbulkan bermacam makna mengenai jilbab. Namun, jilbab kreatif lebihmemperhatikan aspek kecantikan dan tren yang sedang berkembang. Jilbab kreatif membuatbeberapa perempuan muslim merasa lebih nyaman melaksanakan kewajiban berjilbab dengantetap terlihat cantik dan modern.
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.