skip to main content

Bahasa Gaul dan Eksistensi Diri


Citation Format:
Abstract

Pemakaian bahasa gaul saat ini sudah menjadi pemakaian sehari-hari, adanya
kebutuhan akan penggakuan ini menjadikan anak muda berperan pada lingkungannya
untuk membuat suatu kesan yang ditampilkan didepan orang-orang. Hal inilah yang
didapat pada teori Dramaturgi Sosial oleh Erving Goffman yaitu bagaimana orang
berperan di depan penonton untuk menampilkan suatu kesan yang merupakan tujuan
dari pertunjukan tersebut. Didalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan pengalaman dari individu-individu dalam penggunaan bahasa gaul untuk
berinteraksi. Hasil dari wawancara yang mendalam didapatkan dari informan yaitu
anak muda yang memakai bahasa gaul secara intens. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi.
Pada penelitian ini mendapatkan suatu hasil yaitu bahasa gaul yang digunakan
oleh anak muda saat berinteraki satu dengan yang lainnya merupakan sarana atau alat
penunjukan eksistensi didepan penonton yang menjadi bagian pertunjukan.
Penggunaan bahasa gaul ini merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
keseharian anak muda. Kemudahan untuk berkomunikasi yaitu menjadikan
pemakaian bahasa gaul lebih mengakrabkan. Penampilan didepan lingkungannya saat
menggunakan bahasa gaul (frontstage) akan berupa sebuah penampilan yang sudah
diatur tujuannya yaitu menampilkan sebuah kesan yang sama dengan yang
diinginkan. Berbeda dengan kondisi sebenarnya yaitu ketika informan berada pada
kondisi tidak ada penonton (backstage) dengan menampilkan diri yang sebenarnya.
Penampilan yang dibuat akan menciptakan kesan bahwa para anak muda yang
menggunakan bahasa gaul adalah anak muda yang eksis dan mengikuti
perkembangan zaman.

Fulltext View|Download
Keywords: bahasa gaul, Dramaturgi Sosial, media

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.