BibTex Citation Data :
@article{IO8884, author = {Arfianto Nugroho and Adi Nugroho and Taufik Suprihartini and Triyono Lukmantoro}, title = {Representasi Whiteness dalam Film 12 Years A Slave}, journal = {Interaksi Online}, volume = {3}, number = {3}, year = {2015}, keywords = {film, representasi, whiteness, rasisme, hollywood}, abstract = { 12 Years A Slave adalah film drama sejarah yang bercerita tentang perjalanan Salomon Northup, seorang kulit hitam merdeka untuk terbebas dari perbudakan dan memperoleh kemerdekaannya kembali. Berbeda dengan film-film Hollywood sebelumnya yang mengangkat tema sejarah konflik sosial antarras di Amerika, film ini menyajikan secara gamblang kekejaman sistem perbudakan yang dilakukan kulit putih dalam bentuk kekerasan fisik dan psikologis. Meski membuka kembali sejarah kelam bangsa Amerika, film ini sukses meraih penghargaan sebagai Film Terbaik Oscar 2014. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui representasi sosok kulit putih dalam film 12 Years A Slave. Tipe penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan pendekatan teori representasi dari Stuart Hall dan analisis semiotika dengan teknik analisis data dari konsep Kode-Kode Televisi John Fiske. Analisis dilakukan dengan tiga level, yakni level realitas, level representasi, dan level ideologi. Level realitas dan level representasi dianalisis secara sintagmatik, sedangkan analisis secara paradigmatik untuk level ideologi. Hasil penelitian menemukan bahwa sosok kulit putih digambarkan sebagai ras yang lebih unggul sedangkan ras kulit hitam sebagai ras yang lemah dan tidak berdaya tanpa bantuan kulit putih. Melalui analisis sintagmatik pada level realitas dan representasi peneliti menemukan stereotip materialis dan kejam pada sosok kulit putih. Stereotip tersebut merupakan representasi dari kekuasaan kulit putih dalam perbudakan. Sedangkan melalui analisis paradigmatik pada level ideologi peneliti menemukan konstruksi ideologi Whiteness dan American Dream. Konstruksi ideologi whiteness menampilkan identitas heroik pada kulit putih yang menyelamatkan kulit hitam yang lemah. Film ini menempatkan ras kulit putih sebagai penanda istilah hukum dan pengatur kehidupan sosial. Konstruksi American Dream yang ditampilkan lewat semangat dan kegigihan Northup untuk keluar dari perbudakan dan mendapatkan kemerdekaannya menyiratkan pesan Amerika sebagai negara yang ideal, pahlawan, dan penyelamat dunia. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/8884} }
Refworks Citation Data :
12 Years A Slave adalah film drama sejarah yang bercerita tentang perjalananSalomon Northup, seorang kulit hitam merdeka untuk terbebas dari perbudakan danmemperoleh kemerdekaannya kembali. Berbeda dengan film-film Hollywoodsebelumnya yang mengangkat tema sejarah konflik sosial antarras di Amerika, filmini menyajikan secara gamblang kekejaman sistem perbudakan yang dilakukan kulitputih dalam bentuk kekerasan fisik dan psikologis. Meski membuka kembali sejarahkelam bangsa Amerika, film ini sukses meraih penghargaan sebagai Film TerbaikOscar 2014.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui representasi sosok kulit putih dalamfilm 12 Years A Slave. Tipe penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan pendekatanteori representasi dari Stuart Hall dan analisis semiotika dengan teknik analisis datadari konsep Kode-Kode Televisi John Fiske. Analisis dilakukan dengan tiga level,yakni level realitas, level representasi, dan level ideologi. Level realitas dan levelrepresentasi dianalisis secara sintagmatik, sedangkan analisis secara paradigmatikuntuk level ideologi.Hasil penelitian menemukan bahwa sosok kulit putih digambarkan sebagai rasyang lebih unggul sedangkan ras kulit hitam sebagai ras yang lemah dan tidakberdaya tanpa bantuan kulit putih. Melalui analisis sintagmatik pada level realitas danrepresentasi peneliti menemukan stereotip materialis dan kejam pada sosok kulitputih. Stereotip tersebut merupakan representasi dari kekuasaan kulit putih dalamperbudakan. Sedangkan melalui analisis paradigmatik pada level ideologi penelitimenemukan konstruksi ideologi Whiteness dan American Dream. Konstruksi ideologiwhiteness menampilkan identitas heroik pada kulit putih yang menyelamatkan kulithitam yang lemah. Film ini menempatkan ras kulit putih sebagai penanda istilahhukum dan pengatur kehidupan sosial. Konstruksi American Dream yang ditampilkanlewat semangat dan kegigihan Northup untuk keluar dari perbudakan danmendapatkan kemerdekaannya menyiratkan pesan Amerika sebagai negara yangideal, pahlawan, dan penyelamat dunia.
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.