slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
Representasi Kekerasan Terhadap Transgender dalam Film Taman Lawang | Puspita Ningsih | Interaksi Online skip to main content

Representasi Kekerasan Terhadap Transgender dalam Film Taman Lawang


Citation Format:
Abstract

Film merupakan salah satu media massa yang digunakan untuk menyampaikan
pesan sekaligus ideologi kepada khalayak. Film merepresentasikan kejadian-kejadian yang ada di dunia nyata dengan memasukkan ideologi dari pembuat film.
Film Taman Lawang merupakan film yang menggambarkan adanya bentuk-bentuk kekerasan terhadap transgender. Tindak kekerasan tersebut muncul karena
performativitas transgender yang dianggap menyimpang dari heteronormativitas.
Di dalam penelitian ini terdapat 19 leksia yang telah dipilih berdasarkan
tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk -bentuk kekerasan terhadap transgender yang terdapat di dalam film Taman
Lawang sekaligus mendeskripsikan ideologi gender dominan yang ada di dalam
film Taman Lawang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan analisis semiotika Roland Barthes secara sintagmatik dan paradigmatik.
Pada analisis paradigmatik menggunakan lima kode pokok pembacaan teks dari
Roland Barthes.
Bentuk-bentuk kekerasan dapat dilihat melalui makna sintagmatik dan
paradigmatik dengan menunjukkan bahwa tokoh waria dalam film ini menjadi
obyek kekerasan yang tampak dan tidak tampak dari berbagai pihak sehingga
menjadikan waria berada pada posisi yang inferior. Bentuk kekerasan yang
tampak berupa kekerasan verbal, fisik, psikologis dan seksual. Sedangkan bentuk
kekerasan yang tidak tampak adalah kekerasan struktural dan kekerasan simbolik.
Representasi berbagai macam bentuk kekerasan terhadap transgender umumnya
ditunjukkan dengan tampak natural dalam film ini melalui gaya sutradara dalam
mengkombinasikan genre komedi dan horor dalam penyampaian isi film sehingga
bersifat ringan dan menghibur. Dengan demikian menunjukkan bahwa film ini
berusaha menaturalisasi tindak kekerasan tersebut agar menjadi wajar di dalam
pandangan masyarakat. Budaya kekerasan yang terdapat di dalam film ini
merupakan hasil dari performativitas kekerasan yang berpengaruh dalam
memperkuat heteronormativitas yang ada di dalam masyarakat. Hal tersebut
didukung dengan adanya ideologi gender dominan di dalam film ini yaitu ideologi
patriarki yang dapat diketahui dari pelaku tindak kekerasan yang umumnya
dilakukan oleh laki-laki.
Kata kunci : transgender, heteronormativas, kekerasan, film

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.