skip to main content

REPRESENTASI TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA DALAM FILM “?”


Citation Format:
Abstract

Film merupakan sebuah media yang mampu menghadirkan kembali gambaran realitas yang terjadi dalam masyarakat, meskipun tidak sepenuhnya realitas tersebut dapat digambarkan dalam film. Realitas dalam film merupakan realitas bentukan dari sang pembuat film. Film “?” berusaha merepresentasikan (menghadirkan kembali) gambaran mengenai toleransi antarumat beragama melalui simbol-simbol visual dan linguistik. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap ideologi atau gagasan-gagasan lain yang ingin disampaikan dalam film “?”.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis semiotika. Pendekatan ini mengungkapkan signifikansi dua tahap Roland Barthes pada berbagai teks yang ditampilkan dalam Film “?”. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan pada teori John Fiske, yakni “The Codes of Television”. Film “?” diuraikan secara sintagmatik melalui analisis scene yang setiap aspeknya dijelaskan pada level realitas (reality) dan level representasi (representation). Selanjutnya level ideologi (ideology) dianalisis secara paradigmatik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film “?” menggambarkan tentang hubungan antarumat beragama dengan didasarkan pada sikap toleransi antarumat beragama dalam beberapa scene melalui kode-kode ideologis yang direpresentasikan dalam shot-shot dan dialog-dialog dari para tokoh. Penggambaran secara visual dan suara melalui analisis sintagmatik mendukung terciptanya kesan dramatis di dalam film. Sedangkan berdasarkan analisis paradigmatik penggambaran sikap umat beragama yang berusaha menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing berdasarkan toleransi antarumat beragama ditampilkan dalam film “?”. Hal tersebut mewujudkan sikap yang mengandung nilai-nilai inklusivisme yang mewujud dari masing-masing tokoh yang berbeda agama. Sikap inklusivisme tersebut merupakan ideologi lain yang terdapat dalam film „?”.
Pada bagian akhir cerita digambarkan bahwa toleransi antarumat beragama merupakan solusi yang tepat di tengah pluralitas keagamaan yang terjadi dan dialami oleh masing-masing tokoh dalam film “?”. Kerukunan antarumat beragama dan keharmonisan dalam hubungan antarumat beragama dapat tercipta sebagai akibat dari perwujudan sikap toleransi antarumat beragama dan perwujudan nilai-nilai inklusivisme yang ditampilkan oleh masing-masing tokoh dalam film “?” dengan berbagai karakter yang melekat di dalamnya.
Kata Kunci : Representasi, toleransi, umat beragama

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.