skip to main content

Representasi Perempuan dalam Budaya Patriarki (Studi Semiotika pada Film Sang Penari)


Citation Format:
Abstract

Film merupakan media massa yang paling efektif untuk menyebarkan
ideologi-ideologi baru pada masyarakat. Sekarang ini, sebuah film dapat
berpengaruh terhadap perilaku sosial dalam masyarakat, tentunya sesuai dengan
pesan apa yang di dapat dari sebuah film yang mereka nikmati. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika untuk menganalisa
obyek audio-visual yang diteliti. Teknik analisa data menggunakan teori John
Fiske “the codes of television”. Film Sang Penari diuraikan secara sintagmatik
pada level realitas dan level representasi. Sedangkan penguraian level ideologi
menggunakan analisa secara paradigmatik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perempuan
di representasikan dalam film Sang Penari. Film ini menggambarkan budaya
patriarki yang sangat lekat dengan budaya Jawa. Ketimpangan gender dan
penindasan terhadap perempuan penari ronggeng memunculkan wacana yang
berkembang di masyarakat bahwa ronggeng identik dengan kekerasan dan praktik
pelacuran terselubung. Penggunaan istilah “tradisi” menjadikan penari ronggeng
sebagai wanita terhormat dan memiliki kedudukan tinggi di masyarakat. Akan
tetapi, status terhormat tersebut hanya untuk melegalkan proses pelacuran
terselubung pada penari ronggeng. Hasil dari penelitian ini yakni perempuan
pekerja seni terutama penari ronggeng dalam film Sang Penari hanya dianggap
sebagai penghibur laki-laki bukan perempuan yang memiliki bakat bernyanyi dan
menari. Film ini juga menunjukkan kemandirian dan kemampuan perempuan
penari ronggeng sebagai seorang penghibur atau seniman.
Kata kunci : Film, Perempuan, Patriarki

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.