skip to main content

ANALISIS FRAMING BERITA KASUS SUAP KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI PADA KORAN TEMPO


Citation Format:
Abstract

Mahkamah Konstitusi adalah salah satu lembaga tinggi negara yang harus
menjaga konstitusi dan menegakkan hukum di Indonesia. Namun, yang terjadi
justru Ketua Mahkamah Konstitusi ditangkap KPK karena terlibat suap dalam
sengketa Pilkada Gunung Mas dan Pilkada Lebak.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Koran Tempo
membingkai kasus suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil
Mochtar. Penelitian dilakukan terhadap Koran Tempo, karena koran ini
dianggap layak dan memiliki keunggulan dibanding koran lain.Teori yang
digunakan adalah teori konstruksi realitas sosial dari Peter L. Berger dan
Thomas Luckman. Penelitian menggunakan pendekatan analisis framing yang
dikembangkan Robert N. Entman, yang terdiri dari empat perangkat, yaitu
Define Problems(pendefinisian masalah), Diagnose Cause (memperkirakan
sumber masalah), Make Moral Judgement (membuat keputusan moral) dan
Treatment Recommendation(menekankan penyelesaian).
Hasil penelitian menunjukkan, define problem adalah Koran Tempo
memahami kasus ini sebagai skandal besar di Indonesia. Kasus suap ini
melibatkan ketua Mahkamah Konstitusi yang seharusnya menegakkan hukum
dan memberantas korupsi. Diagnose Cause adalah Akil dianggap sebagai
pihak yang bersalah dalam kasus ini. Make Moral Judgementyang diberikan
Koran Tempo adalah penilaian negatif terhadap Akil, misalnya Akil dianggap
hakim yang tidak netral dan diduga melakukan pencucian uang. Penilaian
negatif juga ditujukan pada Mahkamah Konstitusi dengan memberitakan
bahwa praktek pemerasan pihak berperkara sudah biasa terjadi disana.
Treatment Recommendationdari Koran Tempo adalah KPK harus mengusut
tuntas kasus ini. Koran Tempo memiliki ciri khas yang memberi perhatian
khusus dan berani mengungkap kasus-kasus khusunya kasus korupsi dan suap.
Bahasa yang digunakan Koran Tempo cenderung lebih berani. Pemberitaan
Koran Tempo juga didukung dengan hasil investigasi yang mengungkap fakta
bahwa banyak kejanggalan yang dilakukan Akil. Dapat disimpulkan, Koran
Tempo membentuk konstruksi bahwa Akil Mochtar adalah pihak yang
bersalah dalam kasus ini. Mahkamah Konstitusi juga dikonstruksikan sebagai
lembaga yang tidak bersih dari tindak korupsi. Koran Tempo bersikap tidak
netral dengan cenderung memihak pada KPK.
Key Words: Mahkamah Konstitusi, Praktik Suap, Koran Tempo

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.