skip to main content

MEMAHAMI PENGALAMAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN TERHADAP ANGGOTA KELUARGANYA YANG DIDAKWA MELAKUKAN PELANGGARAN HUKUM


Citation Format:
Abstract

Menjadi orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum yang sedang
menjalani proses peradilan merupakan sebuah beban yang berat bagi pelakunya.
Rasa bersalah, rasa takut, sanksi sosial masyarakat dan sanksi hukum memicu
tekanan yang berat bagi orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum.
Intensitas komunikasi yang terbatas, mengharuskan keluarga meningkatkan
kualitas komunikasinya. Dengan adanya komunikasi suportif dari keluarga serta
pengungkapan diri orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum, mampu
memberikan keyakinan pada orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum
selama menjalani proses peradilan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengkaji pengalaman
komunikasi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap anggota keluarganya
yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Analisis dan representasi data dilakukan dengan mengelompokan data dalam unit-unit makna dan membangun deskripsi tekstural dan struktural.
Konsep komunikasi keluarga dan pengembangan hubungan interpersonal
melalui sikap percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka menjadi konsep bentuk
pemberian dukungan oleh keluarga dan juga konsep self disclosureyang menjadi
teori dasar terbentuknya komunikasi yang efektif dalam keluarga. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada keluarga
dan anggota keluarganya yang sedang menjalani proses peradilan.
Hasil penelitian menunjukan pengembangan hubungan interpersonal
dalam keluarga yang ditunjukkan dengan sikap percaya, sikap suportif, dan sikap
terbuka mampu memberikan dampak positif bagi anggota keluarga yang didakwa
melakukan pelanggaran hukum. Menerima kondisi yang menimpa keluarga,
memberikan dukungan dalam bentuk verbal maupun non verbal, serta adanya
keterbukaan informasi antar anggota keluarga menjadi salah satu bentuk
dukungan yang diberikan keluarga. Komunikasi suportif tersebut mempengaruhi
kesehatan fisik dan mental anggota keluarga yang didakwa melakukan
pelanggaran hukum.
Kata kunci : komunikasi keluarga, dukungan, proses peradilan

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.