BibTex Citation Data :
@article{IO5149, author = {Anisa Mahardika and Sri Lestari and Agus Naryoso and Wiwied Rakhmad}, title = {MEMAHAMI PENGALAMAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN TERHADAP ANGGOTA KELUARGANYA YANG DIDAKWA MELAKUKAN PELANGGARAN HUKUM}, journal = {Interaksi Online}, volume = {2}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Menjadi orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum yang sedang menjalani proses peradilan merupakan sebuah beban yang berat bagi pelakunya. Rasa bersalah, rasa takut, sanksi sosial masyarakat dan sanksi hukum memicu tekanan yang berat bagi orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Intensitas komunikasi yang terbatas, mengharuskan keluarga meningkatkan kualitas komunikasinya. Dengan adanya komunikasi suportif dari keluarga serta pengungkapan diri orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum, mampu memberikan keyakinan pada orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum selama menjalani proses peradilan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengkaji pengalaman komunikasi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap anggota keluarganya yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Analisis dan representasi data dilakukan dengan mengelompokan data dalam unit-unit makna dan membangun deskripsi tekstural dan struktural. Konsep komunikasi keluarga dan pengembangan hubungan interpersonal melalui sikap percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka menjadi konsep bentuk pemberian dukungan oleh keluarga dan juga konsep self disclosureyang menjadi teori dasar terbentuknya komunikasi yang efektif dalam keluarga. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada keluarga dan anggota keluarganya yang sedang menjalani proses peradilan. Hasil penelitian menunjukan pengembangan hubungan interpersonal dalam keluarga yang ditunjukkan dengan sikap percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka mampu memberikan dampak positif bagi anggota keluarga yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Menerima kondisi yang menimpa keluarga, memberikan dukungan dalam bentuk verbal maupun non verbal, serta adanya keterbukaan informasi antar anggota keluarga menjadi salah satu bentuk dukungan yang diberikan keluarga. Komunikasi suportif tersebut mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anggota keluarga yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Kata kunci : komunikasi keluarga, dukungan, proses peradilan }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/5149} }
Refworks Citation Data :
Menjadi orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum yang sedang menjalani proses peradilan merupakan sebuah beban yang berat bagi pelakunya. Rasa bersalah, rasa takut, sanksi sosial masyarakat dan sanksi hukum memicu tekanan yang berat bagi orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Intensitas komunikasi yang terbatas, mengharuskan keluarga meningkatkan kualitas komunikasinya. Dengan adanya komunikasi suportif dari keluarga serta pengungkapan diri orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum, mampu memberikan keyakinan pada orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum selama menjalani proses peradilan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengkaji pengalaman komunikasi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap anggota keluarganya yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Analisis dan representasi data dilakukan dengan mengelompokan data dalam unit-unit makna dan membangun deskripsi tekstural dan struktural.Konsep komunikasi keluarga dan pengembangan hubungan interpersonal melalui sikap percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka menjadi konsep bentuk pemberian dukungan oleh keluarga dan juga konsep self disclosureyang menjadi teori dasar terbentuknya komunikasi yang efektif dalam keluarga. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada keluarga dan anggota keluarganya yang sedang menjalani proses peradilan.Hasil penelitian menunjukan pengembangan hubungan interpersonal dalam keluarga yang ditunjukkan dengan sikap percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka mampu memberikan dampak positif bagi anggota keluarga yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Menerima kondisi yang menimpa keluarga, memberikan dukungan dalam bentuk verbal maupun non verbal, serta adanya keterbukaan informasi antar anggota keluarga menjadi salah satu bentuk dukungan yang diberikan keluarga. Komunikasi suportif tersebut mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anggota keluarga yang didakwa melakukan pelanggaran hukum. Kata kunci : komunikasi keluarga, dukungan, proses peradilan
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.