skip to main content

Fenomena Penggunaan Path Sebagai Ajang Menunjukan Eksistensi Diri


Citation Format:
Abstract

Maraknya penggunaan jejaring sosial path dikalangan masyarakat modern khusunya dikalangan anak muda menjadikan path sebagai jejaring sosial saat ini tengah sangat popular. Kepopuleran path tidak lepas dari tema jurnal digital yang diusung oleh path sehingga memungkinkan penggunanya untuk terus menampilkan diri. Keeksklusifitas dan privasi yang dihadirkan di dalam path juga menjadi daya tarik tersendiri terhadap penggunaan jejaring sosial ini. Path juga memungkinkan penggunanya untuk menampilkan setiap hal yang dilakukan melalui berbagai fitur menarik yang terdapat di dalamnya. Fitur-fitur yang terdapat di dalam path tidak hanya mampu menampilkan aktivitas penggunanya tetapi juga dapat menunjukkan eksistensi diri penggunanya. Berbagai kelebihan yang terdapat di dalam path pada akhirnya mengarahkan penggunaan kepada gejala-gejala menunjukkan kelas sosial dan gaya hidup untuk menunjukkan eksistensi diri.

Penelitianinibertujuanuntukmendeskripsikan pengalaman individu dalam menampilkan eksistensi diri pada jejaring sosial path. Dalam penelitian ini, Teori yang digunakan adalah Dramaturgi yang merupakan karya dari Erving Goffman didukung Teori Interaksi Symbolic dan Teori Konsumsi.Pengalamanindividuinidiungkapkandenganmetodefenomenologi yang mengutamakan pada pengalamanindividu secara sadardalammemaknaisuatuhal. Penelitimenggunakanteknikwawancaramendalamterhadaplimaorang informan yang masing-masingmerupakan pengguna aktif dari jejaring sosial path dan telah menggunakan jejaring sosial ini selama setahun.

Hasildaripenelitianinimenunjukkanbahwa dalam jejaring sosial path, pengguna berusaha menampilkan diri yang sebaik mungkin, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Path merupakan media yang dinilai dapat meningkatkan eksistensi diri penggunanya dengan berbagai fitur yang mendukung di dalamnya sehingga pengguna path berusaha menunjukkan diri yang terbaik untuk mendapatkan gambaran diri yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan akan eksistensi diri, pengguna bermain peran pada panggung depan dengan melakukan pengelolaan kesan demi mencapai tujuan akan eksistensi diri. Sementara pada panggung belakang, pengguna berusaha untuk menjaga sebaik mungkin berbagai hal yang dapat merusak reputasi dirinya agar tidak terlihat oleh orang lain.

 

Key words :path, eksistensi diri, pengelolaan kesan, dramaturgi

 

 

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.